Teknik Melempar Cakram dan Sikap Badan Setelah Melempar Cakram



Bagikan:


Ilustrasi lempar cakram [image by Tribunnews.com], 

Lempar cakram merupakan nomor lempar yang dilombakan dalam cabang olahraga atletik. Perlombaan lempar cakram dilakukan di lapangan terbuka dengan menggunakan cakram. Untuk dapat melakukan Lempar Cakram Awalan Menyamping dengan baik dan benar, teknik-teknik lempar cakram yang harus dikuasai diantaranya adalah Teknik melempar cakram dan Sikap badan setelah melempar cakram.


1. Teknik melempar cakram

Dilakukan dengan berdiri menyamping ke arah lemparan, kemudian ayunkan cakram dengan tangan kanan ke arah kanan bersamaan kedua lutut direndahkan, pandangan dan badan mengikuti arah gerak cakram, ayunkan kembali cakram dengan tangan kanan ke depan atas bersamaan dengan dua lutut naik, saat lengan posisi lurus serong atas lepaskan cakram dari pegangan tangan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Lempar Cakram dibawah ini:
2. Sikap badan setelah melempar cakram
Adalah sebagai berikut.
  • Sambil melonjakkan badan ke atas ke arah depan, kaki kanan ditolakkan sekuat-kuatnya.
  • Setelah cakram lepas dari tangan, kaki kanan mendarat dan kaki kiri diangkat lemas untuk menahan dan menjaga keseimbangan.
  • Usahakan agar badan jangan sampai keluar lingkaran lapangan cakram.
Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik memegang cakram dan Teknik melakukan awalan Dalam Olahraga Lempar Cakram | Edukasi Center



Bagikan:


Ilustrasi teknik memegang cakram, 

Lempar cakram merupakan nomor lempar yang dilombakan dalam cabang olahraga atletik. Perlombaan lempar cakram dilakukan di lapangan terbuka dengan menggunakan cakram. Untuk dapat melakukan Lempar Cakram Awalan Menyamping dengan baik dan benar, teknik-teknik lempar cakram yang harus dikuasai diantaranya adalah Teknik memegang cakram dan Teknik melakukan awalan.


1. Teknik memegang cakram
Ada dua macam cara memegang cakram, yaitu:
  • Cakram dipegang dengan empat jari terbuka, ruas-ruas ibu jari menekuk menutupi pinggiran cakram, sedangkan ibu jari letaknya bebas pada cakram.
  • Cakram dipegang dengan empat jari, jari telunjuk dan tengah dirapatkan, ruas-ruas ujung jari menekuk pinggiran cakram, sedang ibu jari letaknya bebas pada cakram.

Selain itu terdapat juga tiga cara yang dapat dilakukan untuk memegang cakram, akan tetapi cara memegang cakram ini bergantung pada lebar tangan dan panjang jari-jari. Berikut ini beberapa cara memegang cakram yang dapat dilakukan.

  • Cara pertama
  • Cakram dipegang dengan cara meletakkan tepi cakram pada lekuk pertama dari jari-jarinya. Jari-jari sedikit renggang dengan jarak yang sama antara jari satu dengan lainnya. Cakram melekat pada telapak tangan tepat pada titik berat cakram atau sedikit di belakangnya. Semakin panjang jarinya, semakin mudah cakram dipegang erat-erat.
  • Cara kedua
  • Cakram dipegang dengan menggunakan empat jari, jari telunjuk dan jari tengah menjadi satu atau dirapatkan, ruas-ruas ujung jari ditekuk untuk memegangi pinggiran cakram. Tekanan terutama oleh kedua jari yang berhimpitan. Adapun ibu jari letaknya bebas pada cakram.
  • Cara ketiga
  • Cakram dipegang seperti pada cara pertama, hanya letak tepi cakram agak lebih ke ujung jari-jari. Dengan sendirinya pegangan pada cakram tidak terlalu erat dan telapak tangan berada di tengah-tengah cakram. Teknik ini umumnya digunakan bagi atlet yang jari-jarinya pendek.
2. Teknik melakukan awalan

Dilakukan dengan berdiri sikap menyamping arah lemparan dan kedua kaki dibuka selebar bahu. Cakram dipegang dengan kedua tangan di atas bahu (tangan kanan di atas dan tangan kiri di bawah), kemudian ayunkan cakram dengan tangan kanan ke arah kanan bersamaan kedua lutut direndahkan.

Pandangan dan badan mengikuti arah gerak cakram, ayunkan kembali cakram dengan tangan kanan ke depan atas, diikuti gerak badan, pandangan dan lutut naik, gerakan ini dilakukan berulang-ulang sambil mengatur konsentrasi untuk melempar.

Sumber pustaka :
  • Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/Atmaja Budi Sarjana, Bambang Trijono Joko Sunarto; editor, Bambang Trijono Joko Sunarto.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Peraturan Perlombaan Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O’Brien)



Bagikan:


Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O’Brien) [pinterest.com], 

Meskipun tolak peluru termasuk nomor lempar, namun istilah yang digunakan bukan lempar peluru, tetapi tolak peluru. Penggunaan istilah tersebut disesuaikan dengan peraturan cara melepaskan peluru, yaitu dengan cara didorong atau ditolakkan, istilah dalam bahasa Inggris adalah the short put.


Ada dua macam gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama atau menyamping atau ortodoks dan gaya baru atau membelakangi atau Perry O ‘ Brien. Ada beberapa peraturan dalam perlombaan tolak peluru yang harus dipatuhi oleh semua atlet tolak peluru, daan jika dilanggar akan diberikan sangsi. Adapun peraturan dalam perlombaan tolak peluru adalah sebagai berikut.

  • Peserta masuk dan keluar lingkaran harus melewati belakang garis tengah.
  • Seorang peserta harus memulai tolakannya dari sikap/posisi diam di tempat di dalam lingkaran tolak.
  • Peluru harus didorong dari pundak dengan menggunakan satu tangan saja.
  • Pelempar dibenarkan menyentuh bagian permukaan dalam dari lingkaran besi dan balok penahan.
  • Tolakan salah hasilnya tidak diukur, misalnya peluru jatuh di luar sektor lingkaran, menyentuh tanah di luar lingkaran tolak dengan bagian tubuhnya, atau menyentuh bagian atas dari lingkaran besi, bagian atas balok penahan.
  • Pengukuran tiap tolakan segera dilakukan, setelah tolakan terjadi. Dari bekas peluru terdekat ke tengah lingkaran tolak dan dibaca pada garis batas tolakan atau lingkaran tolakan.
  • Bila terdapat peserta lebih dari 8 orang, tiap peserta berhak melakukan tolakan 3 kali. Dari 8 peserta yang hasil lemparannya terbaik diberikan tambahan hak melakukan tolakan 3 kali lagi.
  • Bila peserta ada 8 orang atau kurang, tiap peserta berhak melakukan tolakan 6 kali.
Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Memegang Peluru Pada Olahraga Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O’Brien)



Bagikan:


Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O’Brien) [pinterest.com], 

Meskipun tolak peluru termasuk nomor lempar, namun istilah yang digunakan bukan lempar peluru, tetapi tolak peluru. Penggunaan istilah tersebut disesuaikan dengan peraturan cara melepaskan peluru, yaitu dengan cara didorong atau ditolakkan, istilah dalam bahasa Inggris adalah the short put.


Ada dua macam gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama atau menyamping atau ortodoks dan gaya baru atau membelakangi atau Perry O ‘ Brien. Untuk dapat memaksimalkan tolakan peluru, setiap atlit perlu menguasai beberapa teknik dalam olahraga ini, salah satunya ialah teknik memegang peluru. 

Untuk cara memegang peluru, terdapat 3 macam teknik, yaitu sebagai berikut :
  • Jari-jari direnggangkan, jari kelingking ditekuk dan berada di samping peluru untuk membantu menahan peluru supaya tidak mudah tergeser dari tempatnya. Digunakan untuk atlet yang mempunyai jari-jari kuat dan panjang.
  • Jari-jari merapat di belakang peluru, ibu jari dibuka ke samping sedangkan jari kelingking berada di samping peluru untuk menahan peluru dan untuk menekan pada waktu peluru ditolakkan.
  • Seperti cara kedua, tetapi jari-jari agak direnggangkan, kelingking diletakkan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari menahan geseran ke samping. Digunakan untuk atlet yang berjari-jari pendek.

Itulah penjelasan singkat tentang teknik memegang peluru pada olahraga tolak peluru gaya menyamping maupun gaya membelakangi, dimana teknik ini dibagi menjadi tiga. Semoga postingan ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita mengenai olahraga tolak peluru.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Alat dan Perlengkapan Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O’Brien) | Edukasi Center



Bagikan:


gambar Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O’Brien) [pinterest.com], 

Meskipun tolak peluru termasuk nomor lempar, namun istilah yang digunakan bukan lempar peluru, tetapi tolak peluru. Penggunaan istilah tersebut disesuaikan dengan peraturan cara melepaskan peluru, yaitu dengan cara didorong atau ditolakkan, istilah dalam bahasa Inggris adalah the short put.


Ada dua macam gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama atau menyamping atau ortodoks dan gaya baru atau membelakangi atau Perry O ‘ Brien. Ada beberapa peralatan dan perlengkapan penting yang harus ada dalam olahraga tolak peluru, yaitu peluru dan lapangan. Berikut ini akan dijelalskan mengenai kedua alat dan perlengkapan tersebut.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Olahraga Tolak Peluru dibawah ini:
1. Bahan peluru berupa bola besi, kuningan, tembaga atau logam yang beratnya disesuaikan dengan usia atau tingkat pelempar.
  • Untuk putra pemula 5 kg.
  • Untuk putri pemula 3 kg.
  • Untuk putra internasional 7,257 kg
  • Untuk putri internasional 4 kg
2. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran, lingkaran lempar terbuat dari besi yang tebalnya 6 mm, tingginya 2 cm dipasang rata dengan tanah di sekelilingnya, di dalamnya dibuat dari plester dan 2 cm lebih rendah dari sekelilingnya.

Itulah beberapa alat dan perlengkapan yang digunakan dalam olahraga tolak peluru dalam gaya menyamping maupun gaya membelakangi, semoga postingan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua mengenai olahraga tolak peluru.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Latihan Lempar Lembing Tanpa Awalan dan Dengan Awalan



Bagikan:


Olahraga lempar lembing [Image by inforingankita.blogspot.com], 

Lempar lembing merupakan nomor lempar yang dilombakan dalam cabang olahraga atletik. Perlombaan lempar lembing dilakukan di lapangan terbuka dengan menggunakan lembing. Ada beberapa latihan yang dapat dilakukan untuk menguasai olahraga ini diantaranya adalah latihan lempar lembing tanpa awalan dan dengan awalan. Berikut ini cara-cara melakukan latihan tersebut.


1. Gerakan melempar tanpa awalan

Dari sikap berdiri, melatih gerakan lengan terakhir dengan menghujamkan lembing ke tanah. Mulai dengan lembing berada di atas bahu kanan dan lempar/tancapkan di tanah sejauh 5 – 8 meter di depan pelempar dengan tarikan dari bahu kemudian lengan diluruskan.

Baca juga informasi menarik lainnya mengenai olahraga lempar lembing dibawah ini:
2. Gerakan melempar dengan satu langkah

Dari sikap berdiri dengan kaki rapat, melangkah ke depan dengan kaki kiri, putarlah bahu ke kanan untuk menarik lembing lewat atas bahu kanan.

3. Gerakan melempar dengan dua langkah

Dari sikap berdiri dengan lembing di belakang, langkahkan kaki kanan ke depan kemudian gerakkan kaki kiri dengan cepat untuk membentuk langkah lempar yang panjang de-ngan kecondongan badan ke belakang, lemparkan lembing lewat atas bahu dengan kaki kiri yang tertahan.

4. Gerakan mengkoordinasikan lima langkah terakhir dan melempar

Dimulai dengan gerakan berjalan pelan kemudian mencoba lari kecil atau jogging, akhirnya melakukan lari awalan dilanjutkan dengan melempar.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Cara Pelaksanaan Lempar Lembing Dengan Gaya Jingkat



Bagikan:


Olahraga lempar lembing [Image by inforingankita.blogspot.com], 

Lempar lembing gaya jingkat merupakan salah satu gaya yang ada pada olahraga lempar lembing. Cara pelaksanaan lempar lembing dengan gaya jingkat adalah sebagai berikut.


  1. Berdiri menghadap arah lemparan, lembing dipegang dan diangkat setinggi telinga dengan siku tertekuk, mata lembing serong ke atas.
  2. Lakukan awalan lari dengan cepat ke arah lemparan, pada saat kaki kanan sampai pada tanda yang telah ditentukan, tangan kanan meluruskan lembing ke belakang bawah, kemudian pada saat kaki kiri melangkah dan mendarat, mulai dari kaki kanan melakukan jingkat dengan langkah lebar sambil menarik badan ke samping. Gerakan jingkat ini dilakukan lebih kurang 2-4 langkah. Selanjutnya dengan didahului tekukan siku, tangan kanan mendorong lembing ke depan serong ke atas lewat di atas bahu, kepala sampai lengan kanan lurus untuk siap melempar lembing sambil diikuti badan condong ke depan dan berat badan berada pada kaki kiri.
  3. Langkahkan kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditarik ke belakang badan, sikap kaki kiri tergantung rileks di belakang badan.
Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Dasar Memegang dan Membawa Lembing Dalam Lempar Lembing



Bagikan:


Olahraga lempar lembing [Image by inforingankita.blogspot.com], 

Lempar lembing merupakan nomor lempar yang dilombakan dalam cabang olahraga atletik. Perlombaan lempar lembing dilakukan di lapangan terbuka dengan menggunakan lembing, Salah satu syarat terpenting yang mempengaruhi keberhasilan dalam melempar lembing adalah cara memegang lembing itu sendiri.


Ada tiga macam cara memegang lembing, sebagai berikut.
1. Pegangan cara AmerikaCara ini adalah antara jari telunjuk dan ibu jari berada tepat di belakang lilitan tali pegangan lembing.
Baca juga informasi menarik lainnya mengenai olahraga lempar lembing dibawah ini:
2. Pegangan cara FinlandiaCara ini adalah antara jari tengah dan ibu jari berada tepat di belakang lilitan tali pegangan lembing, sedangkan letak jari telunjuk lurus ke belakang di bawah lembing.
3. Pegangan cara menjepit (tang)Telunjuk dan jari tengah menjepit lembing tepat di belakang pegangan (balutan). Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing selain teknik memegang lembing adalah teknik membawa lembing. Ada dua macam cara dalam teknik membawa lembing, cara tersebut adalah sebagai berikut.
  • Lembing dibawa setinggi telinga, mata lembing mengarah ke bawah.
  • Lembing dibawa setinggi telinga, mata lembing mengarah ke atas.
Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi; editor, Tim Editor Putra Nugraha; ilustrator, Tim Ilustrasi Putra Nugraha.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: