Teknik Tangkisan atau Teknik Elakan Dalam Olahraga Taekwondo



Bagikan:


Tangkisan atau elakan taekwondo [image by minglets.com], 
Teknik Tangkisan atau Teknik Elakan Dalam Olahraga Taekwondo ~ Taekwondo termasuk olahraga bela diri modern berasal dari Korea. Taekwondo berasal dari kata tae, yaitu kaki artinya menghancurkan dengan tendangan; kwon, yaitu tangan artinya menghantam dan mempertahankan diri dengan tangan, dan do, yaitu seni artinya cara mendisiplinkan diri. Dengan demikian, taekwondo artinya seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.

Pada event-event olahraga biasanya Taekwondo dipertandingkan pada arena pertandingan berukuran 12 x 12 m, terbuat dari matras elastis. Di dalam arena pertandingan berukuran 8 x 8 m disebut contest area. Di luar contest area berukuran 12 x 12 m disebut alert area. Ada garis berwarna putih 5 cm, wasit berjarak 150 cm ke belakang ke arah juri.

Selain teknik dasar memukul dan menendang, terdapat juga teknik lain yang penting dan harus dikuasai dan dipelajari oleh atlit taekwondo yaitu teknik tangkisan atau elakan. Teknik ini berguna untuk menangkis atau mengelak dari serangan lawan dan lebih bagus lagi jika setelah menangkis atau menolak langsung melakukan serangan balik.


Adapun teknik elakan/tangkisan dalam taekwondo terdiri atas empat teknik, yaitu Area makki (tangkisan bawah), Edlgal makki (tangkisan ke atas), Momtong an makki (tendangan ke tengah), dan Sonnan momtong makki (tangkisan dengan irisan pisau).
  1. Area makki (tangkisan bawah)
    • Bagian lengan sisi luar.
    • Tangkisan di samping bahu.
    • Ayunan bahu.
  2. Edlgal makki (tangkisan ke atas)
    • Berdiri dengan satu tangan di atas.
    • Tangkisan dilakukan dari samping badan.


  3. Momtong an makki (tendangan ke tengah)
    • Berdiri dengan satu tangan ditekuk ke depan dada.
    • Tangkisan digunakan dari sisi dalam disertai putaran pinggang.
    • Tangan lain ditarik di pinggang.
  4. Sonnan momtong makki (tangkisan dengan irisan pisau)
    • Berdiri kuda-kuda, dengan telapak tangan.
    • Gerakan tangan serentak.
    • Arah tangkisan ke bawah.
    • Tangkisan bisa saru tangan atau dua tangan.
Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan Dalam Olahraga Taekwondo



Bagikan:


Teknik pukulan taekwondo [image by edmontontaekwondo.ca], 
Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan Dalam Olahraga Taekwondo ~ Taekwondo merupakan olahraga bela diri yang berasal dari Korea. Walaupun merupakan seni bela diri, akan tetapi Taekwondo berbeda dengan bela diri lainnya seperti Karate, Judo, dan Pencak Silat. Perbedaan Taekwondo dari bela diri lainnya yaitu dari teknik-tekniknya.

Taekwondo banyak sekali di ajarkan di sekolah-sekolah dan sudah menjadi kegiatan diluar sekolah, biasanya ada pelatih khusus yang mengajarkan untuk gerakan taekwondo. Nah berikut ini kita akan mengetahui mengenai teknik dasar pukulan dan tendangan olahraga taekwondo.

1. Teknik pukulan (jireugi)
Adapun macam-macam Macam-macam teknik pukulan dalam taekwondo, yaitu:


  • Montong jireugi (pukulan lurus)
    • Berdiri dengan kedua tangan mengepal di pinggang.
    • Pukulan lurus ke depan.
    • Arah pukulan ke atas atau ke bawah.
  • Yeop jireugi (pukulan lurus ke samping)
    • Berdiri dengan kedua tangan mengepal di samping pinggang.
    • Pukulan diawali dari pinggang.
    • Pandangan ke arah pukulan.
  • Dangkyo teok-jireugi (pukulan ke rahang dan sambil menarik)
    • Berdiri dengan kuda-kuda.
    • Pukulan diawali dengan menarik baju lawan, lalu melakukan pukulan ke arah rahang.
Teknik tendangan taekwondo [image by orangemagz.com], 
2. Teknik tendangan (chagi)
Tendangan dalam olahraga bela diri taekwondo terdiri atas:
  • Ap chagi (tendangan lurus ke depan)
    • Berdiri dengan kuda-kuda, kedua tangan satu di pinggang, satu mengepal di depan dada, kaki kiri di depan.
    • Lutut kaki kiri ditekuk.
    • Kaki kanan diangkat dan dibawa ke depan bersamaan ditendangkan ke depan.
    • Kaki kanan kembali ke posisi semula.
  • Doe yo chagi (tendangan melingkar)
    • Berdiri dengan kedua lengan lurus ke bawah di samping badan dan tangan mengepal.
    • Kaki kanan menendang, berat badan pada kaki kiri.
    • Putar kaki tumpuan ke arah sasaran.
    • Kaki kanan menendang ke depan.
    • Perkenaan pada kaki bagian telapak.
    • Sasaran kepala lawan.
    • Kaki yang menendang kembali ke semula.
  • Doe chagi (tendangan ke arah belakang)
    • Berdiri kedua kaki sejajar.
    • Berat badan pada kaki tumpu (kaki kiri).
    • Bersamaan tendangan kaki kanan.
    • Putar badan, lalu kaki kanan tendang ke arah belakang.
    • Kaki kanan kembali ke posisi semula.


  • Yeop chagi (tendangan ke arah samping)
    • Berdiri, salah satu kaki di depan.
    • Kaki tendang di belakang.
    • Putar badan, dengan memutar kaki tumpuan.
    • Tendangan kaki ke depan.
    • Perkenaan pada ujung kaki kiri.
    • Kaki tendangan kembali ke semula.
  • Deol o chagi (tendangan mencangkul)
    • Berdiri dengan kedua kaki sejajar.
    • Angkat lutut tendang.
    • Lemparkan kaki, tendang setinggi mungkin.
    • Gerakan seperti mencangkul.
    • Kedua tangan tetap di samping.
    • Kaki tendang kembali semula.
Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sejarah Singkat Taekwondo, Kategori-Kategori yang Dipertandingkan Dalam Taekwondo, dan Arena Pertandingan Taekwondo



Bagikan:


Olahraga taekwondo [image by Olympic.org], 
Sejarah Singkat Taekwondo, Kategori-Kategori yang Dipertandingkan Dalam Taekwondo, dan Arena Pertandingan Taekwondo ~ Taekwondo termasuk olahraga bela diri modern berasal dari Korea. Taekwondo berasal dari kata tae, yaitu kaki artinya menghancurkan dengan tendangan; kwon, yaitu tangan artinya menghantam dan mempertahankan diri dengan tangan, dan do, yaitu seni artinya cara mendisiplinkan diri. Dengan demikian, taekwondo artinya seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.

Taekwondo Indonesia (TI) didirikan pada tanggal 26 Maret 1981 di Jakarta. PBTI sekarang telah mengikuti pertandingan internasional, antara lain SEA Games XV/1989 dan XVI/1991, kejuaraan dunia di Jerman tahun 1989, di Athena tahun 1992, dan ekshibisi di Olympic Games Barcelona XXV/1992.


Berikut ini kategori-kategori pertandingan yang dieprtandingkan dalam pertandingan Taekwondo, dalam kategori ini dibagi menjadi tiga yaitu kategori senior, kategori junior, dan kategori prajunior.

1. Kategori Senior
Persyaratan:
  • Grup 3 nasional.
  • Usia minimum 17 tahun + 1 hari.
  • Putra atau putri.
2. Kategori Junior
Persyaratan:
  • Grup 3 nasional.
  • Usia 14 tahun–17 tahun.
  • Putra atau putri.


3. Kategori Prajunior
Persyaratan:
  • Grup 7 nasional.
  • Usia 11–14 tahun.
  • Putra atau putri.
Untuk arena pertandingan berukuran 12 x 12 m, terbuat dari matras elastis. Di dalam arena pertandingan berukuran 8 x 8 m disebut contest area. Di luar contest area berukuran 12 x 12 m disebut alert area. Ada garis berwarna putih 5 cm, wasit berjarak 150 cm ke belakang ke arah juri.Coba perhatikan gambar arena pertandingan taekwondo dibawah ini beserta keterangannya.


Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik-Teknik Dasar Judo



Bagikan:


Gambar olahraga judo [image by bola.com], 
Teknik Dasar Judo ~ Judo merupakan seni bela diri asli dari Jepang, Judo awalnya bernama Jujitsu. Jujutsu yang merupakan seni bertahan dan menyerang menggunakan tangan kosong maupun senjata pendek, lalu dikembangkan menjadi Judo oleh Kano Jigoro pada tahun 1882.

Saat ini seni bela diri Judo sudah berkembang diseluruh duni, dan di pertandingkan pada setiap event olahraga dunia. Di Indonesia olahraga ini cukup berkembang dan mempunyai induk organisasinya yaitu Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Pada tanggal 25 Desember 1955.

Sebelum melakukan olahraga bela diri Judo, terlebih dahulu perlu mempelajari dan mengetahui teknik-teknik dasar dari olahraga ini. Penguasaan teknik dasar akan membantu kita saat akan melakukan pertandingan, adapun teknik-teknik dasar judo adalah sebagai berikut.


1. Penghormatan (Rei)
Penghormatan (rei) dalam teknik dasar judo dilakukan:
  • Pada sikap berdiri
    • Sikap tegak berdiri.
    • Membungkukkan badan ke depan.
  • Pada sikap duduk (zarei)
    • Berdiri tegak.
    • Kaki kiri dimundurkan, lalu berlutut.
    • Kaki kanan diturunkan ke belakang, berlutut dengan kedua lutut dan jari-jari diluncurkan ke belakang.
    • Bungkukkan badan ke depan, kedua tangan di matras.
  • Sikap berdiri biasa (shizentai)
    • Shizen-hontai: berdiri rileks, kedua kaki dibuka, ibu jari kaki keluar, pandangan ke depan.
    • Migi-shizentai: kaki kanan di depan ± 30 cm.
    • Hindari-shizentai: kaki kiri di depan ± 30 cm.
  • Sikap bertahan
  • Berdiri dengan kaki dibuka ± 60 cm, kedua lutut ditekuk. Macamnya:
    • Jogu-hontai: berdiri tegak, lutut ditekuk, panggul direndahkan, berat badan ke tengah.
    • Migi-jigotai: kaki kanan dimasukkan ke depan.
    • Hindari-jigotai: kaki kiri dimasukkan ke depan.
  • Pegangan (kumikata)
  • Pada sikap shizentai atau jigotai, tangan kiri memegang tangan kanan judogi lawan, tangan kanan memegang kerah (lapel). Kekuatan pada jari kelingking dan jari manis.
  • Sikap langkah (shintai atau hakobi-ashi)
    • Langkah biasa (ayumi-ashi), pada saat melangkah, telapak kaki tidak boleh diangkat dari lantai, tetapi agak sedikit menyeret di lantai.
    • Sambung langkah (tsugi-ashi), yaitu gerakan melangkah ke depan, ke belakang, samping kiri, samping kanan, serong kiri, dan serong kanan.
  • Gerak memutar (tai-sabaki), yaitu teknik memutar badan.
    • Mae-sabaki: kaki kiri ke depan, kaki kanan diputar searah kaki kiri.
    • Ushiro-sabaki: kaki belakang mundur dan kaki yang lain diputar searah kaki pertama.
    • Mae-mawas-sabaki: kaki maju silang ke depan dan kaki yang lain ditarik berputar ke belakang.


2. Menghilangkan keseimbangan (kuzushi)
Kuzushi adalah cara menghilangkan keseimbangan tubuh lawan sehingga memudahkan bantingan.

3. Sikap melempar yang baik (tsukuri)
Tsukuri adalah hubungan posisi badan terhadap posisi badan lawan.

4. Teknik (kake)
Dalam pelaksanaannya harus ada keseimbangan dan berkelanjutan.



5. Teknik jatuh (ukemi-waza)
  • Tangan diangkat setinggi pundak, kedua tangan menghadap ke bawah.
  • Jatuhkan badan ke belakang, badan dibulatkan.
  • Seluruh badan di matras, kedua tangan menepuk tatami dengan keras membentuk sudut 30o.
  • Jatuh samping (yoko ukuni); posisi tidur.
  • Jatuh samping posisi jongkok; angkat tangan kiri setinggi pundak, tangan kanan memegang perut.
  • Jatuh samping posisi berdiri; badan tegak, tangan kanan diangkat.
Secara singkat, teknik judo dapat dibagi menjadi tiga teknik yang terdiri dari Nage waza : teknik melempar; Katame waza : teknik bergumul; dan Atemi waza : teknik menyerang kelemahan lawan.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sejarah Singkat Judo Olahraga Judo dan Perlengkapan Olahraga Judo



Bagikan:


Gambar olahraga Judo [image by dewailmu.id], 
Sejarah Singkat Judo Olahraga Judo dan Perlengkapan Olahraga Judo ~ Olahraga bela diri ini terkenal di negara Jepang pada awal abad ke-12 dengan nama jujitsu sebagai seni bela diri khusus kaum militer, dalam rangka menghadapi pasukan samurai.

Pada abad ke-17, yaitu periode Kaisar Tokugawa, judo terkenal sebagai olahraga bela diri untuk membentuk watak kepribadian seseorang. Pada tahun 1877, seorang bernama Jigoro Kano dapat memperbaiki teknik-teknik jujitsu menjadi judo, ”Ju” berarti lembut atau halus, dan ”Do” berarti cara atau jalan.

Perkembangan judo di Indonesia dimulai pada tahun 1949 oleh seorang Belanda J. Dick Schilder dengan perkumpulan Judo Jigoro Kano Kwai di Jakarta, Medan, Surabaya, Solo, dan Bandung. Pada tanggal 25 Desember 1955, berdiri organisasi PJSI, yaitu singkatan dari Persatuan Judo Seluruh Indonesia. Terdapat beberapa perlengkapan yang perlu disediakan dan dikenakan sebelum melakukan olahraga ini.


1. Ruang latihan (dojo)
Ruang untuk latihan yang dilapisi matras.

2. Pakaian judo (judogi)
Pakaian berwarna putih terdiri atas tiga bagian, yaitu baju (umagi), celana (shita baki), dan sabuk (obi).

3. Warna sabuk
Remaja di bawah 16 tahun.
  • KYU 5 = sabuk kuning;
  • KYU 4 = sabuk oranye;
  • KYU 3 = sabuk hitam;
  • KYU 2 = sabuk biru;
  • KYU 1 = sabuk cokelat.


Taruna usia 16–20 tahun (putra), 16–19 tahun (putri) dan dewasa/senior.
  • KYU 5–4 = sabuk biru;
  • KYU 3–1 = sabuk cokelat;
  • DAN 1–5 = sabuk hitam;
  • DAN 6–8 = sabuk merah putih/hitam;
  • DAN 9–10 = sabuk merah atau hitam.
Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Posisi-Posisi Pemain Sepak Bola Di Dalam Lapangan



Bagikan:


Gambar ilustrasi posisi pemain sepak bola [image by id.wikipedia.org], 

Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh oleh dua tim dimana masing-masing tim yang bertanding diperkuat atau diisi oleh sebelas orang pemain. Permainan ini sangat populer dikalangan masyarakat dan banyak sekali diadakan turnamen-turnamen berskala nasional maupun daerah.


Seperti yang telah disinggung diatas bahwa, permainan sepak bola dimainkan oleh sebelas orang per tim sehingga dalam lapangan terdapat 22 orang plus satu orang wasit. Dilihat dari susunan jumlah 11 pemain di lapangan, posisi pemain terdiri atas 4 bagian, yaitu:

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Sepak Bola dibawah ini:
  1. Penjaga gawang
  2. Bek atau Pemain Belakang
    • Bek tengah
    • Bek sayap
  3. Gelandang atau Pemain Tengah
    • Gelandang bertahan
    • Gelandang sayap
    • Gelandang tengah
  4. Penyerang atau Pemain Depan (Striker)
    • Penyerang bayangan
    • Penyerang murni
    • Penyerang sayap

Tidak semua pemain dapat menempati posisi-posisi tersebut, ada posisi yang hanya bisa ditempati oleh satu orang karna keahliannya. Adapula pemain yang bisa menempati dua atau lebih posisi saat bermain. Setiap pemain dapat menemukan posisinya sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, yaitu:

1. Penjaga Gawang (kiper)
Untuk pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang atau kiper, perlu mempunyai keterampilan sebagai berikut:
  • Gerakan lincah;
  • Badan cukup tinggi;
  • Menangkap dan melempar bola;
  • Menendang bola;
  • Menghentikan bola.
2. Pemain belakang (back)
Untuk pemain yang berposisi sebagai bek atau pemain belakang, perlu mempunyai keterampilan sebagai berikut:
  • Menendang bola sangat kuat;
  • Menggiring bola lincah;
  • Menghentikan bola cermat.
3. Pemain tengah (gelandang)
Untuk pemain yang berposisi sebagai gelandang atau pemain tengah, perlu mempunyai keterampilan sebagai berikut:
  • Mengatur permainan;
  • Menendang bola sangat kuat;
  • Menggiring bola lincah;
  • Menghentikan bola;
  • Membaca permainan.
4. Pemain depan (penyerang/striker)
Untuk pemain yang berposisi sebagai pemain depan, atau penyerang atau striker, perlu mempunyai keterampilan sebagai berikut:
  • Menendang bola sangat kuat;
  • Menggiring bola lincah;
  • Gerakan tipu;
  • Teknik menyundul bola;
  • Melempar bola.

Itulah penjelasan singkat mengenai nama-nama posisi pemain sepak bola di lapangan saat bermain sepak bola, dari penjelasan tersebut diatas kita dapat mengetahui bahwa terdapat empat posisi dalam permainan sepak bola yaitu kiper atau penjaga gawang, bek atau pemain belakang, gelandang atau pemain tengah, dan penyerang atau pemain depan. Dimana posisimu dalam bermain sepak bola?

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Menggiring Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam, Kaki Bagian Luar, dan Kaki Bagian Tengah (Punggung Kaki)



Bagikan:


Selain teknik menendang dan menghentikan atau menahan bola yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepak bola, terdapat juga teknik dasar lain yang tidak kalah pentingnya untuk dikuasai yaitu teknik menggiring bola.


Kenapa teknik menggiring bola penting dalam permainan sepak bola, sebab dengan menguasai teknik ini kita dapat melihat sejauh mana kita dapat membawa atau menggiring bola dengan baik. Pada umumnya, kita dapat menggiring bola dengan beberapa cara yaitu menggrining bola dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki bagian tengah (punggung kaki).

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Sepak Bola dibawah ini:
1. Menggiring dengan kaki bagian dalam
Adapun cara atau langkah-langkah dalam melakukan teknik menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Berdiri siap dengan salah satu kaki di depan bola.
  • Kaki bagian dalam berhadapan dengan bola.
Gerakan:
  • Gerakan mendorong bola atau perkenaan bola perlahan dengan prinsip bola tidak jauh dari kaki.
  • Menggiring bola ke depan.
  • Kedua tangan dibuka ke samping.
  • Pandangan mata ke arah depan.
2. Menggiring bola dengan kaki bagian luar
Adapun cara atau langkah-langkah dalam melakukan teknik menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka di dekat bola.
  • Kaki yang menyentuh bola agak ke depan.
Gerakan:
  • Kaki yang menyentuh bola mendorong perlahan ke depan.
  • Gerakan diikuti dengan kontrol bola, sehingga bola tidak jauh dari kaki.
  • Kedua tangan tetap di samping.
  • Pandangan melihat ke arah depan.
3. Menggiring bola dengan kaki bagian tengah (punggung kaki)
Adapun cara atau langkah-langkah dalam melakukan teknik menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian tengah (punggung kaki) adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka, kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
  • Bagian kaki ditekuk ke bawah.
Gerakan:
  • Perkenaan kaki dengan bola, dilanjutkan dengan gerakan mendorong bola secara perlahan.
  • Bola didorong tidak jauh dari kaki.
  • Kedua tangan dibuka agak lemas.
  • Badan dan pandangan ke arah bola.
Itulah penjelasan singkat mengenai teknik dasar menggiring bola serta bagaimana cara untuk menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki bagian tengah (punggung kaki) dalam permainan sepak bola. Semua cara menggiring bola tersebut perlu terus dilatih agar penguasaan teknik ini lebih baik lagi.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Dasar Menghentikan Bola Dalam Sepak Bola Serta Cara Melakukannya



Bagikan:


Teknik menghentikan bola [image by Tokopedia.com], 

Selain teknik dasar menendang bola, ada juga teknik dasar lainnya yang wajib untuk dikuasai oleh pemain sepak bola yaitu teknik dasar menghentikan bola atau menahan bola. Teknik ini sangat berguna dan dilakukan saat teman kita mengumpankan bola ke kita, jangan sampai bola yang datang tidak bisa kita hentikan dengan sempurna.


Pada umumnya untuk menghentikan bola yang datang ke arah kita, kita dapat menghentikannya dengan semua anggota badan kecuali tangan. Sebab kita tidak tahu dari arah mana bola tersebut akan datang, bisa dari atas, dari bawah, dari samping, atau pun dari tengah.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Sepak Bola dibawah ini:
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat cara-cara dan langkah-langkah dalam melakukan teknik dasar menghentikan bola dalam permainan sepak bola.
1. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Salah satu kaki diputar ke samping kiri.
  • Kaki membentuk sudut 45°.
  • Gerakan kaki diputar keluar.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
  • Kaki yang lain menahan badan dengan gerakan ancang-ancang.
  • Tangan dan badan mengatur keseimbangan.
2. Menghentikan bola dengan kaki bagian luar
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Salah satu kaki diputar ke samping kanan.
  • Kaki membentuk sudut 45°.
  • Kaki diputar ke dalam.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
  • Gerakan kaki yang lain menahan badan dengan ancang-ancang.
  • Tangan dan badan menjaga keseimbangan.
3. Menghentikan bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan kaki bagian tengah (punggung kaki) adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Salah satu kaki ditekuk ke belakang, kaki kiri atau kaki kanan.
  • Kaki membentuk sudut 45°.
  • Telapak kaki bagian tengah diputar ke bawah.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
  • Gerakan kaki yang lain menahan dengan ancang-ancang.
  • Tangan dan badan menjaga keseimbangan.
4. Menghentikan bola dengan kaki bagian bawah atau telapak kaki
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan kaki bagian bawah atau telapak kaki adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Salah satu kaki diputar ke atas.
  • Kaki membentuk sudut 45°.
  • Telapak kaki diputar ke atas.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
  • Gerakan kaki yang lain menahan dengan ancang-ancang.
  • Kedua tangan dan badan menjaga keseimbangan.
5. Menghentikan bola dengan perut
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan perut adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka.
  • Memerhatikan arah bola yang datang.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan dengan bola, perut agak dicondongkan ke dalam.
  • Kedua kaki segera ditekuk.
  • Kedua tangan dan pandangan mengikuti gerakan badan.
6. Menghentikan bola dengan dada
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan dada adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Sikap berdiri.
  • Kedua kaki agak dibuka.
  • Pandangan melihat ke arah datangnya bola.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan dengan bola, dada ditarik ke belakang (condong), lalu secara perlahan didorong ke depan.
  • Kedua kaki dibuka agak lebar, membentuk ancang-ancang.
  • Kedua tangan di samping badan menjaga keseimbangan.
7. Menghentikan bola dengan paha
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan paha adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka.
  • Pandangan ke arah datangnya bola.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan dengan bola, paha diangkat ke atas.
  • Paha ditarik agak ke samping kanan.
  • Kedua tangan dan badan menjaga keseimbangan.
  • Kedua kaki kembali ke sikap awal.
8. Menghentikan bola dengan kepala
Adapun langkah-langkah dalam melakukan teknik menghentikan bola dengan menggunakan kepala adalah sebagai berikut.

Sikap awal:
  • Berdiri dengan kaki agak dibuka.
  • Pandangan melihat ke arah datangnya bola.
Gerakan:
  • Pada saat perkenaan dengan bola, kepala agak ditarik ke belakang.
  • Bola tepat kena di atas bagian depan kepala (jidat).
Nah itu teknik dasar mengehntikan vola dalam permainan sepak bola, setidaknya terdapat delapan cara untuk menghentikan bola dimulai dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, kaki bagian tengah, kaki bagian bawah, perut, dada, paha, dan kepala. Semua cara menahan bola tersebut harus selalu dilatih agar pada saat bermain dapat dilakukan dengan sempurna.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.




Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

4 Macam Teknik Menendang Bola Dalam Sepak Bola Serta Cara Melakukannya



Bagikan:


Ilustrasi teknik menenang [image by Maxmanroe.com], 

Penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan sepak bola sangat lah dianjurkan untuk setiap pemain, salah satu teknik yang medasar dalam sepak bola ialah teknik menendang. Banyak hal yang dilakukan dengan teknik menendang ini, diantaranya mengumpan, melakukan tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan ke gawang, dan lainnya.


Pada umumnya, dalam permainan sepak bola dikenal empat macam teknik menendang yang biasa dilakukan pemain sepak bola dalam bermain sepak bola. Diantaranya yaitu Menendang bola dengan kaki bagian dalam, Menendang bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura), Menendang bola dengan kaki bagian luar, dan Menendang bola dengan kaki bagian ujung depan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Sepak Bola dibawah ini:
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat, langkah-langkah dalam melakukan keempat macam teknik dasar menendang dalam permainan sepak bola tersebut.
1. Menendang bola dengan kaki bagian dalam
Adapun langkah-langkah pelaksanaan cara melakukan teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:
  • Kaki kiri (tumpu) berada di samping bola.
  • Kaki kanan (tendang) diayunkan dari arah belakang, agak diputar ke luar.
  • Perkenaan tepat di tengah bola, di kaki bagian dalam.
  • Posisi badan agak condong ke belakang.
  • Pandangan ke arah bola.
2. Menendang bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
Adapun langkah-langkah pelaksanaan cara melakukan teknik menendang bola dengan kaki bagian tengah (punggung kaki) adalah sebagai berikut:
  • Kaki tumpu berada di samping bola.
  • Kaki tendang diayun ke belakang, ujung kaki mengarah ke tanah.
  • Perkenaan bola di kaki bagian tengah atas (kura-kura).
  • Kaki tendang, setelah menendang dilanjutkan gerakan menjaga keseimbangan.
3. Menendang bola dengan kaki bagian luar
Adapun langkah-langkah pelaksanaan cara melakukan teknik menendang bola dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:
  • Kaki tumpu di samping bola.
  • Kaki tendang diayun dari belakang, agak diputar ke dalam.
  • Perkenaan bola di kaki bagian luar.
  • Kaki tendang menjaga keseimbangan.
4. Menendang bola dengan ujung kaki
Adapun langkah-langkah pelaksanaan cara melakukan teknik menendang bola dengan ujung kaki adalah sebagai berikut:
  • Kaki tumpu di samping bola.
  • Kaki tendang diayun dari belakang membentuk sudut 45°.
  • Perkenaan bola berada di ujung kaki atas.
  • Kaki tendang menjaga keseimbangan.
Itulah empat macam teknik menendang bola dalam sepak bola serta cara melakukannya, untuk menguasai keempat teknik menendang tersebut perlu diadakannya atau dilakukannya latihan-latihan secara kontinu. 




Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VII/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Latihan Teknik Tendangan Bebas dan Teknik Umpan Satu Dua Dalam Sepak Bola



Bagikan:


Ilustrasi tendangan bebas [image by Bola.net], 

Bermain sepak bola bukan hanya sekedar karna ingin bermain saja, akan tetapi penguasaan teknik-teknik dasar dari permainan ini sangat lah perlu. Untuk itu perlu dilakukan latihan-latihan yang rutin setiap hari, toh pemain yang sudah profesional saja masih terus berlatih untuk menjaga penguasaan tekniknya.


Salah satu teknik yang selalu dilatih oleh pemain sepak bola ialah teknik tendangan bebas, dalam satu tim sepak bola tidak semua pemain mempunyai keahlian dalam melakukan tendangan bebas akan tetapi hanya beberapa pemain saja. Itupun pemain tersebut perlu untuk selalu melatih tendangannya.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Sepak Bola dibawah ini:

Latihan tendangan bebas dapat dilakukan di tengah lapangan atau di dekat kotak penalti lawan. Jika tendangan bebas dilakukan dekat dengan daerah penalti tetapi Anda sulit menembusnya, maka tendangan bisa dilakukan dengan memberikan operan pada pemain yang mempunyai posisi lebih baik untuk menembak ke gawang lawan.

Namun, jika Anda berada pada posisi memungkinkan untuk menembak langsung, Anda bisa menembakkan bola langsung ke gawang lawan. Saat itu biasanya pemain lawan berdiri berjajar menghadang jalannya bola menuju gawang. Namun demikian, dengan latihan-latihan khusus, bola bisa dilambungkan kemudian berbelok menukik ke arah gawang atau posisi yang diinginkan penendang. Tendangan seperti ini hanya dapat diperoleh melalui latihan-latihan yang tekun dan terus-menerus.

Satu lagi teknik yang biasa dilatih pemain sepak bola yaitu umpan satu dua, teknik ini tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dilakukan dengan beberapa teman satu tim agar setiap pemain terbiasa akan melakukan umpan satu dua. Latihan operan satu dua atau wall pass dilakukan sebagai berikut.

  1. Pemain penyerang A menggiring bola menuju ke daerah penalti lawan.
  2. Pemain belakang lawan B bergerak menghadang pemain A.
  3. Pemain A melakukan operan pada pemain penyerang lain C.
  4. Pemain C langsung memberikan bolanya lagi pada pemain A yang bergerak ke samping lawan sesaat setelah memberikan bola pada pemain C.
  5. Pemain A tanpa menahan bola langsung dioper pada penyerang C.
  6. Pemain C bisa langsung membawa bola ke gawang atau menembakkan langsung.
Sumber referensi: Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Latihan Teknik Lemparan Kedalam Dalam Sepak Bola



Bagikan:


Ilustrasi lemparan ke dalam [image by tonyes.web.id], 

Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim, dimana masing-masing tim diisi oleh sebelas pemain termasuk satu pemain berposisi sebagai penjaga gawang. Permainan ini dimainkan di lapangan yang cukup luas dengan cara setiap tim berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawan masing-masing.


Dalam permainan sepak bola kita sering melihat pemain yang melakukan lemparan ke dalam saat bola keluar pada bagian sisi lapangan. Lemparan kedalam yang dilakukan oleh pemain, mempunyai aturan-aturan yang telah disepakati, salah satunya ialah saat melempar bola, kaki pemain tidak boleh melewati garis sisi lapangan.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Sepak Bola dibawah ini:

Lemparan ke dalam tidak dapat dilakukan begitu saja. Untuk mendapatkan lemparan yang baik dan sesuai dengan persyaratan lemparan, perlu latihan secara tekun dan terus-menerus. Berikut ini beberapa cara atau bentuk latihan lemparan ke dalam yang bisa teman-teman lakukan untuk dapat melempar bola kedalam dengan baik.

1. Bentuk Latihan 1

Lakukan latihan ini bersama teman sebangku Anda. Buat posisi saling berhadapan dan bergantian melempar bola. Ketika salah seorang melempar bola, seorang lainnya menangkap bola tersebut. Perhatikan posisi kaki saat melakukan lemparan ke dalam.

2. Bentuk Latihan 2

Lakukan latihan ini dilakukan bersama dua teman Anda. Buatlah posisi membentuk segitiga. Masing-masing bergantian melempar dan menangkap bola secara berantai. Arahkan setiap lemparan dengan tepat agar orang lain bisa menangkapnya dengan mudah.

3. Bentuk Latihan 3

Latihan lemparan ke dalam juga bisa dilakukan dalam suatu latihan permainan. Seseorang yang melakukan lemparan ke dalam dapat mengarahkan bola ke tempat kosong yang dekat dengan beberapa penyerang sehingga bisa diterima oleh salah satunya. Lemparan juga bisa langsung diarahkan kepada penyerang yang dekat ke gawang sehingga penyerang tersebut bisa mencetak gol.

Sumber referensi: Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Macam-Macam Serangan Dengan Menggunakan Tangan Dalam Pencak Silat | EdukasiCenter



Bagikan:


macam-macam serangan dengan menggunakan lengan dalam pencak silat [image by idntimes.com]

Pencak Silat yang merupakan seni bela diri asli dari Nusantara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Filipina bagian selatan, dan Thailand bagian selatan) sudah banyak dipelajari dan dikembangkan di negara-negara lain diluar keenam negara yang merupakan asal mula dari seni bela diri Pencak Silat.


Untuk bisa melakukan Pencak Silat, terlebih dahulu pesilat perlu untuk mengetahui mengenai bagaimana melakukan teknik menyerang dan teknik bertahan. Untuk teknik menyerang dalam Pencak Silat, biasanya mengandalkan dua serangan yaitu serangan kaki dan serangan tangan atau lengan.

Informasi menarik lainnya tentang olahraga bela diri Pencak Silat, bisa teman-teman baca dibawah ini.

Serangan tangan atau lengan yang paling umum dilakukan dalam pertandingan Pencak Silat adalah berupa pukulan. Namun, selain itu ada pula beberapa jenis serangan tangan atau lengan lainnya yang dapat dilakukan dan bisa menyulitkan lawan. Berikut ini macam-macam serangan dengan menggunakan tangan atau lengan dalam Pencak Silat.

  1. Pukulan depan, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Arah lintasannya lurus ke depan, dengan titik sasaran atas, tengah, dan bawah.
  2. Pukulan samping, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya ke arah samping badan dengan posisi tangan mengepal.
  3. Pukulan sangkol, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya dari bawah ke atas dengan kepalan tangan terbalik dan diarahkan ke sasaran kemaluan.
  4. Pukulan lingkar, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya melingkar dari luar ke dalam, dengan titik sasaran rahang dan rusuk. Posisi tangan mengepal menghadap ke bawah dan perkenaannya seluruh buku-buku jari.
  5. Tebasan, dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan yang terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari luar ke dalam atau dari atas ke bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau pinggang.
  6. Tebangan, yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam. Lintasannya dari dalam ke luar atau dari luar ke dalam, dengan arah sasaran leher.
  7. Sangga, yaitu serangan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka. Bagian perkenaannya adalah pangkal telapak tangan dalam. Lintasannya dari bawah ke atas, dengan sasaran dagu dan hidung.
  8. Tamparan, dilakukan dengan telapak tangan dalam yang kelima jari tangannya merapat satu dengan lainnya. Lintasannya dari luar ke dalam, dengan sasaran telinga.
  9. Kepret, yaitu serangan dengan telapak tangan luar yang kelima jari tangannya merapat satu dengan lainnya. Lintasan dari dalam ke luar atau bawah ke atas, dengan sasaran muka atau kemaluan.
  10. Tusukan, yaitu serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari merapat. Arahnya lurus ke depan, dengan sasaran mata dan tenggorokan.
  11. Totokan, yakni serangan dengan menggunakan tangan setengah menggenggam yang perkenaannya ruas kedua dari buku jari-jari. Arahnya lurus ke depan dengan sasaran mata dan tenggorokan.
  12. Patukan, yaitu serangan dengan menggunakan lima jari tangan yang menguncup dan sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata.
  13. Cengkeraman, yakni serangan yang menggunakan kelima jari tangan mencengkeram. Lintasannya dari arah luar ke dalam atau ke segala arah, dengan sasaran muka.
  14. Gentusan, yakni serangan yang menggunakan sisi tangan bagian dalam. Posisi telapak tangan mengepal. Sasarannya, yaitu leher dan pelipis.
  15. Dobrakan, yakni serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka dengan sasaran dada.
  16. Sikuan, yakni serangan yang menggunakan siku tangan dengan arah lintasan ke atas, bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan atas, sikuan tusuk, sikuan samping, dan sikuan belakang.
Nah, itulah macam-macam serangan dengan menggunakan tangan atau lengan dalam Pencak Silat, dari penjelasan tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat sekitar 16 serangan yang dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau lengan dalam Pencak Silat.

Sumber referensi: Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Berbagai Cara Teknik Tendangan Dalam Pencak Silat | EdukasiCenter



Bagikan:


Serangan pencak silat [image by megapolitan.kompas.com], 

Pencak Silat merupakan seni bela diri yang berasal dari Nusantara, bela diri ini muncul dan berkembang di negara-negara Asia Tenggara khusunya bangsa melayu, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Filipina bagian selatan, dan Thailand bagian bagian selatan.


Akan tetapi seiring perjalanan waktu, Pencak Silat sudah dikenal di seluruh negara di dunia dan telah menciptakan pesilat-pesilat yang sangat handal. Dalam bela diri pencak silat dan bela diri lainnya, mempunyai teknik serangan salah satunya ialah teknik serangan dengan menggunakan kaki.
Informasi menarik lainnya tentang olahraga bela diri Pencak Silat, bisa teman-teman baca dibawah ini.
Dalam pencak silat, selain menggunakan tangan, serangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan kaki. Serangan kaki lebih dikenal dengan tendangan. Berikut adalah uraian teknik dasar tendangan yang membutuhkan kekuatan dan kecepatan. Teknik dasar tendangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut.


  1. Tendangan lurus, yaitu tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai lurus. Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran.
  2. Tendangan tusuk hampir sama dengan tendangan lurus, yakni mengarah ke depan, namun perkenaannya adalah ujung jari-jari kaki dengan sasaran kemaluan atau ulu hati.
  3. Tendangan jejag disebut juga dorongan telapak kaki. Tendangan ini mengarah ke depan yang sifatnya mendorong ke sasaran dada dengan perkenaan telapak kaki penuh.
  4. Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, yakni menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki, dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
  5. Tendangan celorong hampir sama dengan tendangan T, tapi dilakukan sambil merebahkan badan. Sasarannya, yaitu lutut dan kemaluan.
  6. Tendangan kepret dilakukan ke arah depan dan samping dengan kenaan punggung kaki. Sasaran dari tendangan kepret, yaitu kemaluan.


  7. Tendangan belakang, dilakukan dengan menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke belakang tubuh dan membelakangi lawan. Tendangan ini bisa dilakukan dengan atau tanpa melihat sasaran. Sasarannya, yaitu seluruh bagian tubuh.
  8. Tendangan kuda dilakukan dengan menggunakan dua kaki dalam posisi menutup atau membuka. Lintasannya lurus ke belakang dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
  9. Tendangan taji dilakukan menggunakan sebelah kaki dan tungkai dengan kenaan tumit. Lintasannya ke arah belakang dengan sasaran kemaluan.
  10. Tendangan sabit, dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Perkenaannya, yaitu bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
  11. Tendangan baling, dilakukan dengan cara melingkar ke arah luar dan posisi tubuh berputar. Perkenaannya, yaitu tumit luar dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
  12. Tendangan baling setengah mirip dengan tendangan baling, hanya saja posisi tubuh tidak berputar. Sasarannya, yaitu seluruh bagian tubuh.


  13. Hentak bawah merupakan serangan yang menggunakan telapak kaki menghadap keluar. Serangan kaki ini dilaksanakan dengan posisi badan direbahkan dan bertujuan untuk mematahkan persendian kaki.
  14. Sapuan adalah serangan menyapu kaki dengan lintasan dari luar ke dalam dan bertujuan menjatuhkan lawan. Ada dua jenis sapuan, yaitu sapuan tegak dan sapuan rebah. Sapuan tegak mengarah ke mata kaki, sedangkan sapuan rebah mengarah ke betis bawah.
  15. Sabetan merupakan serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering. Sasarannya adalah betis dengan lintasan dari luar ke dalam.
  16. Besetan adalah serangan menjatuhkan lawan dengan cara menyasar betis. Lintasannya yaitu dari luar ke dalam dan arah sasaran betis bagian belakang.
  17. Dengkulan adalah serangan yang menggunakan lutut atau dengkul sebagai alat penyerang. Dengkulan umumnya diarahkan ke dada atau pinggang belakang.
  18. Guntingan adalah teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan kedua tungkai kaki pada sasasan leher, pinggang, atau tungkai lawan sehingga lawan jatuh. Berdasarkan arah geraknya, ada dua jenis guntingan, yaitu guntingan luar dan guntingan dalam.
Nah itulah cara-cara atau teknik-teknik menyerang dalam Pencak Silat menggunakan kaki, dari penjelasan tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat setidaknya 18 cara atau teknik menyerang dengan tendangan dalam Pencak Silat. Serangan-serangan tersebut dapat anda pelajari dengan melakukan latihan-latihan dengan arahan dari pelatih atau guru.

Sumber referensi: Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik-Teknik Dasar Lempar Lembing yang Harus Diketahui dan Dikuasai



Bagikan:


Teknik lempar lembing [image by picswe.com], 
Teknik-Teknik Dasar Lempar Lembing yang Harus Diketahui dan Dikuasai ~ Teknik-Teknik Dasar Lempar Lembing yang Harus Diketahui dan Dikuasai ~ Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Olahraga ini menggunakan alat yang serupa dengan tombak yang biasa disebut dengan lembing.

Alat ini berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Pada dasarnya lempar lembing berarti melempar lembing dari tangan dengan sekuat tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai olahraga lempar lembing dibawah ini:
Untuk bisa melakukan lemparan lembing yang mempunyai jarak yang sejauh mungkin, perlu untuk menguasai teknik-teknik dasarnya. Dalam lempar lembing terdapat beberapa teknik dasar yang harus diketahui. Teknik dasar tersebut meliputi cara memegang, membawa, dan melempar lembing.


1. Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan cara Finlandia.
  • Cara Amerika
  • Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
  • Cara Finlandia
  • Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
2. Membawa Lembing
Ada tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan, di antaranya sebagai berikut.
  • Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
  • Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
  • Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.


3. Melempar Lembing
Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.
  • Awalan
  • Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.
    • Dengan jingkat (hop step)
    • Dengan langkah silang di depan (cross step)
    • Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)
    Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan.
  • Lemparan
  • Pada gerak melemparkan lembing, tarik bahu kanan dan lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depanatas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.
  • Akhiran
  • Gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.
Selain menguasai teknik-teknik lempar lembing, atlit lempar lembing juga perlu untuk melakukan latihan-latihan secara terus menerus agar teknik dasarnya dapat disempurnahkan sehingga ketika melakukan perlombaan bisa mendapatkan jarak lemparan terjauh.

Sumber referensi: Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Aturan Melempar Dalam Perlombaan Lempar Lembing



Bagikan:


Lempar lembing [image by mediaindonesia.com], 

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Lembing adalah alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat ini berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di salah satu ujungnya. Adapun tujuan dari olahraga ini ialah dengan melempar lembing sejauh-jauhnya.


Terdapat beberapa peraturan-peraturan yang perlu diketahui oleh para atlit lempar lembing beserta perangkat pertandingan, yaitu peraturan yang berhubungan dengan lembing, peraturan yang berkaitan dengan lapangan, dan peraturan mengenai melempar.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai olahraga lempar lembing dibawah ini:
1. Lembing

Lembing terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan lembing. Ukuran lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,6–2,7 meter dan beratnya 800 gram. Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan beratnya 600 gram.

2. Lapangan Lempar Lembing Berikut ini penjelasan tentang lapangan lempar lembing.
  • Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.
  • Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm. Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.
  • Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkunglemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan, dengan tebal garis sektor 5 cm.
3. Aturan Melempar

Setiap atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan satu tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.

  • Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.
  • Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.
  • Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.
  • Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.
  • Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.
  • Ujung lembing tidak membekas pada tanah.
Sumber referensi: Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Cara Melakukan Arah Awalan Lari Dalam Lompat Tinggi Gaya Flop



Bagikan:


Lompat tinggi gaya flop [image by Olahraga.Biz.Id], 

Lompat tinggi atau Loncat tinggi merupakan salah satu nomor lompat dari cabang atletik yang dipertandingkan untuk putra dan putri, di mana atlet harus melewati palang penghalang yang dipasang pada ketinggian tertentu. Tujuan dari lompat tinggi agar dapat mencapai lompatan yang setinggi-tingginya.


Dalam loncat tinggi dikenal beberapa teknik gaya loncatan. Gaya loncatan dalam loncat tinggi di antaranya gaya langsung (straight jump), gaya gunting (scissors), gaya eastern cut off, gaya guling sisi (western roll), gaya putar (straddle), dan gaya terlentang (flop).

Lompat tinggi Gaya Flop merupakan salah satu gaya yang paling banyak digunakan oleh para atlit lompat tinggi, hal ini dikarenakan gaya ini lebih mudah dan lebih baik dalam hal melewati mistar. Dalam melakukan lompat tinggi gaya flop dapat dibagi menjadi beberapa tahap, salah satunya ialah awalan.

Informasi menarik lainnya tentang olahraga atletik nomor Lompat Tinggi atau High Jump, bisa teman-teman baca dibawah ini.

Awalan terdiri atas 7–9 atau 11 langkah cepat. Gerakan lari awalan dilakukan melalui garis yang melengkung pada dua hingga tiga langkah terakhir. Kaki Badan sedikit condong ke belakang. Awalan lari pada gaya flop lebih cepat daripada gaya straddle.

Awalan lari dapat dilakukan dari tiga arah berikut.
  1. Melengkung
  2. Dari posisi awal tegak lurus dengan mistar, dilanjutkan dengan lari melengkung
  3. Berlari lurus dari sudut menyerupai awalan lari gaya straddle untuk membuat gerakan membelakangi mistar pada saat tolakan.
Secara keseluruhan, tahapan-tahapan dalam lompat tinggi gaya flop adalah sebagai berikut.
  1. Setelah melakukan awalan dengan berlari tadi, kemudian masuk ke tahap tolakan. Kaki tolakan diawali dari tumit, dan menekuk tungkai tolak. Kaki menolak dalam posisi sejajar dengan mistar.
  2. Pada saat melayang, posisi badan membelakangi mistar dan kedua tungkai yang menggantung sedikit ditarik. Kedua lengan di samping badan dan pinggul diangkat sehingga menghasilkan lengkungan pada badan. Badan siap diturunkan dan kaki diangkat dan ditarik agar tidak mengenai mistar. Setelah itu, lutut diluruskan ke atas.
  3. Mendarat dilakukan dengan punggung, kemudian dilanjutkan dengan gerak tungkai.


Sumber referensi: Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Cara Melakukan Lompat Kangkang Dengan Menggunakan Alat Kuda-Kuda Lompat | EdukasiCenter



Bagikan:


Ilustrasi lompat kangkang dengan kuda kuda lompat, 
Loncat kangkang atau straddle vault adalah gerakan meloncati suatu alat dengan cara bertumpu pada alat tersebut. Dalam kejuaraan senam, alat yang dimaksud disebut dengan kuda-kuda lompat (vaulting horse). Pelaksanaan gerakan loncat kangkang ini dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu awalan, tolakan, layangan, dan pendaratan.

Adapun gerakan senam ketangkasan yang biasanya dilakukan dengan alat ini adalah lompat kangkang dan lompat jongkok. Lompat kangkang dilakukan dengan melayang di atas matras dan kedua kaki dibuka.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai gerakan dalam Senam Ketangkasan dibawah ini:
Berikut ini cara melakukan gerakan lompat kangkang dengan menggunakan alat kuda-kuda lompat adalah sebagai berikut.
  1. Larilah dengan awalan beberapa langkah.
  2. Tolakkan kedua kaki pada papan tolak sekuat-kuatnya dengan lengan mengayun dari belakang.
  3. Kedua tangan bertumpu pada kuda-kuda.
  4. Pada saat melayang, pandangan tetap ke depan dan kaki dibuka dengan posisi tungkai berada di sisi kanan dan kiri atas kuda-kuda.
  5. Kedua kaki bersiap melakukan pendaratan dengan ujung kaki mengeper dan lengan direntangkan ke atas.


Berikut ini beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lompat kangkang.
  1. Setelah menolakkan kaki pada papan tolak, tungkai kurang terangkat/ tinggi badan kurang lurus.
  2. Saat tangan bertumpu, kepala terlalu ke depan sehingga lengan tidak lurus dengan badan.
  3. Panggul kurang diangkat (tinggi) sehingga tidak berhasil membuat sikap kangkang di atas peti.
  4. Lutut bengkok.
  5. Kepala dan dada tidak terangkat pada saat tangan menyentuh peti lompat.
  6. Lengan tidak lurus.
Sumber referensi:
  • Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: Untuk SMA/MA kelas XI /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri; editor Ricky Rusdhiyana, Nur Fajriyah.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
  • Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: