Pengertian Around the Head Smash Dalam Bulu Tangkis



Bagikan:


Around the Head Smash [neubecks.de]

Bulu tangkis atau badminton merupakan sebuah olahraga yang dimainkan oleh dua orang (satu lawan satu) dan empat orang (dua lawan dua). Olahraga ini merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia, olahraga ini dimainkan pada sebuah lapangan dengan ukuran khusus dimana antara pemain dipisahkan oleh sebuah net.


Permainan bulu tangkis sangat mengandalkan kekuatan tangan, maka dari itu teknik serta kekuatan pukulan sangat mempengaruhi hasil pertandingan. Walaupun faktor lainnya seperti stamina serta mental juga berpengaruh, akan tetapi kekuatan pukulan sangat diandalkan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bulu Tangkis atau Badminton dibawah ini:

Beberapa teknik pukulan yang banyak diandalkan oleh pemain bulu tangkis ialah pukulan smash, pukulan smash banyak digunakan pada saat menyerang lawan. Apa itu pukulan smash? Pukulan Smash adalah pukulan yang dilakukan paling cepat dan sekeras-kerasnya, ke arah bawah lapangan lawan.

Pukulan smash hampir sama dengan lob, bedanya kalau pukulan lob bola dipukul ke atas sedangkan smash dipukul tajam ke bawah dengan kecepatan yang lebih keras, akan lebih bagus jika pukulan ini dilakukan sambil melompat atau biasa disebut Jump Smash. Pukulan smash ditujukan untuk menjatuhkan bola sekeras-kerasnya ke bidang permainan lawan.

Dalam permainan bulu tangkis dikenal beberapa macam pukulan smash, salah satunya ialah Around the head smash atau pukulan smash disekitar kepala. Apa itu Around the head smash? Around the head smash yaitu smash dengan lengan memutar mengitari atas kepala. Gerakannya adalah memiringkan tubuh ke kiri dan memutar lengan di atas kepala untuk memukul bola yang meluncur di sebelah kiri.

Pukulan smash ini tidak dilakukan dengan melompat sehingga pukulan yang dihasilkan agak data. Biasanya bola yang datang dari lawan posisinya agak ke kiri dan datar sehingga untuk mengembalikan bola ini sekaligus menyerang, pemain melakukan pukulan Around the head smash.





Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Permainan Net (Net Play) Bulu Tangkis



Bagikan:


Permainan net [Tutorial Olahraga]

Bulu tangkis atau Badminton merupakan olahraga yang paling sering mengharumkan nama Indonesia di Dunia, walaupun bukan olahraga terpopuler di Indonesia akan tetapi bulu tangkis menjadi salah satu olahraga yang digemari dan banyak dipermainkan oleh masyarakat.


Untuk menjadi pebulu tangkis yang hebat memang harus dimulai sejak dini, maka dari itu banyak klub-klub yang mencari pebulu tangkis sejak usia dini agar mudah dibentuk. Dalam bermain olahraga bulu tangkis, setiap pemain harus menguasai gerakan teknik-teknik dasar dari permainan bulu tangkis.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bulu Tangkis atau Badminton dibawah ini:

Akan tetapi ada beberapa teknik yang jarang dimiliki bahkan dikuasai oleh pemain bulu tangkis, salah satunya ialah teknik permainan net. Terdapat beberapa pemain yang jago dalam bermain didepan net, diantaranya Lee Chong Wei, Lin Dan, Taufik Hidayat, Anthony Sinisuka Ginting, dan lainnya.

Pukulan didepan net merupakan pukulan yang cukup sulit, karena permainan net ini banyak memerlukan kecermatan dengan penuh perasaan. Dalam permainan net ini, faktor tenaga hampir tidak diperlukan. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan permainan net, yaitu:

  1. Bola harus diambil di atas atau setinggi mungkin.
  2. Lambungan bola harus serendah mungkin dengan net.
  3. Jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net.

Kadang bermain di depan net harus menambahkan gerakan lainnya agar permainan kita tidak mudah dibaca oleh lawan dan dapat mengecoh pemain lawan, misalnya dengan menyilangkan bola ketika pemain lawan mengira bola akan kita tempatkan di depan kita.

Untuk jago dalam bermain net perlu melakukan latihan-latihan secara rutin dan terus menerus sehingga kita terbiasa akan bermain di net serta kekuatan pukulan kita dapat kita kontrol. Selain latihan, terdapat pula faktor lain, yaitu faktor bakat alam sebab tidak semua pemain bisa melakukan permainan net ini.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

3 Macam Pukulan Servis Dalam Bulu Tangkis



Bagikan:


Ilustrasi pukulan servis bulu tangkis [Bola.com]

Dalam permainan bulu tangkis atau badminto, dikenal beberapa macam teknik memukul bola, salah satunya ialah teknik pukulan servis. Apa itu pukulan servis? Servis adalah pukulan yang mengawali setiap pertandingan bulutangkis atau setiap pergantian bola dan melanjutkan permainan selalu diawali dengan servis.


Dalam sistem rally point yang telah diberlakukan disetiap permainan bulu tangkis, membuat setiap pemain untuk dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendapatkan poin, salah satunya dari pukulan servis. Dalam beberapa permainan bulu tangkis yang biasa kita saksikan, pemain sering mendapat poin "gratis" dari melakukan servis yang baik.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bulu Tangkis atau Badminton dibawah ini:

Pada umumnya terdapat 3 macam pukulan servis yang biasa dilakukan pemain dalam permainan bulu tangkis, yaitu sebagai berikut.

1. Pukulan Servis tinggi
Servis tinggi banyak digunakan dalam permainan tunggal (single). Cara melaksanakannya adalah sebagai berikut.
  • Berdiri dengan nyaman, sebagian besar berat badan berada di kaki belakang.
  • Rentangkan lengan kiri ke depan dan jatuhkan bola tepat sebelum mengayunkan raket ke muka. Putarlah bahu dan pinggul pada saat berat badan berpindah dari kaki depan. Pergelangan tangan dan lengan bawah harus berputar pada saat bola disentuh raket. Bola tidak didorong, tetapi dipukul.
  • Gerakan akhir servis harus tinggi dan usahakan tangan kanan melampaui bahu kiri, jangan mengangkat atau menggeser kaki sampai saat bola dipukul dan arahkan bola tinggi dan jauh.
2. Pukulan Short service

Short service adalah servis pendek untuk permainan ganda (double). Untuk melaksanakan servis pendek hanya memerlukan sedikit tenaga, seolah-olah bola cukup dengan didorong saja menggunakan perpindahan berat badan dari belakang ke depan secara berirama, sedangkan gerak pergelangan tangan hanya dipakai untuk menentukan arah bola saja.

3. Pukulan Drive service

Drive service yaitu servis yang digunakan untuk pemain ganda (double). Pada saat akan melakukan drive servis, bersiaplah dengan berdiri agak di belakang dan agak jauh dari garis tengah. Pukullah bola sejauh-jauhnya dari samping badan agar lengan dapat bergerak dengan leluasa. Pukulan ini tidak mengutamakan kecepatan laju bola, melainkan kerendahan terbangnya dan arah lajunya bola.

Itulah 3 macam pukulan servis dalam bulu tangkis, dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa ketiga macam pukulan servis tersebut yaitu pukulan servis tinggi yang biasa digunakan oleh pemain tunggal, pukulan servis pendek yang biasa digunakan oleh pemain ganda, dan pukulan servis datar yang juga biasa digunakan oleh pemain ganda.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Kesalahan yang Terjadi Saat Melakukan Blocking Dalam Bola Voli



Bagikan:


Teknik Blocking Bola Voli [Olahraga.pro]

Salah satu teknik dasar yang sangat penting dalam taktik bertahan dalam permainan bola voli ialah teknik membendung bola atau blocking. Teknik membendung bola ini dilakukan oleh satu hingga tiga pemain, bahkan jika serangan lawan dirasa kuat maka bila dilakukan oleh lebih dari tiga pemain.


Apa itu teknik blocking? Blocking atau membendung adalah salah satu upaya untuk menahan serangan lawan, dengan harapan untuk memperoleh nilai. Atau dengan kata lain blocking merupakan suatu upaya pemain untuk menutup arah datangnya bola dari daerah lawan dengan jangkauan tangan di atas net.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:

Jadi blocking mempunyai fungs untuk menahan atau menutup ruang lawan dalam memukul bola. Blocking yang baik di samping dapat menahan serangan lawan juga sekaligus mematikan serangan lawan untuk memperoleh nilai.

Pemain yang biasanya melakukan blocking disebut dengan blocker, keriteria pemain yang baik untuk dijadikan blocker ialah mempunyai tinggi badan yang diatas pemain lainnya, mempunyai lompatan yang tinggi, dan menguasai teknik blocking.

Blocking yang tepat adalah pada saat bola akan dipukul oleh tangan smasher kedua belah tangan blocker benar-benar mengurung bola secara rapat, sehingga bola tertahan dengan sempurna dan bola akan memantul kembali ke daerah lawan.

Akan tetapi, sering juga terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemain pada saat akan dan sementara melakukan bendungan atau blocking. Apakah kesalahan tersebut dari pemain itu sendiri, atau kesalahan karena taktik menyerang lawan yang sulit ditebak.

Adapun Kesalahan-kesalahan umum yang biasa terjadi pada saat melakukan blocking adalah sebagai berikut.
  1. Meloncat terlalu cepat, sehingga pada saat bola datang tangan sudah berada kembali di bawah tepi bagian atas jaring.
  2. Posisi siap terlalu jauh dengan jaring.
  3. Tangan diayun ke depan sehingga menyentuh jaring.
  4. Lengan diacungkan tegak lurus ke atas segaris dengan telinga.
  5. Tangan terlalu renggang atau jarak kedua lengan terlalu lebar.
  6. Timing yang tidak tepat.
  7. Jari-jari dan telapak tangan tidak ditegangkan pada saat perkenaan dengan bola.

Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi tersebut sebenarnya biasa diatasi dengan cara selalu melakukan latihan-latihan secara teratur, latihan untuk melatih teknik membendung atau blocking ini dapat dilakukan dengan latihan permainan atau dengan latihan kecil seperti latihan dengan tiga atau empat orang.




Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Hal yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Lari Jarak Menengah



Bagikan:


Lari jarak menengah [www.iaaf.org]
Nomor lari ini sering disebut nomor lintasan, yaitu salah satu nomor yang dipertandingkan dalam perlombaan atletik di samping nomor lompat dan lempar. Penggunaan energi seekonomis mungkin pada waktu lari, dengan pengaturan panjang langkah dan frekuensi langkah menjadi ciri utama dalam strategi lari jarak menengah dan jauh.

Lari jarak menengah dapat digunakan untuk pelari putra dan pelari putri. Jarak yang sering dilombakan dalam lari jarak menengah adalah 800 meter, 1500 meter, dan 3000 meter. Gerakan lari jarak menengah sedikit berbeda dengan gerakan lari sprint. Tetapi pada garis besarnya terdapat banyak persamaan. Perbedaannya hanya pada cara kaki menapak di atas lintasan.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Lari Jarak Menengah dibawah ini:
Pada lari jarak menengah, kaki menapak secara “ball heel-ball”, artinya menapak pada ujung tumit dan menolak pada ujung kaki. Sementara itu pada lari sprint, kaki menapak pada ujung-ujung kaki dengan tumit sedikit sekali menyentuh pada tanah. Di samping itu dalam lari jarak menengah, dilakukan seakan-akan lebih untuk menghemat tenaga.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat lari jarak menengah, yaitu sebagai berikut.
  1. Badan tegak dan pandangan ke arah lintasan.
  2. Ayunan lengan lebih rileks disesuaikan dengan irama langkah kaki.
  3. Irama langkah harus tetap, mulai dari start dan sebelum lari.
  4. Tumpuan kaki dimulai dari tumit sehingga berputar akhir ujung telapak kaki.
  5. Seluruh tubuh dalam kondisi rileks.

Jadi jarak menengah diperlukan suatu kemampuan menguasai diri dan dapat memperhitungkan kecepatan dan kekuatan berlari. Pelari jarak menengah harus melakukan latihan secara teratur dan terus menerus. Program latihan dilakukan secara sistematis, di bawah bimbingan dan petunjuk pelatih atau pembinanya. Di samping itu pelari harus mengetahui dan mengenal kemampuan, kekuatan, serta kecepatan pelari-pelari lain yang akan menjadi lawan bertanding.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA, MA, dan SMK Kelas XI / disusun oleh Tarmudi B Hafid ; Ahmad Rithaudin. --Jakarta : PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

5 Aspek yang Mendukung Penyelesaian di Garis Finish Dalam Lari Jarak Menengah



Bagikan:


Garis finish lari jarak menengah [si.com]
Lari jarak menengah merupakan salah satu nomor lari yang diperlombakan dalam olahraga lari, Lari jarak menengah dapat digunakan untuk pelari putra dan pelari putri. Jarak yang sering dilombakan dalam lari jarak menengah adalah 800 meter, 1500 meter, dan 3000 meter.

Gerakan lari jarak menengah sedikit berbeda dengan gerakan lari sprint. Tetapi pada garis besarnya terdapat banyak persamaan. Perbedaannya hanya pada cara kaki menapak di atas lintasan. Beberapa teknik yang penting dalam lari jarak menengah salah satunya ialah bagaimana penyelesaian pada garis finish.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Lari Jarak Menengah dibawah ini:
Penyelesaian pada garis finish sangat mempengaruhi hasil yang akan dicapai pada lalri jarak menengah, biasanya padaa saat akan mendekati garis finish, setiap pelari akan meningkatkan kecepatan berlarinya serta mengerahkan seluruh kekuatannya.

Pada dasarnya dalam lari jarak menengah penyelesaian di garis finis sama dengan lari jarak pendek. Setidaknya terdapat 5 aspek yang jika diterapkan maka akaan mendukung penyelesaian yang baik di garis finish. Adapun ke-5 aspek tersebut yaitu sebagai berikut.

  1. Gerak keseluruhan
  2. Gerak keseluruhan harus dilakukan secara efisien, halus, dan rileks, lengan dan tungkai harus mengayun secara ritmis dan halus ke depan dan belakang.

  3. Posisi tubuh
  4. Dalam banyak hal sudut tubuh yang tepat merupakan ciri alamiah sebagai prinsip keseimbangan. Secara alamiah tubuh akan memulai condong ke depan ketika kecepatan meningkat.

  5. Ayunan lengan
  6. Gerakan lengan haruslah merupakan suatu ayunan yang rileks dan ritmis yang berpangkal pada sendi bahu. Gerakan lengan tersebut adalah bagian dari aksi keseluruhan.

  7. Kontak kaki
  8. Penempatan kontak kaki akan bergantung pada beberapa hal antara lain:
    • gaya lari yang dikembangkan secara individual;
    • kecepatan dan jarak setiap langkahnya.
    Namun pada tiga jarak lari menengah 800 m, 1500 m, dan 3000 m, perkenaan atau kontak kaki dengan tanah harus terjadi pertama kali pada bola-bola kaki. Jika kecepatan lari lebih tinggi maka waktu kontak akan lebih singkat.

  9. Panjang langkah
  10. Panjang langkah dalam lari jarak menengah dan jauh adalah harus mendukung prinsip efisiensi. Artinya panjang langkah tersebut dalam jarak yang memungkinkan untuk menghemat tenaga, tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek, disesuaikan dengan panjang kaki setiap individu.

Pada penjelsan diatas dapat kita ketahui bahwa pada dasarnya cara memasuki garis finish pada lari jarak menengah sama dengan cara memasuki garis finish pada lari jarak pendek. Untuk bisa memaksimalkan pada saat akan memasuki garis finish, sebaiknya menerapkan 5 aspek yang ada, yaitu gerak keseluruhan tubuh, posisi tubuh, ayunan lengan, kontak kaki, dan panjang langkah.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA, MA, dan SMK Kelas XI / disusun oleh Tarmudi B Hafid ; Ahmad Rithaudin. --Jakarta : PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Blocking yang Dilakukan oleh Satu, Dua dan Tiga Orang Dalam Permainan Bola Voli



Bagikan:


Teknik blocking tiga orang

Bola voli atau dalam bahasa Inggris disebut dengan volleyball adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Bola voli dimainkan pada sebuah lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran tertentu dan terdapat net ditengahnya.


Sedikit sejarah mengenai awal mula permainan bola voli di Indonesia, bola voli masuk ke Indonesia pada tahun 1928 yang dibawa oleh guru-guru dan serdadu Belanda. Saat Indonesia merdeka, bekas tentara Angkatan Perang Belanda bergabung dengan TNI dan memopulerkan bola voli di Indonesia.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:

Salah satu teknik dasar yang terpenting dalam permainan bola voli ialah Blocking atau membendung, teknik ini biasanya digunakan dalam taktik bertahan sebelum pemain lawan melakukan smash didepan net. Dalam melakukan blocking timeing atau waktu sangat diperhatikan, sebab telat sedikit maka bola yang dismash oleh lawan akan mudah masuk.

Bendungan atau membendung adalah upaya menahan bola smes dari atas net. Hal ini dilakukan dengan cara menjulurkan kedua tangan ke atas dengan lurus, telapak tangan terbuka. Block dan sistem pertahanan harus mampu bekerja sama dengan baik jika ingin mengalahkan penyerangan yang mematikan dari pihak lawan.

Bendungan atau Blocking dilakukan sambil meloncat agar dapat menahan serangan dari lawan. Bendungan atau Block yang sering digunakan dalam permainan bolavoli adalah Bendungan Satu Pemain, Bendungan Dua Pemain, dan Bendungan Tiga Pemain.

Banyaknya pemain yang melakukan blocking dapat disesuaikan dengan situasi saat bertanding dan didasarkan pula pada kuat atau lemahnya pukulan atau serangan lawan. Selain itu, ruang lingkup daerah posisi mana lawan melakukan pukulannya juga harus diperhatikan.

  1. Block atau bendungan satu orang pemain, Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang sangat cepat, cermat dan kuat, sehingga pihak bertahan tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu teman melakukan block.
  2. Block atau bendungan dua orang pemain, Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan dengan ketepatan sasaran, sehingga pihak bertahan masih mempunyai kesempatan untuk membantu teman melakukan block.
  3. Block atau bendungan tiga orang pemain, Block jenis ini digunakan jika menghadapi lawan yang tangguh memainkan penyerangan dengan smash-smash yang tajam, keras dan menukik. Sehingga diharapkan dengan adanya block yang banyak penyerangan dapat digagalkan.

Nah dari penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa, blocking dapat dilakukan oleh satu hingga tiga orang bahkan lebih tergantung dari serangan atau pukulan smash yang dilakukan oleh pemain lawan. Semakin kuat serangan maka semakin banyak pula pemain yang mem-block serangan tersebut.




Sumber referensi:
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA, MA, dan SMK Kelas XI / disusun oleh Tarmudi B Hafid ; Ahmad Rithaudin. --Jakarta : PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA Kelas XII/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Ukuran Lembing Untuk Putra dan Putri



Bagikan:


Lempar lembing [theolympians.co]

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik. Lempar lembing termasuk kedalam kelompok olahraga lempar, selain lempar lembing olahraga lempar lainnya yang terdapat dalam atletik ialah lempar cakram dan tolak peluru.


Olahrga lempar lembing jika dilihat sepintas cukup mudah yaitu dilakukan dengan melemparkan lembing yang berbentuk seperti tombak dengan ujung runcing dalam jarak tertentu. Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.

Baca juga informasi menarik lainnya mengenai olahraga lempar lembing dibawah ini:

Untuk bisa melakukan gerakan lempar lembing, diperlukan sebuah alat yang sangat penting, apa lagi jika bukan lembing itu sendiri. Lembing adalah benda bulat panjang yang terbuat dari bahan metal. Lembing mempunyai tiga bagian penting.

Pertama adalah badan lembing, kedua ujung lembing (yang melapisi bagian ujung dengan panjang antara 25 – 33 cm), dan ketiga adalah bagian pegangan yang dibuat dari lilitan tali di tengah-tengah titik berat lembing dengan lilitan sekitar 15 – 16 cm.

Berat dan panjang lembing untuk putra dan putri berbeda. Berat lembing untuk putra adalah 800 gram dengan panjang 260 – 270 cm. Ukuran untuk putri adalah panjang 220 – 230 cm dengan berat 600 gram. Berikut ini data lengkap ukuran lembing untuk putra dan putri.

Ukuran lembing untuk putra:
  1. Berat 800 gram.
  2. Panjang 260 – 270 cm.
  3. Panjang lilitan untuk pegangan 15 – 16 cm.
Ukuran lembing untuk putri:
  1. Berat 600 gram.
  2. Panjang 220 – 230 cm.
  3. Panjang lilitan untuk pegangan 15 – 16 cm.

Itulah informasi singkat mengenai berapa ukuran lembing untuk putra dan putri, dimana ukuran lembing putra dan putri yaitu untuk putra ukuran panjang lembingnya 260-270 cm dengan berat 800gram, sedangkan untuk putri ukuran panjang lembing 220-230 cm dengan berat 600 gram.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Tugas dan Kewajiban Wasit Dalam Permainan Bola Voli



Bagikan:


Wasit bola voli [www.wsj.com]

Bola voli adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas 6 orang pemain. Permainan bola voli diciptakan di kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1895 oleh William G. Morgan.


Pada prinsipnya tujuan dari permainan bola voli ini ialah Setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati jaring atau net bagian atas dan mencegah pihak lawan dapat memukul atau menjatuhkan bola ke dalam lapangannya. Agar permainan bola voli dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan adanya wasit.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:

Wasit yang bertugas pada permainan bola voli terdiri dari Referee (wasit I), Umpire (wasit II), Score (pencatat nilai), dan Linesman (penjaga/pengawas garis). Tugas dan kewajiban wasit dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut.

    Referee (wasit I)
    • Bertanggung jawab atas pelanggaran dalam pertandingan.
    • Harus meniup peluit kapan saja diperlukan untuk memutuskan suatu kesalahan untuk hukuman pindah servis atau tambahan nilai dari suatu regu yang bertanding.
    • Memiliki kekuasaan mutlak. Jadi, bila salah satu pembantunya berbuat kesalahan, keputusan secara tegas dapat diambilnya.
    Umpire (wasit II)
    • Membantu wasit I.
    • Setiap ada time out wasit II harus menguasai bola dan memberikan laporan berapa kali time out masing-masing regu kepada wasit I dan coach masing-masing regu.
    • Jika wasit I dianggap tidak cakap (tidak mampu), wasit II harus sanggup mengambil alih tugas wasit I.



    Score (pencatat nilai)
    • Selain mencatat nilai, jika diminta, pencatat nilai harus menyatakan kepada coach/kapten regu jumlah pergantian dan team out yang telah diberikan.
    • Mencatat dan mengawasi urutan servis dari masing-masing regu dan mencatat semua teguran dan peristiwa yang terjadi ketika pertandingan berlangsung.
    Linesman (penjaga/pengawas garis)
    • Mengawasi bola masuk atau keluar lapangan permainan untuk dilaporkan kepada wasit I dengan kode-kode yang sudah ditentukan.
    • Untuk pertandingan penting, sebaiknya menggunakan empat orang penjaga garis yang ditempatkan pada perpanjangan garisgaris dan mereka harus berdiri dengan membawa bendera kecil.



Itulah penjelasan singkat tentang tugas dan kewajiban wasit dalam permainan bola voli, setiap wasit harus dituntut untuk lebih adil menjalankan tugasnya dalam pertandingan, akan tetapi setiap tim juga harus bersikap dewasa dalam menerima keputusan wasit, agar supaya setiap pertandingan dapat berjalan dengan lancar.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA, MA, dan SMK Kelas XI / disusun oleh Tarmudi B Hafid ; Ahmad Rithaudin. --Jakarta : PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Pembagian Posisi Pemain Dalam Permainan Bola Voli



Bagikan:


Pemain Bola Voli [sports.sindonews.com]

Bola voli adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas 6 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati jaring atau net bagian atas dan mencegah pihak lawan dapat memukul atau menjatuhkan bola ke dalam lapangannya.


Berdasarkan posisi di lapangan, pemain bola voli dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu pemain depan atau forward player dan pemain belakang. Penyerangan dilakukan oleh pemain depan dan pertahanan dijaga oleh pemain belakang. Meskipun demikian, dalam sebuah permainan, pemain belakang pun dapat bertindak sebagai penyerang. Berikut adalah pembagian posisi dari permainan bola voli.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:
1. Pengumpan

Dalam permainan, pengumpan adalah pemain yang bertugas menggerakkan atau mengatur serangan. Pengumpan atau tosser disebut juga playmaker. Tosser menempatkan dirinya di daerah serang dan dapat meneruskan bola kedua pada pemukul.

2. Pemukul

Pemukul merupakan pemain penyerang yang mempunyai posisi di daerah depan. Selama permainan, pemukul bertugas melancarkan smes ke daerah lawan agar bola sulit dibendung. Dalam melakukan serangan, pemukul atau smasher juga melakukan gerak tipuan untuk menembus daerah atau pertahanan lawan.

3. Pembendung

Selain pemukul, daerah depan juga ditempati oleh pembendung yang bertugas menahan serangan lawan dan membatasi keleluasaan pukulan dan tipuan lawan di dalam daerah serangan.

4. Penutup

Pemain penutup bertanggung jawab melindungi tempat yang kosong di daerah pemain pembendung saat sedang menahan serangan lawan atau sedang melancarkan smes.

Itulah informasi singkat mengenai pembagian posisi pemain dalam permainan bola voli, kini kita mengetahui bahwa terdapat 4 posisi yang terdapat dalam permainan bola voli, yaitu pengumpan (tosser), pemukul (smasher), pembenduk (blocker), dan penutup.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA, MA, dan SMK Kelas XI / disusun oleh Tarmudi B Hafid ; Ahmad Rithaudin. --Jakarta : PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.



Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Cara Melakukan Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tuck)



Bagikan:


Lompat jauh gaya jongkok
Lompat jauh merupakan salah satu nomor cabang olahraga  atletik, lompat jauh tergolong kedalam kelompok olahraga lompat. Selain lompat jauh, olahraga lompat lainnya yang ada pada atletik yaitu lompat tinggi, lompat galah, dan lompat Jangkit.

Tujuan dari olahraga ini ialah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke titik lainnya dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang di udara, dan mendarat. Untuk bisa melakukan lompatan tersebut maka setiap atlit lompat jauh perlu melakukannya dengan baik dan benar.
Informasi menarik lainnya tentang olahraga atletik nomor Lompat Jauh atau Long Jump, bisa teman-teman baca dibawah ini.
Dalam perkembangan olahraga lompat jauh, dikenal beberapa gaya yang biasa digunakan oleh atlit lompat jauh saat bertanding, salah satu dari tiga gaya lompat jauh yang ada ialah Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tuck). Kenapa disebut lompat jauh gaya jongkok? Sebab pada saat melayang di udara, atlit  melakukan gerakan menjongkok.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini Teknik-teknik dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok (tuck), yaitu sebagai berikut.
  1. Awalan
    • Lari secepatnya tanpa mengubah langkah dengan memperpanjang atau memperpendek.
    • Menambah kecepatan lari sedikit demi sedikit pada waktu akan menumpu/melakukan tolakan.
  2. Tolakan/tumpuan
    • Tolakan dilakukan pada salah satu kaki yang terkuat, kaki jangan melebihi papan tolak.
    • Ayunkan paha ke posisi horizontal dan dipertahankan.
    • Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan.
    • Bertolaklah ke depan atas.
    • Sudut tolakan 45o.
  3. Melayang di udara
    • Dari posisi lepas tolakan, angkat kaki tumpuan sehingga sejajar dengan kaki satunya.
    • Pada saat posisi badan di udara, kedua kaki sedikit ditekuk hingga posisi badan berada dalam sikap jongkok. Posisi lengan tetap rileks di depan badan.
    • Lakukan persiapan pendaratan.
  4. Mendarat
    • Dari posisi melayang siap mendarat, kedua kaki diacungkan ke depan, bersamaan dengan itu kedua lengan diluruskan ke depan agar pada saat kontak dengan tanah badan tidak terjungkal.
    • Mendarat dengan kedua kaki bersama-sama dengan kedua lutut ditekuk agar dapat mengeper sewaktu kaki jatuh ke tanah.
    • Menjaga keseimbangan badan jangan sampai badan jatuh ke belakang/pantat jatuh ke tanah.
Itulah penjelasan singkat mengenai teknik cara melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok (tuck), semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai olahraga atletik khususnya lompat jauh gaya jongkok. Sampai ketemu pada postingan selanjutnya.




Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Faridha Isnaini, Sri Santoso Sabarini; ilustrator, Ady Wahyono.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Ukuran Peluru (Putra dan Putri) dan Ukuran Lapangan Tolak Peluru



Bagikan:


Ilustrasi ukuran lapangan tolak peluru
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, lompat, dan jalan. Tolak Peluru termasuk kedalam kelompok olahraga lempar, selain tolak peluru terdapat pula olahraga lainnya yaitu lempar cakram dan lempar lembing.

Sama halnya dengan olahraga yang lainnya, tolak peluru juga memerlukan beberapa peprlengkapan penunjang untuk olahraga ini. Peralatan untuk tolak peluru ialah peluru (bola) dan lapangan. Kedua perlengkapan tersebut harus memenuhi standar mulai dari bahan serta ukurannya. Ukuran peluru untuk putra dan putri,serta ukuran lapangan tolak peluru adalah sebagai berikut.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Olahraga Tolak Peluru dibawah ini:
1. Ukuran Peluru
Peluru yang digunakan dalam olehraga tolak peluru terbuat dari besi berbentuk bulat dengan berat sebagai berikut.
  • Untuk putra (senior), berat peluru yaitu: 7,26 kg.
  • Untuk putri (senior), berat peluru yaitu: 4 kg.
  • Untuk putra (junior), berat peluru yaitu: 5 kg
  • Untuk putri (junior), berat peluru yaitu: 3 kg
2. Ukuran lapangan
Lapangan tolak peluru hampir sama dengan lapangan lempar cakram, lapangannya berbentuk lingkaran dengan diameter dalam 2,135 m, perpanjangan garis diameter kanan dan kiri 0,75 m, sudut sektor 40o. Lebar balok penahan 11,2–30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Itulah sedikit informasi mengenai ukuran peluru putra dan putri serta ukuran lapangan tolak peluru, semoga informasi ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai olahraga atletik, khususnya tolak peluru.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Cara Melakukan Gerakan Tolakan Peluru Gaya Menyamping (Orthodox)



Bagikan:


Ilustrasi tolak peluru gaya menyamping (orthodox)

Tolak peluru merupakan salah satu nomor cabang olahraga dalam atletik, tolak peluru menggunakan sebuah bola besi yang disebut dengan peluru sebagai alatnya. Tolak peluru ini juga dimainkan pada sebuah lapangan khusus yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu.


Dalam pertandingan tolak peluru, terdapat dua gaya yang biasanya digunakan oleh setiap atlit untuk melakukan tolakan. Walaupun mempunyai dua gaya yang berbeda, akan tetapi tujuan dari kedua gaya tersebut ialah untuk menolak bola sejauh-jauhnya dari titik tolakan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Olahraga Tolak Peluru dibawah ini:

Salah satu gaya tolak peluru yang banyak digunakan ialah tolak peluru gaya menyamping (orthodox), gaya ini berbeda dengan gaya tolak peluru yang satunya karena awalannya yang menyamping. Nah, berikut ini teknik cara melakukan gerakan tolakan peluru gaya menyamping.

Sebelum ke teknik tolakan, terlebih dahulu kita mengetahui teknik memegang bola. Teknik memegang bola dalam tolak peluru sangatlah penting, berhubung karena bola atau peluru yang digunakan cukup berat, maka harus menggunakan teknik memegang yang pas.

Setidaknya ada tiga (3) cara dalam memegang bola tolak peluru, yaitu sebagai berikut:
  1. Jari-jari renggang, jari kelingking ditekuk di samping peluru berfungsi untuk menahan peluru agar tidak bergeser dari tempatnya. Cara ini digunakan bagi yang memiliki jari-jari yang kuat dan panjang.
  2. Jari-jari agak rapat dan ibu jari berada di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru yang berfungsi untuk menahan peluru agar tidak bergeser serta membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan.
  3. Jari-jari agak renggang dengan ibu jari berada di samping, berfungsi untuk menahan geseran ke samping, kelingking di belakang peluru berfungsi untuk ikut menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini digunakan bagi yang memiliki jari-jari tangan yang pendek dan kecil.

Nah, setelah kita mengetahui cara memegang bola atau peluru yang baik dan benar,  selanjutnya kita melakukan gerakan tolak peluru dengan gaya menyamping atau orthodox. Adapun caranya ialah sebagai berikut.

  1. Sikap awal: peluru dipegang dan diletakkan di atas bahu di bawah dagu, atur posisi kaki dengan kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan, bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kanan mendarat badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah daripada bahu kiri, lengan kiri tetap pada sikap semula.
  2. Cara menolak peluru: dari sikap awal tanpa berhenti langsung diikuti dengan penolakan peluru, jalannya dorongan pada penolakan peluru harus satu garis dengan sudut lemparan 40o.
  3. Sikap akhir: setelah menolak, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan, bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

Itulah teknik cara melakukan gerakan tolakan peluru gaya menyamping, intinya ialah tempatkan bola pas pada tempatnya serta pegangan bola juga harus pas sehingga saat melakukan gerakan jarak maksimal tolakan dapat tercapai. Sekian dan sampai berjumpa pada postingan selanjutnya.

Referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Faridha Isnaini, Sri Santoso Sabarini; ilustrator, Ady Wahyono.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Latihan Teknik Dasar Tolak Peluru



Bagikan:


Tolak peluru [zimbio.com]

Tolak peluru merupakan salah satu olahraga hasilnya ditentukan oleh sejauh mana seorang atlit dapat menolak bola besi atau peluru sejauh-jauhnya dari tempatnya. Untuk menghasilkan tolakan yang jauh dan maksimal, atlit tolak peluru harus melakukan latihan.


Bagi pemula yang ingin melakukan tolak peluru, perlu terlebih dahulu melakukan latihan, pastinya bentuk latihan untuk pemula dan yang sudah berpengalaman pasti berbeda. Akan tetapi yang pastinya, setiap latihan yang dilakukan harus berhubungan dengan teknik dasar dalam tolak peluru, seperti pada beberapa latihan berikut ini.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Olahraga Tolak Peluru dibawah ini:
1. Latihan Lemparan Mendorong Bola Berpasangan

Bentuk latihan ini dapat membantu teman-teman dalam melatih teknik lemparan atau tolakan sehingga nantinya tolakan teman-teman bisa lebih baik lagi. Adapun cara dalam melakukan bentuk latihan lemparan ini yaitu sebagai berikut.

  • Siapkan sebuah bola besar seperti bola basket, bola sepak, atau bola voli. Lebih baiknya memakai bola basket karena berat bola basket yang paling berat diantara ketiga jenis bola itu.
  • Selanjutnya berdirilah berhadapan sejauh 3 - 4 meter. Jaraknya ini bisa diatur sesuai dengan kemampuan teman-teman.
  • Lakukan lemparan ke arah pasangan dengan menggunakan satu tangan dan dua tanga.
  • Untuk variasi dapat dilakukan dengan cara bersilang dengan dua atau lebih pasangan. Dapat pula memakai dua bola untuk tiap pasangan sehingga tiap-tiap orang saling menolakkan bola besar.
2. Latihan Individu Menolakkan Bola Besar dengan Gaya Membelakangi (Gaya O'Brien)

Bentuk latihan ini dapat membantu teman-teman dalam mempelajari tolak peluru gaya membelakang (gaya o'brien). Adapun cara melakukan bentuk latihan ini adalah sebagai berikut.

  • Siapkan beberapa bola besar seperti bola basket, bola sepak, atau bola voli. Akan tetapi lebih baik memakai bola basket karena berat bola basket yang paling berat diantara ketiga jenis bola lainnya.
  • Siapkan pula sebuah lapangan untuk latihan.
  • Lakukan tolakan bola besar dengan gaya memeblakangi arah tolakan.
Sumber pustaka: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII SMP/MTs/Sujarwadi, Dwi Sarjiyanto; editor, Fitriani Lestari H., Retno Susanti; ilustrator, D. Wisnu Kinardi, Dewi Isnaeni.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Dasar Tolak Peluru Gaya Membelakangi (Gaya O'Brien)



Bagikan:


Gaya Membelakangi (Gaya O'Brien)

Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu bola besi bulat (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak terjauh (Wikipedia). Olahraga tolak peluru dilakukan pada sebuah lapangan tolak peluru khusus dengan ukuran-ukuran tertentu.


Pada umumnya, terdapat dua gaya dalam tolak peluru salah satunya yang akan kita bahas dalam artikel ini ialah tolak peluru gaya membelakangi (gaya o'brien). Gaya O’Brien ialah gaya tolak peluru yang dilakukan dengan cara membelakangi area lemparan terlebih dahulu sebelum melakukan tolakan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Olahraga Tolak Peluru dibawah ini:

Untuk bisa melakukan tolak peluru gaya membelakangi (gaya o'brien), teman-teman harus mengetahui juga beberapa teknik dasar dalam tolak peluru gaya membelakangi. Adapun teknik dasarnya adalah sebagai berikut.

1. Cara Memegang Peluru dan Meletakkannya pada Bahu

Peluru diletakkan pada ujung telapak tangan atau bagian yang dekat dengan jari-jari tangan. Jari-jari tangan terbuka, ibu jari dan jari kelingking menjaga agar peluru tidak tergelincir ke luar atau ke dalam. Setelah peluru dapat dipegang dengan baik. letakkan pada bahu dan tempelkan pada leher. Siku tangan yang memegang peluru agak dibuka ke samping sehingga ada jarak antara leher dengan peluru.

2. Sikap Badan pada Waktu akan Menolak
Apabila peluru dotolakkan dengan tangan kanan, sikap badan sebagai berikut.
  • Berdiri tegak pada kaki kanan dengan membelakangi arah tolakan.
  • Kaki kiri secara rileks ke belakang dengan ujung jari menyentuh tanah.
  • Tangan kiri diluruskan ke atas di samping telinga.
  • Pandangan mata ke depan bawah.
3. Cara Menolak Peluru

Pada saat peluru akan ditolakkan, kaki kanan berjingkat ke belakang disusul mendaratkan kaki kiri jauh kebelakang. Selanjutnya, putar badan ke arah kiri dengan cepat. Ketika dada menghadapke arah tolakan, peluru ditolakkan dengan cepat. Bantulan dengan tolakan kaki kanan dan seluruh badan. Bersamaan dengan itu peluru dilepaskan ke depan sejauh-jauhnya.

4. Sikap Badan Setelah Menolak

Sesudah peluru ditolakkan dan terlepas dari tangan, daratkan kaki kanan yang digunakan untuk menolak pada tempat kaki kiri. Kaki kiri terangkan ke belakang dengan lemas untuk menjaga keseimbangan agar badan jatuh ke depan.



Sumber pustaka: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII SMP/MTs/Sujarwadi, Dwi Sarjiyanto; editor, Fitriani Lestari H., Retno Susanti; ilustrator, D. Wisnu Kinardi, Dewi Isnaeni.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Perbedaan Antara Tolak Peluru Gaya Membelakangi dan Gaya Menyamping



Bagikan:


gambar gaya tolak peluru (gaya ortodock dan gaya o'brien)

Pada umumnya, Atletik dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, lompat, dan jalan. Adapun Tolak Peluru termasuk kedalam olahraga lempar, olahraga lainnya yang termasuk olahraga lempar ialah lempar lembing, dan lempar cakram.


Seperti yang telah kita ketahui bersama dan telah banyak dibahas sebelumnya bahwa olahraga Tolak Peluru mempunyai dua gaya, adapun gaya dalam tolak peluru ialah tolak peluru gaya membelakangi (O'brien) dan tolak peluru gaya menyamping (Ortodock). Kedua gaya ini banyak digunakan oleh atlit-atlit tolak peluru dalam pertandingan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Olahraga Tolak Peluru dibawah ini:

Apa perbedaan dari kedua gaya dalam tolak peluru tersebut? Secara teknik kedua gaya tolak peluru tersebut hampir sama, akan tetapi yang membedakannya yaitu dari awalannya. Pada gaya membelakangi (O'Brien) sikap badan berdiri tegak diatas kaki kanan dengan membelakangi arah tolakan. Sebaliknya, pada gaya menyamping (Ortodock) sikap badan menyamping kearah tolakan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini cara melakukan tolak peluru dengan gaya menyamping (gaya ortodock).
  1. Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
  2. Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada rahang, sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
  3. Gerakan akan menolak, yaitu kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 2–3 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.
  4. Kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri bergeser.
  5. Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti pandangan mata ke arah jalannya peluru.
  6. Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak ke luar dari lingkaran.
Sementara itu, cara melakukan tolak peluru dengan gaya membelakangi (gaya O'Brien) adalah sebagai berikut.
  1. Fase Persiapan
  2. Mengambil posisi dengan membelakangi arah daerah lemparan dan berat badan berada di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkatlah tumit dari tungkai penopang, sementara tungkai belakang diangkat sedikit ke belakang atas. Selanjutnya tekuklah segera tungkai penopang hingga kedua tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke depan.
  3. Fase meluncur
  4. Luruskan tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakkan telapak kaki dan tumit ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri ditendangkan dengan kuat ke arah balok stop. Gerakan persendian di atas dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran kaki kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serentak menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis lemparan. Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi arah lemparan, sementara titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.
  5. Fase akhir
  6. Dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping berat badan di antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bagian bawah badan.
  7. Tolakan
  8. Sementara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin.Tolakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi dorongan terakhir pada peluru.
    Pada saat ini pelempar menghentikan laju badan ke depan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan badan diturunkan ke arah bawah.

Walaupun gaya awalan dari kedua gaya tolakan tersebut berbeda, akan tetapi tujuannya tetap sama yaitu menolak atau melempar peluru sejauh-jauhnya. Jika ditanya gaya mana yang paling baik, maka jawabannya ialah kedua gaya tersebut baik, tergantung orang atau atlit yang melakukannya nyamannya menggunakan gaya yang mana.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: