Cara Melakukan Start Panjang, Start Menengah, dan Start Pendek Dalam Lari Jarak Pendek



Bagikan:


Lari jarak pendek merupakan salah satu nomor yang diperlombakan dalam atletik, lari jarak menempuh jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Dalam melakukan perlombaan lari jarak pendek, terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai salah satunya ialah teknik start.


Teknik start dalam awalan lari jarak pendek merupakan salah satu teknik yang bisa mempengaruhi hasil dari perlombaan lari jarak pendek. Start yang diperlombakan dalam lari jarak pendek yaitu Start jongkok, start jongkok terbagi lagi menjadi tiga yaitu start panjang, start menengah, dan start pendek.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Lari Jarak Pendek dibawah ini:
Berikut ini akan dijelaskan cara melakukan start panjang, start menengah, dan start pendek dalam perlombaan lari jarak pendek.

Teknik Start Panjang (Long Start)

Teknik start panjang atau long start biasanya digunakan dalam lomba lari jarak pendek 400 meter. Adapun cara melakukan start panjang atau long start dalam lomba lari jarak pendek adalah sebagai berikut.

  1. Sikap jongkok rileks.
  2. Lutut kaki kanan menempel di tanah.
  3. Kaki kiri berada di depan dengan posisi jinjit.
  4. Kedua tangan menempel di atas garis start dengan membentuk huruf ‘ v ‘ terbalik.
  5. Pandangan rileks ke depan, konsentrasi pada aba-aba start berikutnya.

Teknik Start Menengah (Medium Start)

Teknik start menengah atau medium start biasanya digunakan dalam lomba lari jarak pendek 200 meter. Adapun cara melakukan start menengah atau medium start dalam lomba lari jarak pendek adalah sebagai berikut.

  1. Sikap jongkok rileks.
  2. Lutut kaki kanan menempel di tanah
  3. Kaki kiri berada di samping lutut kaki kanan dengan jarak ± satu kepal.
  4. Kedua tangan menempel di atas garis start dengan membentuk huruf ‘ v ‘ terbalik.
  5. Pandangan rileks ke depan, konsentrasi pada aba-aba start berikutnya.

Teknik Start Pendek (Short Start)

Teknik start pendek atau short start biasanya digunakan dalam lomba lari jarak pendek 100 meter. Adapun cara melakukan start pendek atau short start dalam lomba lari jarak pendek adalah sebagai berikut.

  1. Sikap jongkok rileks.
  2. Lutut kaki kanan menempel di tanah.
  3. Kaki kiri terletak di antara kaki kanan dan lutut kaki kanan.
  4. Kedua tangan menempel di atas garis start dengan membentuk huruf huruf ‘ v ‘ terbalik.




Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII/ Penulis, Muhajir; Penelaah, Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah. — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Kesalahan-Kesalahan Saat Melakukan Jalan Cepat



Bagikan:


Kesalahan saat melakukan jalan cepat [image by Akurat.co] - 

Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik, nomor jalan cepat ini dilakukan dengan cara berjalan dengan cepat akan tetapi tidak berlari. Artinya jika berlari pasti tubuh akan melayang, sedangkan jika berjalan cepat kaki tetap bersentuhan dengan tanah saat melangkah.

Terdapat beberapa teknik yang perlu dipelajari untuk bisa melakukan jalan cepat, yaitu teknik gerakan kaki, teknik ayunan lengan, sikap badan, dan pandangan mata jalan cepat. Coba teman-teman lihat perlombaan jalan cepat, dan perhatikan bagaimana atlit jalan cepat melakukan jalan cepat.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Jalan Cepat dibawah ini:

Dalam melakukan jalan cepat, pasti sering pula terjadi kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh para atlit jalan cepat sehingga mengganggunya saat melakukan jalan cepat. Bisa juga kesalahan-kesalahan tersebut dapat membuat hasil yang dicapai kurang maksimal.

Berikut ini beberapa kesalahan-kesalahan yang terjadi saat melakukan Jalan Cepat, dan bisa secepatnya untuk diperbaiki agar meminimalkan kesalahan tersebut.

  1. Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah (terlepas dari permukaan tanah dan ada saat melayang).
  2. Kecondongan badan terlalu ke depan atau tertinggal di belakang.
  3. Menarik atau menurunkan titik pusat gravitasi badan.
  4. Mendorong titik gravitasi menurut jalur yang zig-zag.
  5. Langkah terlalu pendek.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang telah diterangkan diatas, terdapat beberapa hal yang bisa teman-teman utamakan dalam melakukan jalan cepat, diantaranya yaitu.

  1. Pelihara lutut tetap lurus pada saat/fase menumpu.
  2. Perkuatlah otot-otot belakang/punggung dan otot-otot daerah perut.
  3. Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi.
  4. Gerakkan kaki pada/di atas garis lurus.
  5. Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerak lengan yang mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII/ Penulis, Muhajir; Penelaah, Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah. — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Jalan Cepat Pada Lintasan Lurus dan Tikungan



Bagikan:


Teknik jalan cepat di lintasan lurus dan tikungan [image by m.medcom.id] - 

Jalan cepat merupakan salah satu nomor perlombaan dalam olahraga atletik, perlombaan jalan cepat selalu dipertandingkan dalam event-event olahraga internasional maupun duni. Perlombaan jalan cepat dilakukan didalam stadion (lintasan atletik) maupun di luar stadion (jalan raya.

Dalam melakukan jalan cepat terdapat beberapa teknik yang perlu diketahui dan dipelajari agar mendapatkan hasil yang maksimal, teknik tersebut diantaranya teknik gerakan jalan cepat pada lintasan lurus, dan teknik gerakan jalan cepat pada tikungan atau belokan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Jalan Cepat dibawah ini:

Teknik Gerakan Jalan Cepat Pada Lintasan Lurus

Cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah berikut ini.
  1. Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak kaki mengikuti sebuah garis lurus.
  2. Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga tidak terjadi pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan.
  3. Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan menancapkan tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh kaki yang lain, kemudian perhatikan kedua kaki.
  4. Seperti pembelajaran 3) tetapi berkonsentrasi pada kaki pendorong.
  5. Lakukan pembelajaran di atas berulang kali, pertama dengan satu kaki kemudian dengan kedua belah kaki.
  6. Dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah percepatan dan perubahan-perubahan irama jalan, pada jarak-jarak yang pendek.

Teknik Gerakan Jalan Cepat Pada Tikungan

Cara melakukan jalan cepat pada tikungan adalah berikut ini.
  1. Badan dan kepala diusahakan tetap vertikal, lengan bengkok pada siku dengan sudut ±90ยบ.
  2. Kaki belakang setelah melakukan dorongan dengan sempurna, bergerak maju ke depan, bengkok dan ujung jari kaki dekat dengan tanah.
  3. Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai mencapai penarikan dan dorongan.
  4. Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan cepat dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang sama.
Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII/ Penulis, Muhajir; Penelaah, Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah. — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Gerakan Kaki, Ayunan Lengan, Sikap Badan, Dan Memasuki Garis Finish Dalam Jalan Cepat



Bagikan:


Teknik gerakan kaki, ayunan tangan, dan sikap badan jalan cepat [image by foto.bisnis.com] - 

Seperti yang telah diketahui bahwa Jalan Cepat merupakan termasuk ke dalam olahraga atletik, pada postingan terdahulu kita telah membahas teknik start dalam Jalan Cepat. Kali ini kita akan membahas teknik gerakan kaki, ayunan lengan, sikap badan, serta sikap saat memasuki garis finish.

Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut ditekuk, tungkai bergantung ke muka, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Jalan Cepat dibawah ini:
Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.

Teknik Gerak Spesifik Fase Tumpuan Dua Kaki

Gerakan spesifik fase tumpuan dua kaki jalan cepat berikut ini.
  1. Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi sangat singkat.
  2. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir doronganyang diikuti oleh gerakan tarikan.
  3. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.
  4. Lakukan gerakan fase tumpuan dua kaki berulang-ulang.

Teknik Gerak Spesifik Fase Tarikan Kaki

Gerakan spesifik fase tarikan kaki jalan cepat berikut ini.
  1. Fase gerakan tarikan dimulai setelah gerakan terdahulu selesai.
  2. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan.
  3. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang.
  4. Lakukan gerakan fase tarikan kaki berulang-ulang.

Teknik Gerak Spesifik Fase Relaksasi

Gerakan spesifik fase relaksasi jalan cepat berikut ini.
  1. Tahap ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki.
  2. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu.
  3. Lengan vertikal dan paralel di samping badan.
  4. Lakukan gerakan fase relaksasi berulang-ulang.

Teknik Gerak Spesifik Fase Dorongan Kaki

Gerakan spesifik fase dorongan kaki jalan cepat berikut ini.
  1. Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu.
  2. Kaki yang baru saja menyelesaikan tarikan mulai mengambil alih gerakan dorongan. Kaki yang lain bergerak maju dan diluruskan.
  3. Jangkauan gerak yang lebar di mana pinggang berada pada sisi yang sama, maju searah, memungkinkan suatu fleksibilitas yang besar dan memberi kaki dorong waktu yang lebih lama bekerja dengan meluruskan pergelangan kaki.
  4. Lengan melakukan fungsi pengimbangan secara diametris/wajar berlawanan dengan kaki
  5. Lakukan gerakan fase dorongan kaki berulang-ulang.

Teknik Gerak Spesifik Memasuki Garis Finish Jalan Cepat

Pembelajaran jalan cepat memasuki garis finish menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan kecepatan maksimal (pengerahan tanaga 85-95%) dilakukan dengan pengulangan 10-15 kali dengan istirahat atau pemulihan tenaga 2-3 menit.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII/ Penulis, Muhajir; Penelaah, Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah. — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Start Pada Perlombaan Jalan Cepat



Bagikan:


Teknik start pada jalan cepat [image by medium.com]

Jalan cepat merupakan salah satu nomor atletik yang sering kita lihat diperlobakan pada event-event olahraga internasional maupun nasional. Di Indonesia, olahraga jalan cepat belum begitu populer di masyarakat, berbeda dengan olahraga atletik lainnya seperti lari.


Pada prinsipnya, secara singkat olahraga jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang atau membuat lompatan. Menurut aturan, kaki pejalan cepat harus tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak tanah. Terdapat dua teknik dasar yang perlu diketahui oleh atlet jalan cepat yaitu Teknik start dan teknik gerakan badan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Jalan Cepat dibawah ini:

Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada gerakan khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah berikut ini.

Pada aba-aba “bersedia”, pejalan menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba-aba “Ya”, segera langkahkan kaki kanan ke depan, dan terus jalan.




Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII/ Penulis, Muhajir; Penelaah, Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah. — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Perbedaan Antara Olahraga Jalan Cepat dan Lari



Bagikan:


Perbedaan antara jalan cepat dan lari [image by rappler.com] - 

Pada olahraga jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang atau membuat lompatan. Menurut aturan, kaki pejalan cepat harus tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak tanah. Jalan cepat adalah suatu nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala kesungguhan.


Secara teknis jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan badan kemuka dengan langkahlangkah kaki. Perbedaan jalan cepat dan lari yaitu gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang berhubungan/kontak dengan tanah. Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu terjadi kontak/menginjak tanah. Gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah. Artinya, pada saat tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyetuh/menginjak tanah.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Jalan Cepat dibawah ini:

sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Selama melangkah, kaki yang bergerak maju pejalan kaki harus berhubungan/ menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga harus diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi tegak/vertikal.

Perlombaan jalan cepat yang penting diperhatikan oleh setiap pejalan cepat adalah melakukan gerak langkah maju ke depan dengan salah satu kaki selalu tetap kontak dengan tanah. Artinya bahwa pada setiap akan melangkahkan kaki, salah satu kaki harus selalu tetap berhubungan atau menempel pada tanah.

Pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati garis finish, maka untuk gerakan jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: gerakan start, jalan cepat, dan melewati garis finish.

Tanpa penguasaan gerak dasar tersebut kamu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam perlombaan jalan cepat. Sekarang coba kamu baca berbagai macam gerakan jalan cepat dengan cermat, kemudian berlatihlah bersama-sama teman-temanmu untuk mempraktekkannya, selanjutnya diskusikan bagaimana cara melakukan jalan cepat yang baik dan benar. Kamu harus yakin bahwa kamu bisa melakukannya, dengan catatan kamu serius dan sepenuh hati melakukannya.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII/ Penulis, Muhajir; Penelaah, Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah. — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sejarah Singkat dan Asal Mula Olahraga Jalan Cepat



Bagikan:


Sejarah singkat olahraga jalan cepat [image by Kompas.id] - 

Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingan atau diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Nomor jalan cepat berbeda dengan nomor lari dalam olahraga atletik, Nah, berikut ini sejarah singkat dan asal mula diadakannya olahraga jalan cepat.


Jalan cepat diadakan pada tahun 1867 di London. Pada tahun 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam olimpiade. Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Jalan Cepat dibawah ini:

Pada tahun-tahun terakhir ini perlombaan jalan cepat mulai banyak penggemarnya dan dibicarakan. Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan. Di Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan untuk pria: 10 km dan 20 km.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII/ Penulis, Muhajir; Penelaah, Sugito Adi Warsito, Toto Subroto, Suroto dan Taufiq Hidayah. — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Kegunaan Melakukan Latihan Pemanasan Sebelum Olahraga



Bagikan:


Kegunaan melakukan pemanasan sebelum olahraga [image by fitnessvigil.com] - 
Salah satu bentuk atau cara untuk menjaga kebugaran tubuh ialah dengan berolahraga, melakukan aktifitas olahraga sangat baik untuk untuk menjaga kebugaran tubuh, selain itu dengan berolahraga akan dapat pula menjaga kesehatan tubuh karena dengan berolahraga tubuh kita akan mengeluarkan keringat dan akan melatih jantung kita.

Untuk melakukan aktivitas olahraga, bisa dilakukan di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Biasanya berolahraga di dalam ruangan dengan memanfaatkan alat-alat yang telah disediakan oleh yang mengelola tempat olahraga tersebut.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Sebelum melakukan aktivitas kebugaran tubuh terlebih dahulu sebaiknya melakukan latihan pemanasan (warming up). Latihan pemanasan ini bertujuan untuk:
  1. Menyesuaikan kondisi tubuh secara optimal.
  2. Menyiapkan tubuh untuk menghadapi latihan berikutnya.
  3. Menghindari adanya cedera.
  4. Menaikkan suhu badan.
Latihan pemanasan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan menggerakkan tubuh secara berurutan dari otot leher sampai kaki.

Latihan pemanasan ini sangat penting dilakukan sebelum melakukan sebuah aktivitas yang berhubungan dengan olahraga atau kebugaran tubuh, misalnya saat melakukan latihan kekuatan otot apakah dengan menggunakan alat ataupun tidak, biasanya jika tidak terlebih dahulu melakukan pemanasan maka otot kita akan bermasalah nantinya.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Tubuh



Bagikan:


Fakror mempengaruhi kebugaran tubuh [image by fimela.com] - 
Kebugaran tubuh merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Kebugaran tubuh diperlukan oleh semua orang, apapun kegiatan dan profesinya karena dengan tingkat kebugaran tubuh yang baik, seseorang akan dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik pula.

Terdapat beberap faktor yang mempengaruhi kebugaran tubuh seseorang, antara lain Makanan yang cukup dan bergizi, Kebiasaan hidup sehat, Istirahat atau tidur yang cukup, dan Latihan jasmani atau latihan olahraga. Berikut ini penjelasan dari keempat faktor tersebut.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:

Makanan yang cukup dan bergizi

Fungsi makanan di dalam tubuh adalah untuk mendapatkan tenaga, zatzat pembangun sel tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, dan untuk kelancaran segala macam proses yang terjadi dalam tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat terpenuhi bila makanan yang kita konsumsi cukup dan bergizi.

Kebiasaan hidup sehat

Kebiasaan hidup yang teratur, sehat, dan dikerjakan secara kontinu akan dapat memengaruhi tingkat kesegaran tubuh seseorang. Kebiasaan tersebut meliputi makan, mandi yang teratur, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, gosok gigi, kebiasaan hidup bersih, dan lain-lain, termasuk juga menghindari kebiasaan yang merusak tubuh seperti merokok, minum-minuman keras, dan mengonsumsi narkoba.

Istirahat atau tidur yang cukup

Menurut penelitian, waktu tidur yang cukup untuk anak usia1-4 tahun adalah 12 jam per hari, usia 4-12 tahun adalah 10 jam per hari, untuk pelajar rata-rata waktu tidur 8 jam dalam sehari, dan untuk orang dewasa memerlukan waktu tidur 5-7 jam per hari.

Latihan jasmani atau latihan olahraga

Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah melalui latihan jasmani atau berolahraga secara teratur dan kontinyu.

Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi kebugaran badan seseorang. Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa kebugaran tubuh dapat kita dapatkan dengan menerapkan gaya hidup sehat, yaitu memakan makanan yang bergizi dan sehat, melakukan olahraga rutin dan istirahat yang cukup, serta menjauhi kebiasaan buruk yang tidak sehat misalnya merokok dan meminum alkohol.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Jenis Jenis Cedera Saat Berolahraga



Bagikan:


Jenis cedera saat berolahraga [image by m.himedik.com] - 
Pasti semua orang pernah mengalami cedera saat berolahraga, kebanyakan cedera terjadi pada bagian kaki, pinggang, serta tangan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan anggota badan lain mengalami juga yang namanya cedera. Cedera terjadi karena banyak faktor, diantaranya karena kurang melakukan pemanasan saat akan melakukan olahraga.

Akan tetapi cedera juga bisa terjadi karena tubuh kita sudah sangat kelelahan berolahraga tapi masih dipaksa, dan cedera juga bisa terjadi karena bantuan dari orang lain, misalnya saat bermain bola kita ditekel oleh lawan. Cedera itu mempunyai banyak macam, mulai dari yang ringan (penyembuhannya sebentar) hingga cedera berat yang penyembuhannya memerlukan waktu yang lama.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Apa saja macam-macam cedera itu? Berikut ini beberapa macam cedera yang sering dialami saat berolahraga, seperti yang dikutip dari KOMPAS.com.

1. Strain (otot ketarik)
Strain adalah cedera pada otot, Di Indonesia, strain lazim disebut otot ketarik. Sering terjadi pada otot groin alias selangkangan, hamstring dan otot betis. Salah satu gejalanya adalah otot terasa keras. Akibat paling parah adalah robeknya jaringan otot. Pencegahannya dengan memberi pemanasan cukup pada otot-otot yang akan digunakan saat berolahraga. Jika terlanjur mengalami strain, kompres es bisa dijadikan pertolongan pertama untuk meredakan nyeri dan peradangan.

2. Sprain (keseleo atau terkilir)
Cedera yang satu ini melibatkan sendi. Bisa terjadi pada sendi mana saja, termasuk sendi jari. Meski lebih sering terjadi pada bagian sendi besar seperti pergelangan bahu, kaki, atau tangan. Pergerakan sendi ada batasnya. Jika batas itu dilewati maka akan terjadi cedera sprain. Di Indonesia, lazim disebut keseleo atau terkilir. Keseleo atau terkilir bisa terjadi di mana saja. Bahkan ketika berolahraga di treadmill yang notabene aman karena dilakukan di dalam ruangan.

Pencegahannya mirip seperti strain. Lakukan pemanasan yang cukup pada bagian sendi yang banyak digunakan saat berolahraga.nLatihan lompat tali bisa digunakan untuk memperkuat sendi bagian kaki bagi Anda yang hobi olahraga lari atau banyak menggunakan kekuatan sendi kaki. Jika Anda senang jogging di alam bebas, perhatikan permukaan tanah. Hindari area berbatu atau terjal untuk mencegah terjadinya keseleo.

3. Cedera lutut
Cedera ini terjadi akibat gerakan berulang kali yang menyebabkan trauma pada sendi lutut. Cedera ini umum terjadi pada atlet lari, sepak bola, bulu tangkis. Cedera ini bisa dicegah dengan cara melakukan latihan squat atau lunge yang benar. Misalnya, saat menekuk, lutut tidak boleh melebihi ujung kaki dan posisi badan dijaga agar tegap dengan dagu diangkat. Fungsinya untuk melatih otot gluteus yang berperan menahan laju gerak sehingga beban pada lutut bisa berkurang.

4. Cedera pinggang bawah
Cedera ini terjadi karena gerakan pinggang yang mendadak, berulang, atau berlebihan yang melampaui batas kekuatan otot pinggang. Pemanasan tetap cara efektif untuk mengurangi risiko cedera pinggang bawah. Untuk mengurangi risiko cedera ini, latihan beban seperti back up dan stiff deadlift. Latihan kelenturan gerak juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko cedera pinggang bawah.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Latihan Kecepatan dan Kelincahan Anggota Badan Bagian Atas



Bagikan:


Latihan kecepatan dan kelincahan [image by youtube.com] - 
Sebelum kita mengetahui apa saja bentuk latihan dan kelincahan, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa itu kecepatan dan kelincahan. Pada umumnya kecepatan ialah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sedangkan kelincahan (agility) ialah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.

Melakukan latihan kecepatan dan kelincahan sangat penting, apa lagi seseorang yang mempunyai kegiatan dengan mengandalkan kecepatan dan kelincahan tubuh misalnya atlet olahraga. Perlu diketahui juga bahwa latihan kecepatan dan kelincahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu latihan kecepatan dan kelincahan untuk anggota badan bagian atas dan bagian bawah.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Pada kali ini kita akan membahas tentang latihan kecepatan dan kelincahan untuk anggota badan bagian atas. Anggota badan bagian atas yang dapat dilatih kecepatan dan kelincahannya ialah tangah termasuk juga lengan. Apa saja bentuk contoh latihan kecepatan dan kelincahan yang dapat dilakukan? Berikut ini beberapa latihanya.

Latihan Melemparkan Bola ke Tembok

Tujuan latihan melempar bola ke tembok adalah untuk melatih kecepatan dan kelincahan otot lengan. Cara melakukan latihan kecepatan dan kelincahan dengan latihan melempar bola ke tembok adalah sebagai berikut:
  1. Posisi berdiri di depan tembok sejauh 3 meter dengan membawa bola.
  2. Lemparkan bola dengan kedua tangan dari atas kepala diarahkan ke tembok hingga bola memantul kembali.
  3. Tangkaplah bola yang datang setelah memantul dari tembok.
  4. Bola dilemparkan kembali ke tembok, demikian seterusnya.
Latihan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 60 detik, tanpa istirahat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan dan kelincahan dengan latihan melempar bola ketembok yaitu:
  1. Lemparan harus tepat sasaran, tidak terlalu ke atas, ke bawah, atau melebar ke samping sehingga pada saat bola memantul dan kembali ke arah pelempar maka akan mudah untuk menangkapnya.
  2. Lemparan dilakukan secara cepat dan tepat sasarannya.

Latihan Lempar Tangkap Bola

Tujuan melakukan latihan lempar tangkap bola adalah untuk melatih kecepatan dan kelincahan tangan. Cara melakukan latihan kecepatan dan kelincahan dengan latihan lempar tangkap bola adalah sebagai berikut:
  1. Posisi berdiri saling berhadapan dengan jarak 3 meter.
  2. Salah satu teman memegang bola dengan dua tangan di depan dada, kemudian bola dilemparkan tepat di depan teman yang berada di hadapannya.
  3. teman yang berada dhadapannya menangkap bola dengan kedua tangan.
  4. Bola kembali dilemparkan kepada teman yang berada di depannya (arah serong), demikian seterusnya.
  5. Setelah sampai pada teman terakhir, bola dilemparkan kembali kepada teman yang sebelumnya melemparkan bola.
  6. Latihan tersebut dilakukan dalam waktu 60 detik tanpa istirahat.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan dan kelincahan dalam latihan lempar tangkap bola, yaitu:
  1. Lemparan harus tepat sasaran sehingga memudahkan teman lain untuk menangkapnya dan bola bisa segera dilemparkan ke teman selanjutnya.
  2. Lemparan dilakukan secara cepat.
Itulah dua bentuk latihan kecepatan dan kelincahan anggota bdan bagian atas beserta cara melakukannya dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2/Sri Wahyuni, Sutarmin, Pramono; ilustrator, Daru, Tito.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk-Bentuk Latihan Kecepatan dan Kelincahan Anggota Badan Bagian Bawah



Bagikan:


Bentuk latihan kecepatan dan kelincahan [image by fitnessformen.co.id] - 
Pada informasi sebelumnya kita telah mengetahui bentuk-bentuk latihan kecepatan dan kelincahan anggota badan bagian atas, pada informasi kali ini kita akan melatih kecepatan dan kelincahan anggota badan bagian bawah. Adapun anggota badan bagian bawah yang dilatih untuk kecepatan dan kelincahan ialah kaki.

Latihan kecepatan dan kelincahan untuk anggota badan bagian bawah khususnya kaki ini sangat baik untuk dilakukan, sebab akan mempengaruhi pada aktifitas kita sehari-hari dalam bergerak. Selain itu latihan kecepatan dan kelincahan juga sangat diperlukan untuk atlit olahraga, misalnya sepakbola, lari, dan olahraga lainnya yang mengandalkan kaki untuk bergerak.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Lalu, apa saja contoh atau bentuk latihan kecepatan dan kelincahan yang bisa dilakukan? Nah berikut ini beberapa latihan yang dapat anda lakukan untuk melatih kecepatan dan kelincahan pada anggota badn bagian bawah khususnya kaki.


Lari 30 Meter

Tujuan melakukan latihan lari 30 meter adalah untuk melatih kecepatan gerak seseorang dengan menempuh jarak 30 meter. Adapun cara melakukan latihan kecepatan dan kelincahan dengan latihan lari 30 meter adalah sebagai berikut.
  1. Pada aba-aba ”siap” siswa siap lari dengan start berdiri.
  2. Setelah aba-aba ”ya” siswa lari secepat-cepatnya menempuh jarak 30 meter sampai melewati garis finish. Bersamaan dengan aba-aba ”ya” bendera start diangkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan dan kelincahan dengan cara lari 30 meter adalah sebagai berikut.
  1. Kecepatan lari dihitung dari saat bendera diangkat sampai pelari melewati garis finish. Kecepatan lari dicatat sampai dengan 0,1 detik; bila memungkinkan dicatat sampai dengan 0,01 detik.
  2. Latihan tersebut dilakukan dua kali, setelah berselang satu kali pelari berikutnya/kelompok lari berikutnya.


Lari Bolak Balik (Shutlle Run)

Tujuan melakukan latihan lari bolak balik (shutle run) adalah melatih mengubah gerak tubuh arah lurus. Cara melakukan latihan lari bolak balik adalah sebagai berikut.
  1. Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak empat kali.
  2. Setiap kali sampai pada suatu titik, siswa tersebut harus berusaha untuk secepatnya membalikkan diri untuk berlari menuju ke titik yang lain.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan dan kelincahan dengan lari bolak-balik adalah sebagai berikut.
  1. Jarak antara kedua titik jangan terlalu jauh sekitar 10 m, jika terlalu jauh kemungkinan setelah lari bolak-balik beberapa kali, siswa tidak lagi mampu untuk lari dan membalikkan badannya dengan cepat karena kelelahan.
  2. Jumlah pengulangan lari bolak-balik jangan terlalu banyak karena dapat menyebabkan siswa lelah kalau pengulangan larinya terlalu banyak maka seperti telah diterangkan di atas kelelahan akan memengaruhi kelincahan dari siswa.


Latihan Lari Belak-Belok (Zig-Zag)

Tujuan melakukan latihan kecepatan dan kelincahan dengan lari zig zag adalah untuk melatih mengubah gerak tubuh arah berkelok-kelok. Adapun cara melakukan latihan tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Latihan ini dilakukan dengan cara berlari belak-belok dengan cepat sebanyak 2–3 kali di antara beberapa titik (misalnya 4–5 titik).
  2. Jarak setiap titik sekitar dua meter.


Jongkok Berdiri (Squat Trust)

Tujuan dalam melakukan latihan jongkok berdiri atau squat trust adalah untuk melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak). Cara melakukan latihan kecepatan dan kelincahan dengan latihan jongkok berdiri adalah sebagai berikut.
  1. Jongkok sambil menumpukan lengan di lantai.
  2. Pandangan ke arah depan.
  3. Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan terlungkup dalam keadaan terangkat.
  4. Dengan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat semula.
  5. Latihan ini dilakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama.
Itulah empat bentuk latihan kecepatan dan kelincahan anggota badan bagian bawah yang dapat anda lakukan, latihan tersebut sebaiknya dilakukan setiap hari atau setidaknya tiga kali seminggu. Dengan memiliki kaki yang cepat dan lincah sekaligus kuat maka kita dapat menjalani aktifitas sehari-hari dengan baik.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2/Sri Wahyuni, Sutarmin, Pramono; ilustrator, Daru, Tito.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Latihan Untuk Meningkatkan Daya Tahan Otot (Muscle Endurance)



Bagikan:


Bentuk latihan daya tahan otot [image by ireborn.co.id], 
Daya tahan dan kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan beban. Pada prinsipnya, yang membedakan di antara keduanya adalah banyaknya pengulangan yang harus dilakukan dalam setiap set latihan. Latihan daya tahan untuk otot dilakukan dengan cara melakukan pengulangan maksimal sebanyak 20 - 25 kali. Sementara itu, latihan untuk kekuatan otot dilakukan dengan cara melakukan pengulangan sebanyak 8 - 12 kali.

Latihan yang dilakukan harus sesuai dengan bagian otot yang ditingkatkan daya tahannya. Misalnya, otot lengan ditingkatkan daya tahannya dengan melakukan push up, otot perus dengan sit up, otot punggung dengan back up, dan otot tungkai dengan squat, semuanya dilakukan sebanyak 20 - 25 kali. Untuk latihan daya tahan otot dapat pula digunakan alat seperti barbel sebagai beban latihan.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Berikut ini merupakan contoh-contoh gerakan yang dapat melatih daya tahan otot (weight training) dengan menggunakan barel.

Press

Gerakan ini dilakukan dengan beban di pundak, lalu didorong ke atas sehingga lengan lurus. Kemudian, kembalikan beban ke pundak, kaki lurus dan dibuka selebar bahu. Variasi latihan dapat dilakukan dengan berdiri atau duduk.

Bench Press

Gerakan bench press dilakukan dengan cara berbaring di atas bangku. Beban berada di atas dada. Dorong beban tegak lurus ke atas hingga lengan lurus dan tidak tertekuk.

Curl

Latihan ini dilakukan dengan sikap berdiri tegak. Lengan ke bawah sambil memegang beban dengan telapak tangan menghadap ke depan. Angkat beban dengan cara membengkokkan siku ke atas.

Step Up

Latihan step up dilakukan dengan cara naik turun bangku dengan membawa beban di pundak.

Itulah beberapa bentuk latihan yang dapat anda lakukan untuk melatih meningkatkan daya tahan otot, dengan melakukan latihan tersebut secara rutin maka otot kita akan semakin kuat serta memiliki daya tahan yang baik.




Sumber pustaka: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Atmaja Budi Sarjana, Bambang Trijono Joko Sunarto; editor, Bambang Trijono Joko Sunarto.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Latihan Kekuatan Otot Bagian Atas dan Otot Bagian Bawah



Bagikan:


Bentuk latihan kekuatan otot [image by idntimes.com] - 
Melatih kekuatan atau strength sangat baik untuk kebugaran tubuh kita, terlebih lagi pada saat kita beraktifitas seharian. Kekuatan atau strength adalah kemampuan meregangkan otot untuk menghadapi suatu tahanan. Terdapat beberapa manfaat yang dapat kita dapatkan saat melatih kekuatan tubuh kita.

Beberapa manfaat jika seseorang memiliki kekuatan otot yang baik, yaitu meningkatkan daya penggerak pada setiap aktivitas, mencegah kemungkinan cidera, menunjang efisiensi kerja, dan memperkuat stabilitas persendian. Untuk latihan kekuatan otot digunakan beban berat dengan ulangan sedikit. Berat beban dapat disesuaikan dengan kemampuan atau kekuatan otot yang dimiliki. Berikut ini beberapa latihan kekuatan otot dengan menggunakan alat sederhana.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:

Latihan Kekuatan Otot Bagian Atas

Berikut ini bentuk-bentuk latihannya:
  1. Melatih kekuatan otot perut dapat dilakukan dengan sit up.
  2. Melatih kekuatan otot punggung dapat dilakukan dengan mengangkat beban di punggung.
  3. Melatih kekuatan otot tangan dapat dilakukan dengan mengangkat beban di punggung da tangan mengarah ke belakang.
Latihan kekuatan otot bagian atas juga dapat dilatih dengan melakukan two arms press. Latihan ini bertujuan menguatkan otot lengan, bahu, dan pundak. Two arms press dilakukan dengan cara mengangkat beban setinggi dada sehingga kedua lengan lurus. Gerakan ini dilakukan menggunakan beban berat dengan ulangan sedikit.




Latihan Kekuatan Otot Bagian Bawah

Berikut ini bentuk-bentuk latihannya.
  1. Naik turun bangku
  2. Naik turun bangku dengan mengangkat beban
  3. Duduk berhadapan dengan teman,meluruskan kedua kaki, dan saling menarik handuk.
Itulah beberapa manfaat dan bentuk latihan kekuatan tubuh dan otot tubuh, pada dasarnya melatih kekuatan ini dilakukan pada otot bagian atas dan bagian bawah. Latihan kekuatan otot atas difokuskan pada daerah punggung, tangan, dan perut. Sedangkan latihan otot bawah difokuskan pada kaki dan pinggang.




Sumber pustaka: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Atmaja Budi Sarjana, Bambang Trijono Joko Sunarto; editor, Bambang Trijono Joko Sunarto.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru



Bagikan:


Bentuk latihan daya tahan jantung [image by hellosehat.com] - 
Jantung dan paru-paru merupakan dua dari beberapa organ tubuh bagian dalam yang sangat fital untuk kesehatan. Kedua organ tersebut sangat fital perannya karena disebabkan fungsinya memang yang sangat penting, Jantung merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan darah dan memompanya ke seluruh tubuh.

Sedangkan paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat penting dalam hal sistem pernafasan, dengan rusaknya kedua organ tersebut maka segala macam penyakit akan berdatangan. Tidak tanggung-tanggung penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, Kardiomiopati, Imfark Miokard Akut, Tuberkulosis, Asma, Bronkitis, Kanker Paru Paru, dan lainnya.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Nah maka dari itu ada baiknya untuk menjaga kesehatan jantung dan paru paru sejak dini, bagaimana cara untuk menjaga kesehatan jantung dan paru paru? salah satunya yaitu dengan melakukan olahraga atau latihan-latihan yang khusus untuk melatih meningkatkan daya tahan jantung dan paru paru.

Beberapa bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta sekaligus menjaga kesehatan kedua organ tubuh tersebut yaitu fartlek, latihan interval, lari jarak jauh, berenang jarak jauh, dan cross country.

Fartlek (speed play), adalah latihan yang dilakukan di alam terbuka dengan suasana alam yang tidak membosankan. Kondisi alam yang dipilih adalah konsisi alam yang berbukit-bukit, mempunyai semak belukar, atau berpasir. Ketika melakukan fartlek, pelaku dapat melakukan latihan sambil menikmati suasana alam.

Latihan interval (interval training), adalah latihan yang dilakukan dengan diselingi interval istirahat untuk menghadapi latihan berikutnya. Misalnya untuk latihan dasar dengan cara berlari sejauh 2000 meter, dilakukan dengan membagi-bagi jarak tempuh berlari. Pembagian jarak tempuh dapat dibuat sebanyak 10 x 200 meter dengan 1 x 200 meter adalah 45 menit. Istirahat untuk setiap pengulangan adalah 3 menit.

Lari jarak jauh (long running) sebaiknya dilakukan di tempat yang suasana alamnya masih alami sehingga polusi udaranya sedikit. Walaupun dmikian, lari jarak jauh dapat dilakukan di jalan raya pada pagi hari ektika udara masih segar.

Renang jarak jauh (long swimming), dilakukan dengan cara menetapkan target waktu atau jarak tempuh sesuai dengan lebar atau panjang kolam renang yang digunakan. Selain itu, latihan ini dapat juga dilakukan dari sebuah sungai yang luas dan panjang atau bahkan di laut.

Cross country dilakukan di alam terbuka yang masih alami, seperti melalui pegunungan,perbukitan, persawahan, perkebunan, dan hutan.

Itulah beberapa bentuk latihan yang dapat membantu kita dalam meningatkan daya tahan serta kesehatan jantung dan paru-paru, dengan memiliki jantung dan paru paru yang mempunyai daya tahan baik maka tubuh kita akan terasa lebih bugar dan tidak mudah terserang penyakit.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Melatih Daya Tahan Tubuh (Endurance)



Bagikan:


Melatih daya tahan tubuh [image by WinNetNews.com] - 
Sering kita melihat pada saat orang berolahraga misalnya lari, ada beberapa orang yang cepat mengalami kelelahan dan ada diantara lainnya yang lambat mengalami kelelahan walaupun mereka memuali berlari bersama-sama. Hal ini terjadi karena daya tahan tubuh orang berbeda-beda.

Daya tahan tubuh atau endurance merupakan kondisi dimana tubuh pada saat melakukan gerak dengan menggunakan seluruh tubuh hingga akhirnya mengalami kelelahan pada waktu tertentu. Daya tahan tubuh sangat diperlukan untuk beberapa olahraga yang membutuhkan pergerakan seluruh tubuh selama melakukan olahraga tersebut.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Untuk meningkatkan atau menjaga kondisi daya tahan tubuh (endurance) kita harus melakukan latihan-latihan yang khusus untuk melatih daya tahan. Sebelum itu, kita mesti mengetahui macam-macam dari latihan daya tahan. Pada umumnya latihan daya tahan terbagi menjadi dua macam, yaitu Daya tahan otot setempat atau muscular endurance (local endurance) dan Latihan endurance pada umumnya (cardiorespiratory endurance).

Berikut ini pengertian dan bentuk latihan daya tahan dari kedua macam latihan daya tahan (enduance) tersebut. (sumber tertera dibawah)

Daya tahan otot setempat atau muscular endurance (local endurance)

Muscular endurance adalah daya tahan yang menunjukkan kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melaksanakan tugasnya dengan waktu yang cukup lama. Contoh: latihan weight training/latihan berbeban, latihan pukulan jab berkali-kali dalam tinju, pukulan dalam gulat.

Latihan daya tahan dalam arti muscle endurance dan circulator respiratory endurance, antara lain sebagai berikut.
  1. Fartlek
  2. Kombinasi antara lari pelan dan lari cepat yang bervariasi tanpa melakukan istirahat. Dapat dilakukan di lapangan, sawah/ladang, dan daerah yang berbukit-bukit.
  3. Cross country
  4. Lari jarak jauh melintasi alam terbuka dengan kecepatan tidak terlalu lambat dan tidak juga terlalu cepat.

Latihan endurance pada umumnya (cardiorespiratory endurance)

Cordiorespiratory endurance yaitu latihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat yang cukup lama. Contoh: berlari, berenang, dan bersepeda.

Daya tahan kardiovaskuler merupakan faktor utama dalam kesegaran jasmani. Pengukuran yang paling objektif dilakukan dengan mengukur kemampuan pengambilan denyut jantung maksimal (VO2 maksimal).

Berikut ini jenis-jenis latihan yang dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskuler.
  1. Joging
  2. Berjalan
  3. Bersepeda
  4. Gerakan naik turun tangga
  5. Berenang
Itulah beberapa cara untuk melatih daya tahan (endurance), semakin sering kita melatih daya tahan kita maka semakin lama juga tubuh kita akan merasakan kelelahan. Semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca sekalian yang sedang mencari informasi untuk melatih daya tahan tubuh. Salam sehat.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Faridha Isnaini, Sri Santoso Sabarini; ilustrator, Ady Wahyono.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Latihan Kekuatan Dengan Menggunakan Beban Luar (Weight Training)



Bagikan:


Bentuk latihan kekuatan [image by euprecisoemagrecer.com] - 
Selain latihan dengan menggunakan berat badan sendiri, latihan kekuatan dapat juga dilakukan dengan menggunakan beban luar atau dengan menggunakan alat biasanya alat tersebut adalah barbel. Latihan kekuatan dengan menggunakan beban luar ini biasanya diistilahkan dengan weight training, weight trining ini banyak dilakukan oleh orang ditempat-tempat kebugaran.

Seperti yang singgung sebelumnya bahwa alat yang digunakan untuk latihan weight training ini biasanya menggunakan barbel dengan berat tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan kita. Jika tidak mempunyai barbel, kita juga dapat menggunakan barbel yang dibuat dari beton, asal beratnya sama antara kedua beton tersebut.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Terdapat beberapa bentuk latihan yang dapat kita lakukan dengan menggunakan barbel untuk melatih kekuatan kita. Berikut ini beberapa latihan kekuatan dengan menggunakan beban luar atau weight training, yaitu sebagai berikut.

Shoulder press

Shoulder press untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Caranya siapkan barbel dengan berat sesuai kemampuan, angkat barbel dengan kedua tangan ke atas sampai dengan kedua lengan lurus, kemudian turunkan sampai di depan dada. Ulangi gerakan tersebut sesuai kemampuan dengan beban latihan semakin meningkat.

Leg squat

Leg squat untuk melatih kekuatan otot tungkai. Caranya siapkan barbel dengan berat sesuai kemampuan, angkat barbel dengan kedua tangan dan diletakkan di punggung di bawah leher, tekuk lutut setengah jongkok, kemudian luruskan lutut. Gerakan itu dilakukan berulang-ulang sesuai dengan kemampuan, dengan beban makin lama makin meningkat.

Back extension

Back extension untuk melatih kekuatan otot punggung. Caranya siapkan barbel dengan berat sesuai kemampuan, angkat dengan dua tangan dengan posisi badan berdiri tegak. Kemudian bungkukkan badan hingga membentuk sudut 90o, kemudian berdiri tegak lagi. Lakukan gerakan itu berulang-ulang sesuai kemampuan, beban latihan semakin lama semakin meningkat.

Itulah beberapa bentuk latihan kekuatan dengan menggunakan beban luar atau weight training, sebenarnya masih banyak lagi bentuk latihan weight training ini yang bertujuan untuk melatih kekuatan. Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang sedang mencari bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan. Salam sehat.




Sumber : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Faridha Isnaini, Sri Santoso Sabarini; ilustrator, Ady Wahyono.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

2 Bentuk Latihan Untuk Melatih Kekuatan Otot Perut



Bagikan:


Bentuk latihan otot perut [image by lifestyle.kompas.com] - 
Latihan untuk kekuatan otot perut termasuk ke dalam latihan kekuatan daya tahan anggota badan bagian atas, selain latihan untuk kekuatan otot perut juga ada latihan untuk kekuatan otot lengan dan bahu, dan latihan untuk kekuatan otot punggung. Pada postingan kali ini kita akan membahas latihan untuk kekuatan otot perut.

Banyak alasan kenapa kita perlu melatih otot perut, selain untuk menjaga kebugaran badan, latihan kekuatan otot perut juga dapat membuat perut mengecil serta membentuk oror perut kita semakin bagus. Itulah mengapa banyak orang yang melakukan latihan yang berfokus pada otot perut.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Untuk melatih kekuatan otot perut, kita perlu mengetahui beberapa bentuk latihan untuk melatih kekuatan perut, beberapa bentuk latihan tersebut adalah latihan sit up dan latihan mengangkat kedua kaki. Bagaimana cara melakukan kedua latihan kekuatan otot perut tersebut, berikut ini penjelasannya.

Melatih kekuatan otot perut dengan latihan sit up

Cara melakukannya:
  1. Sikap awal tidur telentang, kedua lutut ditekuk serta kedua siku ditekuk diletakkan di belakang kepala.
  2. Badan diangkat dalam posisi duduk, kedua lengan tetap berada di belakang kepala.
  3. Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, kemudian diulang lagi semampunya, selanjutnya semakin lama semakin ditambah ulangannya.




Melatih kekuatan otot perut dengan latihan mengangkat kedua kaki

Cara melakukannya:
Mengangkat kedua kaki dari sikap duduk dan menahannya selama 8 kali hitungan.

Itulah 2 cara untuk melatih kekuatan otot perut kita, sebenarnya ada beberapa bentuk latihan lainnya yang dapat melatih kekuatan otot perut, akan tetapi untuk kali ini cukup dua saja, nanti akan kita lanjutkan pada postingan selanjutnya.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan VIII/Faridha Isnaini, Suranto.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Bentuk Latihan Untuk Melatih Kecepatan



Bagikan:


Bentuk latihan untuk melatih kecepatan [image by jawapos.com] - 
Selain meningkatkan kebugaran dengan melakukan latihan kekuatan, kita juga dapat meningkatkan kebugaran badan dengan melakukan latihan kecepatan. Kecepatan dapat juga disamakan dengan kelincahan karena dapat melakukan sebuah gerakan dengan cepat.

Pada beberapa jenis olahraga yang memerlukan tingkat kecepatan yang tinggi, latihan kecepatan sangat perlu untuk dilakukan setiap hari. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan seseorang, yaitu keturunan, waktu reaksi, kemampuan untuk menahan tahanan luar, teknik, konsentrasi dan kemauan, dan elastisasi otot.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Pada umumnya kecepatan itu dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu kecepatan sprint, kecepatan reaksi, dan kecepatan bergerak. Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk melatih kecepatan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. (sumber tertera)
  1. Latihan percepatan
  2. Lari menaiki tangga atau bukit
  3. Lari menuruni tangga atau bukit
  4. Latihan kecepatan reaksi (permainan hijau-hitam)
  5. Lari cepat (sprint training) dengan jarak 40-60 meter. Lari cepat dapat dilakukan dengan sikap badan tegak dan lari di tempat di belakang garis start. Percepatlah lari di tempat sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi. Setelah aba-aba dibunyikan, berlarilah secepat-cepatnya.
Itulah beberapa bentuk latihan untuk melatih kecepatan kita, melatih kecepatan juga dapat membuat badan kita terlihat bugar karena dengan memiliki kecepatan badan kita terasa ringan. Semoga postingan ini dapat bermanfaat untuk pembaca sekalian. Salam sehat

Sumber : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Faridha Isnaini, Sri Santoso Sabarini; ilustrator, Ady Wahyono.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Latihan Untuk Melatih Kekuatan Otot Punggung



Bagikan:


Latihan kekuatan otot punggung [image by programfitnes.com] - 
Latihan kekuatan otot punggung termasuk kedalam latihan daya tahan anggota badan bagian atas, latihan lainnya yang termasuk kedalam latihan daya tahan anggota badan bagian atas adalah latihan kekuatan daya tahan otot lengan dan bahu, serta latihan kekuatan daya tahan otot perut.

Banyak sekali manfaat yang akan kita dapat jika mempunyai oto punggung yang kuat, yaitu dengan punggung yang kuat akan mempermudah kita saat berjalan, mengangkat barang, menggendong, serta naik turun tangga. Dengan banyaknya manfaat dari punggung yang kuat tersebut maka sangatlah penting bagi kita untuk melatih agar tetap kuat.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Ada beberapa cara untuk melatih kekuatan otot punggung kita, diantaranya adalah latihan back up, latihan mendorong kedua lengan, dan latihan back lift. Adapun cara melakukan ketiga bentuk latihan untuk kekuatan otot punggung tersebut adalah sebagai berikut.


Bentuk latihan untuk kekuatan otot punggung dengan latihan back up

Cara melakukan:
Mula-mula tidur telungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpegangan di belakang kepala. Angkatlah badan sehingga dada tidak menyentuh ke lantai tetapi perut sampai kaki tetap menyentuh lantai. Agar posisi kaki tetap menyentuh lantai (tidak bergerak) maka pergelangan kaki bisa dipegang oleh teman.

Bentuk latihan untuk kekuatan otot punggung dengan latihan mendorong kedua lengan

Cara melakukan:
Mendorong kedua lengan dari sikap telungkup hingga punggung melenting ke belakang dan gerakan lengan turun naik. Lakukan gerakan sebanyak 10 kali.

Bentuk latihan untuk kekuatan otot punggung dengan latihan back lift

Cara melakukan:
  1. Sikap awal tidur telungkup, kaki rapat dan kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
  2. Angkat badan hingga dada tidak menyentuh lantai, sedangkan kedua kaki tetap pada posisi semula.
  3. Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik kemudian diulang lagi sesuai kemampuan, semakin lama makin tambah ulangannya.
Itulah beberapa bentuk latihan untuk kekuatan otot punggung, sebenarnya masih banyak lagi bentuk latihan lain untuk melatih kekuatan otot punggung akan tetapi untuk kali ini cukup tiga saja. Dengan mempunyai otot punggung yang kuat akan memudahkan kita dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan VIII/Faridha Isnaini, Suranto.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Bentuk Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Otot



Bagikan:


Latihan kekuatan dan daya tahan otot [image by lifestyle.kompas.com] - 
Memiliki tubuh yang bugar dan sehat merupakan keinginan semua orang, bagaimana tidak, dengan mempunyai tubuh yang bugar kita dapat menjalankan segala aktifitas dengan semangat. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memiliki badan yang bugar, salah satunya yaitu dengan berolahraga atau latihan daya tahan.

Latihan kekuatan dan daya tahan otot dapat kita lakukan dengan berbagai cara sesuai dengan otot apa yang akan kita latih, misalnya latihan kekuatan otot lengan, latihan kekuatan otot perut, latihan kekuatan otot kaki, dan latihan kekuatan otot punggung. Latihan-latihan tersebut mempunyai cara dan jenis latihan yang berbeda-beda.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai peningkatan kebugaran dan kesehatan tubuh dibawah ini:
Berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai cara atau bentuk latihan yang dapat anda lakukan meleatih daya tahan otot bagian tubuh anda agar terlihat lebih bugar lagi.

Bentuk Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Tangan

Untuk melatih kekuatan dan daya tahan otot tangan dapat dilakukan dengan dua gerakan, yaitu gerakan pull-up dan gerakan push-up. Berikut ini cara melakukan kedua gerakan tersebut.

Gerakan Pull-up

Cara melakukan gerakan ini sebagai berikut.
  • Berdiri di bawah palang tunggal.
  • Meloncat sendiri atau dibantu orang lain dan kedua tangan memegang palang tunggal selebar bahu menghadap ke depan.
  • Gerakannya, kedua tangan mengangkat badan hingga dagu melewati palang.
  • Kemudian, badan diturunkan ke posisi semula.

Gerakan Push-up

Cara melakukan sebagai berikut.
  • Posisi tubuh tengkurap dengan bertumpu pada tangan dan kaki.
  • Gerakkan tubuh naik turun dengan pandangan mata ke arah depan.

Bentuk Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Dada dan Bahu

Latihan kekuatan dan daya tahan otot dada dan bahu dapat dilakukan dengan empat gerakan, yaitu gerakan back-up dan gerakan sit-up. Berikut cara melakukan kedua gerakan untuk melatih kekuatan dan daya tahan otot dada dan bahu tersebut.

Gerakan Back-up

Cara melakukan sebagai berikut.
  • Posisi awal, tubuh tengkurap, kedua tangan dikaitkan dan diletakkan di belakang kepala.
  • Gerakannya, tubuh bagian atas diangkat-angkat dan kedua kaki dipegang oleh kedua tangan temannya.

Gerakan Sit-up

Cara melakukan sebagai berikut.
  • Posisi awal, telentang dengan kedua tangan dikaitkan di letakkan di belakang kepala.
  • Gerakannya, tubuh bangun kembali telentang dan kembali bangun lagi.
  • Gerakan ini dilakukan lebih banyak akan lebih baik.




Bentuk Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Punggung

Untuk melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot punggung, dapat dilakukan dengan dua bentuk latihan yaitu gerakan mencium lutut dan gerakan membungkuk-bungkukkan tubuh. Bagaimana cara melakukan kedua gerakan tersebut? berikut ini penjelasannya:

Gerakan Mencium Lutut

Cara melakukan sebagai berikut.
  • Posisi awal, duduk selonjor dengan kedua kaki rapat.
  • Tubuh dibungkuk-bungkukkan, tangan lurus ke depan hingga muka, dan dada menyentuh lutut.
  • Setelah mampu mencium lutut, ditahan beberapa saat.

Gerakan Membungkuk-bungkukkan Tubuh

Cara melakukan sebagai berikut.
  • Posisi awal, berdiri, kedua kaki rapat.
  • Tubuh dibungkuk-bungkukkan dengan lutut tidak ditekuk.
  • Setelah dibungkuk-bungkukkan, tubuh ditengadahkan.
  • Gerakan ini dilakukan selama 2 × 8 hitungan.

Bentuk Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Kaki

Latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki dapat dilakukan dengan tiga cara atau bentuk, yaitu gerakan naik turun tangga, gerakan loncat katak, dan gerakan jongkok berdiri atau Squat Thrust. Untuk cara melakukan ketiga bentuk latihan tersebut, berikut ini penjelasannya.

Gerakan Naik Turun Tangga

Cara melakukan sebagai berikut.
  • Posisi awal, berdiri di depan tangga.
  • Gerakannya, kaki naik turun dari tangga dimulai dengan kaki kanan.
  • Gerakan ini dilakukan lebih lama lebih baik.

Gerakan Loncat Katak

Cara melakukan sebagai berikut
  • Posisi awal dengan sikap jongkok kedua tangan diletakkan di pinggang.
  • Gerakannya, meloncat-loncat ke depan.
  • Gerakan ini dilakukan dengan jarak tempuh sekitar 10 meter.

Gerakan Jongkok Berdiri (Squat Thrust)

Cara melakukan sebagai berikut.
  • Siswa-siswa berdiri membentuk barisan dengan menghadap serong kanan.
  • Setiap anak berdiri dengan sikap sempurna.
  • Kemudian, jongkok dilanjutkan kedua kaki secara bersama-sama dilemparkan ke belakang.
  • Setelah itu, kembali ke posisi jongkok dan berdiri ke posisi semula.
Itulah bentuk-bentuk latihan kekuatan dan daya tahan otot dimana bentuk latihan terbagi menjadi empat latihan, yaitu latihan daya tahan otot tangan dengan gerakan pull-up dan gerakan push-up, latihan daya tahan otot dada dan bahu dengan gerakan back-up dan gerakan sit-up,

latihan daya tahan otot punggung dengan gerakan gerakan mencium lutut dan gerakan membungkuk-bungkukkan tubuh, dan yang terakhir latihan daya tahan otot kaki dengan gerakan naik turun tangga, gerakan loncat katak, dan gerakan jongkok berdiri.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1/Sri Wahyuni, Sutarmin, Pramono; ilustrator, Amanah...[et al.].-- Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: