Cara Melakukan Gerakan Lenting Tengkuk Dalam Senam Lantai



Bagikan:


Gerakan Lenting Tengkuk (Neck Spring)

Gerakan lenting tengkuk atau neck spring ini memerlukan unsur power tungkai untuk melecutkan tungkai dan kelentukan togok bagian belakang dengan baik. Sebelum melakukan gerakan neck spring terlebih dahulu harus menguasai gerakan kayang dengan baik. Agar dapat berhasil dalam melakukan gerakan neck spring perlu dilakukan latihan-latihan antara lain:


Latihan Perorangan
Adapun caranya adalah sebagai berikut.
  1. Tidur telentang, kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua telapak tangan pada matras di samping telinga, sikut dilipat.
  2. Angkat kedua kaki lurus ke atas belakang sampai pinggul dan pinggang terangkat.
  3. Kemudian lemparkan kedua kaki ke atas ke depan, bersamaan dengan pinggul dan pinggang dilecutkan ke atas ke depan serta kedua tangan tolakkan sekuat-kuatnya pada matras.
Latihan dari Tempat yang Tinggi ke Tempat yang Rendah
Adapun caranya adalah sebagai berikut.
  1. Siapkan peti lompat, ambil dua trap saja.
  2. Naik di atas peti lompat sambil melakukan awalan gerakan neck spring, dengan meletakkan dua telapak tangan dan tengkuk di atas peti.
  3. Lentingkan badan ke depan dan mendarat ke lantai dengan dua kaki bersama-sama.

Setelah melakukan beberapa kali latihan dan timbul kepercayaan diri maka lakukan gerakan neck spring yang sesungguhnya tanpa bantuan alat atau teman, dengan gerakan yang benar. Adapun gerakan-gerakannya adalah sebagai berikut.

  1. Sikap awal berbaring dengan kedua kaki rapat, kedua tangan diletakkan di samping telinga, tengkuk ditempelkan ke lantai sebagai tumpuan.
  2. Secara pelan-pelan dorong kaki ke depan sehingga pantat naik, sampai dengan punggung menyentuh lantai.
  3. Ketika badan akan mengguling ke depan setelah kurang lebih 2/3 badan mengguling ke depan lecutkan kedua kaki dan kedua tangan mendorong hingga ke posisi berdiri, kepala pasif.




Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan VIII/Faridha Isnaini, Suranto.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Dalam Melakukan Loncat Harimau



Bagikan:


Latihan Loncat Harimau

Loncat harimau adalah suatu gerakan yang menyerupai gerak guling depan, hanya saja gerakannya dilakukan dengan awalan suatu loncatan jauh ke depan dan mendarat dengan kedua lengan dan berguling seperti pada guling depan. Adapun tahapan-tahapan gerak loncat harimau seperti berikut.


Awalan

Sikap berdiri mengambil ancang-ancang dengan kecepatan disesuaikan, di beberapa langkah terakhir bersiap melakukan tolakan.

Pelaksanaan

Tolakkan kedua kaki sehingga badan terdorong ke depan. Pergelangan kaki dan lutut dibengkokan untuk meloncat ke atas dan ke depan. Setelah itu tungkai lurus, lengan diayunkan ke depan, dan mendarat lebih dulu pada matras.

Akhiran

Tekuk kepala hingga menunduk dan punggung dibulatkan sehingga terjadi gulingan ke depan. Akhiri dengan posisi jongkok serta tangan lurus ke depan.





Daftar pustaka : Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Dalam Melakukan Loncat Jongkok



Bagikan:


Cara Melakukan Loncat Jongkok

Bentuk latihan loncat jongkok ada dua macam, yaitu loncat jongkok dengan tumpuan pada pangkal kuda-kuda loncat, dan loncat jongkok dengan tumpuan pada bagian ujung kuda-kuda loncat. Pada pembahasan ini akan dipelajari loncat jongkok dengan tumpuan pada pangkal kuda-kuda loncat.


Pada dasarnya, setiap loncatan mengandung unsur gerakan yang terdiri atas empat tahapan, yaitu awalan, tolakan kaki, melayang, dan mendarat. Berikut ini penjelasan tentang tahap-tahap dalam loncat jongkok. Anda dapat mengikuti seiap latihan yang diberikan dengan pengawasan dari guru Anda.

Awalan dalam melakukan loncat jongkok

Untuk mempersiapkan tolakan dan gerak lanjutan dari loncatan pada kuda-kuda, terlebih dahulu harus melakukan lari sebagai awalan. Awalan lari yang dilakukan harus semakin meningkat mendekati papan tolak, sehingga mendapatkan dorongan ke depan dalam mempersiapkan tolakan ke atas depan. Tahap awalan sangat menentukan keberhasilan loncatan.

Dengan awalan yang sempurna dan tolakan kaki yang kuat, akan diperoleh jarak dan ketinggian loncatan yang diharapkan sehingga gaya dan bentuk loncatan dapat dilakukan dengan sempurna. Banyak hasil loncatan yang gagal disebabkan oleh awalan yang kurang sempurna. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan, yaitu sebagai berikut.

  • Berlarilah dengan ujung kaki dengan kepala tetap tegak, pandangan ke papan tolakan dan kuda-kuda atau peti loncatan.
  • Ayunkan tangan ke depan dengan sikap rileks dan irama kaki yang baik.
  • Kecepatan lari semakin meningkat dan disesuaikan dengan bentuk loncatan.
  • Bagian akhir dari awalan lebih berkonsentrasi pada gerak menolak.
  • Langkah terakhir dari awalan harus tepat pada titik tolakan pada papan tolak.
Tolakan dalam melakukan loncat jongkok

Pada tahapan menolak, gerak kedua kaki harus menolak dilakukan dengan kuat secara bersama-sama. Pada tahapan menolak hal yang harus diperhatikan adalah:

  • persiapan kaki tolak untuk menempatkan kedua kaki tepat pada papan tolak;
  • gerak tolakan kaki; dan
  • gerak pelepasan kaki ke tahap melayang.
Gerak menolak dilakukan dengan cara berikut.
  • Pada saat perkenaan, tempatkan kedua kaki bersamaan pada papan tolak.
  • Posisikan kedua lengan diayun ke belakang badan.
  • Tekuk kedua lutut.
  • Lakukan gerak menolak ke atas depan hingga gerak awal melayang.
Melayang dalam melakukan loncat jongkok

Gerak melayang terjadi setelah kaki terlepas dari gerak menolak. Pada saat melayang, sikap badan dapat jongkok, menyudut, atau lurus. Adapun gerakannya dapat dilakukan dengan salto dan putaran. Gerak melayang dilakukan dengan dua tahap, yaitu layangan pertama dan layangan kedua.

1. Layangan Pertama (Preflight)

Layangan pertama dilakukan setelah kaki terlepas dari tahap menolak dan bersiap menumpu dengan satu atau dua tangan pada kuda-kuda loncat atau peti loncat. Halhal yang harus diperhatikan pada layangan pertama, yaitu sebagai berikut.

  • Kecepatan yang cukup sehingga memungkinkan untuk sampai pada tumpuan tangan pada kuda-kuda tanpa hambatan dalam irama.
  • Bentuk badan yang lurus, kedua kaki harus lurus dan bersama-sama pada saat si peloncat meninggalkan papan tolak.
2. Layangan Kedua (Second Flight)

Layangan kedua dimulai saat tolakan tangan pada peti atau kuda-kuda loncat hingga pada gerak pendaratan. Gerak melayang kedua pada dasarnya disesuaikan dengan bentuk loncatan yang akan dilakukan.

Pada loncatan ini, setelah layangan pertama dan tumpuan kedua tangan, maka kaki yang sedang melayang dirapatkan dan ditekuk pada lutut. Gerak kaki ini harus searah dengan arah loncatan, kemudian bersiap untuk melakukan pendaratan.

Mendarat dalam melakukan loncat jongkok

Pendaratan dilakukan dari gerak akhir melayang hingga kedua kaki menyentuh lantai atau matras pendaratan. Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pendaratan adalah sebagai berikut.

  • Menjaga keseimbangan badan dengan melenturkan kaki dan sikap kaki terbuka, tapi tidak terlalu lebar.
  • Badan dalam keadaan rileks dan tidak kaku sehingga dapat menekuk lutut, pinggul, dan mengangkat kedua lengan.
  • Mendarat dengan jarak minimal 2 meter dari kuda-kuda atau peti loncat.
  • Mendarat harus dengan dua kaki menyentuh lantai atau matras lebih dulu.
Daftar pustaka : Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan: /Khairul Hadziq, Milka Nurfitri.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Cara Melakukan Gerakan Lompat Kangkang Dalam Senam Ketangkasan



Bagikan:


Gerakan Lompat Kangkang Dalam Senam Ketangkasan

Lompat kangkang dengan panggul lurus (lay out) merupakan lompat kangkang dengan meluruskan badan lebih dahulu sebelum sikap kangkang. Lompat kangkang merupakan kelanjutan dari lompat lurus, perbedaannya kedua kaki dibuka. Alat yang digunakan untuk melakukan gerakan lompat kangkang adalah Kuda-Kuda Lompat.


Gerakan ini berupa lompatan lurus ke atas, pada saat berada di udara kedua tungkai dibuka, dan pada saat mendarat kembali dirapatkan. Latihan ini memerlukan kekuatan tolakan dan kelenturan pada persendian pinggul (Articulatio Coxae). Berikut ini cara melakukan lompat kangkang.

  1. Sambil mengangkat panggul, ayunkan tungkai tinggi di atas garis horizontal sehingga pada saat tangan bertumpu pada peti lompat, badan merupakan satu garis lurus membentuk sudut 20o - 30o dengan garis horizontal.
  2. Setelah posisi badan lurus, segera tekuk panggul dan buka kaki. Bersamaan dengan itu, tolakkan tangan dengan kuat pada peti lompat.
  3. Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti lompat.
  4. Begitu kaki melewati peti lompat, luruskan badan, dan angkatlah lengan ke atas.
  5. Mendaratlah dengan menekuk lutut dan condongkan badan sedikit ke depan dengan menekuk panggul.


Sebelum melakukan lompat kangkang dapat dilakukan beberapa latihan pendahuluan berikut ini.
  1. Peti lompat dipasang memanjang, kemudian jongkoklah di salah satu ujung. Selanjutnya, melompat ke ujung peti lompat, mendarat dengan membuka kedua tangan, kemudian diteruskan dengan membuka kedua tungkai mendarat.
  2. Peti lompat dipasang melintang. Di belakangnya diletakkan sebuah peti yang lebih rendah memanjang di bagian tengah peti lompat. Latihan yang dilakukan adalah melompat dari papan tolak (atau tanda berupa garis tolak) dan mendarat di ujung terdekat peti memanjang. Selanjutnya, melompat ke peti lompat yang dipasang melintang, bertumpu dan tolak kedua tangan, dan dilanjutkan dengan lompat kangkang.
Daftar pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Cara Melakukan Gerakan Meroda Dalam Senam Lantai



Bagikan:


Gerakan Meroda (cartwell) Dalam Senam Lantai

Meroda (cartwell) merupakan bentuk latihan dimana tumpuan tangan dilakukan secara bergantian dalam waktu sangat singkat. Selain itu, ada saat posisi badan yang terbalik (kepala berada di bawah) (Sayuti Sahara 2002: 9.31). Sebelum melakukan gerakan meroda, seorang atlet harus menguasai gerakan handstand terlebih dahulu. 


Meroda adalah suatu gerakan ke samping yang suatu saat bertumpu pada kedua tangan dengan kaki terbuka lebar. Atau, meroda adalah gerakan berputar seperti roda, dimana kedua lengan dan tungkai merupakan jari-jari. Berikut ini langkah-langkah cara melakukan rangkaian gerak meroda.

  1. Berdiri menyamping kiri dengan lengan dan tungkai melebar lurus seperti jari-jari sebuah roda, pandangan ke bawah melihat matras.
  2. Goyangkan badan ke kanan dan angkat kaki kiri ke atas diteruskan meletakkan kaki kiri ke samping. Saat melakukan gerak melipat pinggang, letakkan tangan kiri di samping kaki kiri dengan jarak + 60 cm.
  3. Ayunkan kaki kanan ke atas dan diikuti kaki kiri menolak.
  4. Pada saat hampir membentuk posisi handstand, letakkan tangan kanan di samping tangan kiri dengan jarak selebar bahu, tangan dan kaki lurus, serta kepala tegak.
  5. Pada saat posisi handstand kaki kanan diayun turun mendarat diikuti dengan kaki kiri, bersamaan dengan tolakan tangan sehingga dapat mendarat berdiri menghadap ke arah semula. Pastikan kalian berlatih di tempat yang aman.




Daftar pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Pengertian Gerak Mengguling atau Rolling Dalam Senam



Bagikan:


Gerak Mengguling (rolling) Dalam Senam,

Mengguling (rolling) diartikan sebagai bergerak sepanjang daerah tumpuan dengan cara memutarkan badan terus-menerus. Gerakan menggulingkan badan ini termasuk gerak lokomotor. Gerak lokomotor yaitu gerakan dengan maksud memindahkan posisi seluruh tubuh ke tempat lain, baik ke depan, ke belakang, ke samping, ke atas, atau ke bawah.


Namun, gerak mengayunkan kedua lengan termasuk gerak nonlokomotor. Gerak nonlokomotor yaitu gerakan dengan maksud menggerakkan bagian tubuh tanpa harus memindahkan seluruh tubuh/tetap di tempat (Sayuti Sahara, 2002: 1.30 dan 1.31).

Berikut ini langkah-langkah melakukan gerak mengguling.
  1. Diawali dari sikap berdiri tegak, kemudian jongkok dengan kedua kaki rapat dan kedua telapak tangan diletakkan pada matras.
  2. Pinggul diangkat ke atas, masukkan kepala di antara lengan hingga pundak menempel pada matras.
  3. Badan digulingkan ke depan hingga bagian badan dari tengkuk, punggung, dan panggul bagian belakang menyentuh matras.
  4. Peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok, kedua lengan lurus ke depan.
  5. Gerakan akhir adalah kembali ke sikap duduk atau ke sikap berdiri.
Saat melakukan gerak mengguling, jangan menggunakan aksesoris kepala. Hal ini dapat mengganggu saat melakukan gerakan mengguling dan menimbulkan rasa sakit di kepala.


Daftar pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Pengertian Olahraga American Football



Bagikan:


Pengertian Olahraga American Football

Pasti yang muncul dibenak anda ketika mendengar kata Football yaitu sebuah olahraga yang dimainkan oleh sebelas orang dengan cara menendang bola tanpa menggunakan tangan. Akan tetapi Football yang satu ini sangat berbeda dengan footbal yang anda ketahui sebelumnya, olahragaraga ini disebut dengan Sepakbola Amerika atau American Football.


Sepakbola Amerika atau American Football merupakan olahraga atau permainan yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim berjumlah sebelas orang. Seperti namanya, olahraga ini sangat terkenal dan banyak dimainkan dinegara Amerika Serikat dan Canada, namun beberapa tahun terkahir olahraga ini sudah berkembang dan banyak pula dimainkan dinegara-negara eropa dan asia.

Bola yang digunakan dalam olahraga ini sangat berbeda dengan bola pada umumnya, jika pada sepakbola biasa bola yang digunakan berbentuk bundar, maka pada American Football bola yang digunakan berbentuk lonjong atau oval berwarna cokelat. Bola ini disebut dengan bola Football.

Bentuk dari gawang pada olahraga ini sangat berbeda pada gawang- gawang pada olahraga lainnya yang menggunakan jaring dan bola harus dimasukkan kedalam jaring gawang tersebut, pada American Football gawang tidak memiliki jaring hanya mempunyai tiang tinggi dan mistar gawangnya terletak ditengah gawang tersebut.

Salah satu cara untuk mencetak scor pada olahraga ini bukan dengan memasukkan bola dibawah mistar gawang, akan tetapi bola harus ditendang setinggi-tingginya hingga melewati mistar gawang. Mencetak gol dengan cara ini disebut dengan Gol lapangan atau field goal atau FG.

Sayang sekali olahraga ini tidak bisa dipertandingkan pada ajang-ajang olaharaga seperti olimpiade, sebab masih sedikit negara yang memainkannya. Informasi informasi lainnya mengenai olahraga ini akan dibahas pada artikel-artikel selanjutnya, maka dari itu terus ikuti blog ini.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Gerakan Dalam Senam Aerobik Moderate Impact



Bagikan:


Senam aerobik [image by merdeka.com]

Menurut Maria Dinata (2007) senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas, dan jangka waktu tertentu. Senam ini merupakan gabungan antara rangkaian gerak dan music yang sengaja dibuat sehingga timbul keselarasan antara gerak dan musik untuk mencapai tujuan tertentu.


Pada senam aerobik moderate impact, posisi salah satu kaki selalu berada di lantai dimana tumit terangkat, namun jari kaki tetap berada di lantai setiap saat. Berikut ini beberapa contoh gerakan dalam senam moderate impact.

  1. Kaki menekan ke atas Gerakan dimulai dengan menempatkan seluruh jari dan telapak kaki di lantai, dilanjutkan dengan berdiri dengan bertumpu pada ujung jari kaki. Teruskan dengan menekuk lutut sedikit sambil menempatkan tumit kembali ke lantai.
  2. Melompat Gerakan dilakukan dengan menggelindingkan telapak kaki dengan urutan gerak dimulai dari ibu jari → pusat → tumit. Demikian pula sebaliknya.
  3. Twist Mulailah gerakan dengan menempatkan jari-jari kaki di atas lantai, lalu tumit diangkat sehingga posisi berdiri dengan bertumpu pada ujung jari. Lanjutkan dengan menggerakkan pinggul ke arah samping kanan-kiri, dan sebaliknya.
Daftar Pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Fase-Fase Dalam Latihan Pemanasan, inti, dan Pendinginan Senam Aerobik



Bagikan:


Senam aerobik [image by ujiansma.com]

Menurut Maria Dinata (2007) senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas, dan jangka waktu tertentu. Dalam melakukan senam aerobik harus melalui beberapa fase latihan berikut ini. Hal ini penting untuk dilakukan agar terhindar dari cedera otot.


1 . Fase I Latihan Pemanasan

Pemanasan (warming up) merupakan tahap awal sebelum melakukan senam aerobik. Fase ini diawali dengan kegiatan stretching, yaitu penguluran otot-otot tubuh dan dilanjutkan dengan gerakan dinamis pemanasan.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamen di sekitar persendian, sehingga dapat mencegah kemungkinan cedera yang berbahaya. Selain itu, pemanasan juga dapat meningkatkan suhu tubuh dan denyut nadi, untuk menyiapkan tubuh menghadapai latihan yang lebih intensif.

2. Fase II Latihan Inti

Latihan ini merupakan tahap utama dari keseluruhan senam aerobik. Aktivitas yang dapat dilakukan adalah melakukan senam aerobik low impact, moderate impact, high impact, atau kombinasi ketiga kategori tersebut (mix impact). Intensitas latihan pada fase ini cukup tinggi dengan durasi 25 hingga 55 menit.

Pada fase inilah sasaran latihan harus tercapai, yaitu dengan mengetahui bahwa latihan telah mencapai training zone. Training zone merupakan daerah ideal denyut nadi dalam fase latihan. Jangkauan training zone ini 60% - 90% dari denyut nadi maksimal seseorang (DNM). Oleh karena tingkat usia manusia berbeda, berarti denyut nadi yang dimiliki juga berbeda.

3 . Fase III Pendinginan

Pendinginan (cooling down) merupakan usaha untuk menurunkan kondisi tubuh dari kerja dengan intensitas yang tinggi secara bertahap dan teratur, agar kembali ke keadaan semula. Fase ini dilakukan selama 5 - 10 menit tergantung kebutuhan tiap individu.

Cara melakukannya dengan tetap melakukan kegiatan fisik dan intensitas yang paling rendah, dengan diiringi musik yang nyaman, yaitu maat 3/4 atau 4/4 lambat, untuk mencapai tujuan berikut ini.
  • Munurunkan kerja jantung/denyut nadi.
  • Mencegah terhentinya aliran darah secara mendadak.
  • Menghindari penumpukan asam laktat yang dapat menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada bagian tubuh tertentu.
Daftar Pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Pengertian Senam Aerobik



Bagikan:


Senam aerobik [image by hawagym.com]

Menurut Maria Dinata (2007) senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas, dan jangka waktu tertentu. Senam ini merupakan gabungan antara rangkaian gerak dan music yang sengaja dibuat sehingga timbul keselarasan antara gerak dan musik untuk mencapai tujuan tertentu.


Aerobik dapat dilakukan secara individu di rumah atau secara beregu atau berkelompok di sanggar senam atau pusat kebugaran. Sebelum melakukan latihan ini, seseorang terlebih dahulu harus mengetahui ada tidaknya gangguan dalam tubuh yang akan memperberat jika melakukan senam aerobik.

Dalam melakukan suatu latihan, setiap individu memiliki kemampuan dan kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum melakukan senam aerobik perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
  1. Derajat kesegaran jasmani
  2. Umur
  3. Jenis kelamin, yang meliputi:
    • daya tahan;
    • kekuatan otot;
    • kecepatan;
    • ketangkasan;
    • kecepatan reaksi.
  4. Status kesehatan
  5. Minat berlatih
  6. Waktu dan fasilitas
  7. Pemahaman musik
  8. Struktur konstruksi dan sistem tubuh manusia
Latihan aerobik yang dilakukan secara teratur dan penuh disiplin, serta sesuai dengan takaran yang pas dan ideal dapat memberi dampak positif terhadap kondisi jasmani seseorang. Berikut ini beberapa manfaat senam aerobik.
  1. Mengembangkan dasar-dasar motor abilities seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya ledak, serta daya tahan.
  2. Mengembangkan koordinasi gerak dan kemampuan menyerasikan gerak dengan musik.
  3. Melatih jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah sehingga sistem organ tersebut dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien.

Melatih kekuatan otot-otot tertentu sehingga otot-otot tersebut terlihat lebih kuat dan kencang. Isi latihan senam aerobik berupa gerakan tubuh dengan ciri-ciri gerakan tubuh dan daya yang digabung dengan irama musik. Berikut ini beberapa elemen dalam senam aerobik, yang digabungkan sehingga menghasilkan nilai estetika tinggi.

  1. Tendangan atau kicking.
  2. Keseimbangan atau balance.
  3. Kelentukan atau flexibility.
  4. Kekuatan dinamik atau dinamic strength.
  5. Kekuatan statik dan kelentukan atau static strength and flexibility.
Daftar Pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Gerakan Salto ke Depan Dalam Senam Lantai



Bagikan:


Teknik Gerakan Salto ke Depan

Salto adalah gerakan atau bentuk latihan berupa gerakan berguling di udara. Salto dapat dilakukan ke depan ataupun ke belakang. Berikut ini teknik dasar melakukan gerakan salto ke depan.


  • Awalan lari beberapa langkah saja.
  • Selanjutnya menolak dengan dua kaki ke atas kuat, bersamaan dengan kedua lengan diayunkan kuat ke atas.
  • Setelah mencapai titik tertinggi tangan digerakkan memeluk lutut, kepala tunduk.
  • Sesaat akan mendarat kaki dilepaskan, lutut lurus sesaat kemudian mendarat dalam posisi berdiri.

Pemula terkadang kesulitan untuk dapat langsung menguasai gerakan salto ke depan sehingga perlu diberikan pertolongan. Kerja sama antara pelompat dan penolong mendukung keberhasilan proses latihan.

Pertolongan diberikan untuk menghindari kecelakaan, dengan cara berikut ini.
  • Pertolongan diberikan saat pesenam menundukkan kepala, peganglah pundaknya untuk melakukan putaran.
  • Pertolongan dapat dilakukan dengan menggunakan ikat pinggang pengaman (safety belt) yang dipegang oleh dua orang. Penolong ikut bergerak mengikuti pesenam dan membantu mengangkatnya pada waktu pesenam melakukan gerakan salto.

Dalam melakukan gerak salto ke depan kadang dilakukan kesalahan yang dapat menimbulkan cedera. Berikut ini beberapa kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan salto ke depan, yaitu :

  • Tolakan kaki kurang kuat dan lengan tidak mengayun kuat ke atas;
  • Arah loncatan terlalu ke depan, sehingga loncatan kurang tinggi akibatnya dapat jatuh duduk;
  • Badan kurang bulat karena lutut tidak dilipat ke dada atau tangan tidak memeluk lutut dan kepala tidak tunduk;
  • Waktu mendarat lengan tidak direntangkan ke atas, tetapi diayunkan ke depan, sehingga mengganggu keseimbangan saat mendarat.

Ketika melakukan salto bulat ke depan harus memerhatikan hal-hal berikut agar berbagai kesalahan dalam melakukan gerakan dapat dihindari, yaitu : Tolakan kedua kaki harus benar-benar seimbang dengan posisi badan; Loncatan harus benar-benar tinggi dan Memutar badan dengan cepat.

Daftar pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.



Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Pengertian Senam Lantai



Bagikan:


Senam lantai [image by kasurbusalipatmurah.com]

Istilah lantai merupakan salah satu alat yang digunakan dalam senam. Jadi senam lantai bisa diartikan dengan senam yang gerakannya dilakukan pada lantai. Lantai dalam pertandingan senam lantai berukuran 12x12 meter, dan dilapisi karpet kenyal setebal kira-kira 0,045 meter.


Senam lantai memiliki jenis-jenis gerak dasar yang cukup banyak, diantaranya adalah salto dan handstand. Jangan ragu-ragu dalam melakukan gerakan-gerakan ini. Sikap percaya diri dan yakin bahwa kalian dapat melakukannya menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Salto adalah gerakan atau bentuk latihan berupa gerakan berguling di udara. Salto dapat dilakukan ke depan ataupun ke belakang. Uraian berikut ini menjelaskan gerakan salto ke depan. Handstand merupakan sikap berdiri dengan kedua tangan, berarti kedua belah telapak tangan bertindak sebagai tumpuan.

Beberapa gerakan yang dilakukan dalam handstand yaitu mengayunkan kaki, melompat, mengangkat, dan mendorong. Keseimbangan dan kekuatan sangat diperlukan dalam melakukan handstand.

Daftar pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Macam Macam Sistem Senam



Bagikan:


Atlit senam lantai [image by pinterest.com]

Menurut perkembangannya senam dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu : Sistem Senam Swedia, Sistem Senam Australia, Sistem Senam German, dan Sistem Senam Denmark. berikut ini akan kami uraikan satu-persatu keempat sistem senam tersebut.


1. Sitem Jerman

Sistem Jerman lebih menekankan pada gerakan senam pretasi. Bentuk latihannya meliputi : Latihan bebas (latihan di tempat/berjalan di tempat), Latihan dengan menggunakan alat), dan Latihan yang bersifat permainan.

2. Sistem Swedia

Sistem Senam Swedia latihannya lebih menekankan pada unsur fisiologi dan anatomis yang bertujuan mencapai nilai kesehatan. Sistem senam ini memiliki 4 jenis, yaitu : Senam Militer, Senam Sekolah, Senam Medis, dan Senam Keindahan. Metode sehari-hari dalam melaksanakan senam sistem Sedia adalah :

  • Latihan pendahuluan yang meliputi : menarik perhatian, dan latihan bebas yang ringan.
  • Latihan inti sistematika latihannya meliputi : membusur yang ringan, menggantung, keseimbangan (balance), latihan kaki, lengan dan tubuh yang lebih berat, berbaris dan berlari disusul dengan latihan pernapasan, latihan-latihan ke samping, latihan menggantung, dan meloncat.
3. Sistem Senam Australia

Sistem senam Australia ini lebih menekankan pada unsur pedagogik, psikologis, biologis, dan prestasi. Tujuannya untuk kesehatan dan kekuatan badan. Sistematika atau urutan latihannya adalah sebagai berikut, yaitu : Normalisasi, Pembentukan, Prestasi, dan Seni Gerak.

4. Sistem Senam Denmark

Sistem senam denmark lebih menekankan pada laihan anatomis, fisiologis, dan dinamis. Sistematika latihannya meliputi : Latihan persiapan, Latihan Ketangkasan, dan Latihan Penenangan.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Latihan Pendahuluan Dalam Olahraga Senam



Bagikan:


Pesenam [image by Merdeka.com]

Senam memrupakan olahraga yang banyak mengandalkan gerakan dan kelenturan tubuh, oleh karena itu sebelum melakukan gerakan senam pesenam terlebih dahulu melakukan beberapa gerakan atau latihan pendahulu. Latihan atau gerakan pendahulu ini biasanya disebut dengan pemanasan.


Salah satu manfaat dari latihan pendahulu atau pemanasan ini ialah dapat mengurangi resiko cedera pada saat melakukan gerakan senam yang sesungguhnya. Apa lagi beberapa gerakan dalam senam banyak terdapat gerakan yang agak sulit untuk dilakukan. Latihan pendahuluan dalam latihan olahraga senam meliputi :

Informasi menarik lainnya tentang gerakan dalam senam lantai, bisa teman-teman baca dibawah ini.

Pemanasan : bertujuan untuk menyesuaikan suhu tubuh terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Caranya dapat dilakukan, misalnya larikeliling laangan basket, pelemasan putar pergelangan tangan, sendi bahu, lutut, pinggang, leher, dan pergelangan kaki. Pergelangan otot kaki, lengan punggung, perut dan leher. Latihan kekuatan, scot jump, scoi irhush, sit up, dan lain-lain. Latihan inti : adalah latihan pokok yang sebenarnya dari olahraga senam yang akan dipelajar.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sejarah Singkat Olahraga Bola Voli



Bagikan:


Permainan bola voli [image by yoshsport.blogspot.com]

Permainan bola voli yang kita kenal sekarang ini ada dua system yakni internasional dan sistem timur jauh. Perbedaan kedua sistem ini terletak pada jumlah pemain dan ukuran lapangan yang digunakan. Permainan bola voli yang kita kenal sekarang ini terutama oleh anak-anak sekolah dan masyarakat adalah sistem internasional.


Permainan bola voli telah dikenal sejak abad pertengahan, terutama di Romawi. Kemudian dari Italia permainan ini diperkenalkan di Jerman pada tahun 1893 dengan nama “Faustball“, dua tahun kemudian pada tahun 1895 William G.Morgan Direktur YMCA (Young Men Christian Association) di kota Holyoke, negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat mencoba permainan semacamnya yang diberi nama Minonette.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:

Dasar yang digunakan permainan Minonette adalah memukul– mukul bola hilir mudik di udara, maka permainan Minonette ini kemudian diubah menjadi bola voli. Permainan ini cepat meluas, karena digemari oleh masyarakat.

Bola voli resmi dipertandingkan di Olimpiade mulai tahun 1964 di Jepang. Pada tahun 1948 induk organisasi bola voli dunia dibentuk yang berkedudukan di Paris dengan nama IVF (International Volleyball Federation).

Indonesia mengenal permainan bola voli pertama kali dari orang-orang Belanda pada waktu zaman penjajahan. Perkembangan bola voli di Indonesia berkembang dengan cepat, sehingga pada tanggal 22 Januari 1955 dibentuk persatuan bola voli seluruh Indonesia (PBVSI) di Jakarta atas prakarsa Wim Latumeten. Sedang federasi bola voli seluruh dunia, atau International Voli Ball Federation (IVBF) didirikan pada tahun 1948 di kota Paris.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sejarah Singkat Olahraga Bola Tangan



Bagikan:


Olahraga bola tangan atau handball [image by www.cnnindonesia.com]

Permainan bola tangan belum begitu terkenal di kalangan masyarakat dan baru dikenal di kalangan pelajar dan mahasiswa saja. Karena kurangnya peminat terhadap permainan bola tangan, maka sulit untuk dikembangkan. Bola tangan dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari tujuh orang pemain, dan dapat juga dimainkan dengan sebelas orang.


Tujuan permainan adalah memasukkan bola ke keranjang (gawang) dengan tangan dan mencegah regu lawan untuk memasukkan bola ke gawang kita. Ada dua macam cara permainan bola tangan, yaitu indoor (permainan yang dilakukan di lapangan tertutup) dan outdoor (permainan yang dilakukan di lapangan terbuka).

Menurut sejarahpermainan bola tangan yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh tokoh Gymnastick yang bernama “Konrad Koch” tahun 1890). Kemudian pada tahun 1928, Organisasi Bola Tangan Dunia dibentuk dengan nama IAHF (International Amateur Handball Federation) yang diketuai oleh “Avery Brundage”.

Bangsa Indonesia mengenal permainan bola tangan sejak masa penjajahan Belanda. Pada waktu itu kaum penjajah memperkenalkannya melalui sekolah-sekolah, dan kemudian berkembang ditanah air kita ini sampai tahun 1966. Dalam permainan bola tangan terlebih dahulu perlu kita ketahui tentang teknik dasar seperti melempar, menggiring, menangkap, dan memasukkan ke gawang.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Macam Macam Cabang Olahraga Senam



Bagikan:


Senam dengan alat [image by merdeka.com],

Menurut macamnya olahraga senam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu senam alat dan senam tanpa alat. Kedua macam senam tersebut terbagi lagi kedalam beberapa cabang-cabang senamnya, apa saja cabang-cabang tersebut? berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut.


Senam alat

Senam alat ini meliputi cabang-cabang sebagai berikut : Palang tunggal (Horizontal bars); Palang sejajar (Paralel bars); Papan tolakan (Beat board); Palang bertingkat (Bars at different); Gelang-gelang (Still ring); Kuda-kuda (Side Hourse); dan Balok keseimbangan (Balance beam).

Informasi menarik lainnya tentang gerakan dalam senam lantai, bisa teman-teman baca dibawah ini.
Senam tanpa alat

Senam tanpa alat ini meliputi cabang-cabang sebagai berikut : Senam lantai (Floor exercises); Senam irama; Senam kesegaran jasmani; Senam si buyung; dan Senam militer.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sejarah Singkat Olahraga Senam Lantai



Bagikan:


Sejarah singkat olahraga senam lantai [image by techblogbiz.blogspot.com],

Menurut sejarah bahwa olahraga senam sudah dilaksanakan sejak lama yang dilakukan orang-orang pada zaman prasejarah dan pada zaman Yunani. Istilah senam diambil dari kata “Gymnastick” yang artinya telanjank atau setengah telanjank.


Sejak itu olahraga senam menunjukkan perkembangan yang cukup baik sampai sekarang. Menurut pandangan modern olahraga senam mempunyai unsur pembentukan tubuh yang mengarah pada perkembangan dan pertumbuhan pribadi, baik secara fisik maupun mental.

Informasi menarik lainnya tentang gerakan dalam senam lantai, bisa teman-teman baca dibawah ini.

Mengingat senam mempunyai fungsi yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan mental, maka olahraga senam ini diajarkan kepada siswa melalui pelajaran pendidikan Jasmanidan Kesehatan di sekolah.

Untuk yang pertama kali olahraga senam dimasukkan ke dalam mata pelajaran di sekolah di Jerman oleh seorang pakar senam bernama Johann Basedau pada tahun 1723. Sejak itu, olahraga senam berkembang pesat sampai sekarang. Bahkan, telah menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di olimpiade.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: