Cara Melakukan Teknik Passing "Baseball Pass" Dalam Permainan Bola Basket



Bagikan:


Gambar ilustrasi teknik baseball pass, 

Untuk bisa bermain bola basket, setiap pemain perlu dan wajib hukumnya untuk menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket. Hal ini untuk menunjang permainan saat bermain di lapangan. Salah satu teknik yang harus dikuasai ialah teknik passing.


Teknik passing atau teknik operan dalam permainan Bola Basket bermacam-macam, salah satunya ialah teknik Baseball Pass. Mungkin sebagian teman-teman masih asing dengan istilah teknik passing tersebut, akan tetapi teknik ini sudah sering digunakan oleh pemain-pemain profesional.

Informasi menarik lainnya tentang permainan Bola Basket, bisa teman-teman baca dibawah ini.

Seperti namanya, baseball pass ini cara melakukannya hampir sama dengan para pemain baseball yang akan melempar bola ke temannya. Biasanya teknik passing ini digunakan sebagai "umpan lambung" oleh pemain yang ada dibelakang untuk pemain yang ada di depan.

Adapun cara pelaksanaannya ialah sebagai berikut.
  1. Lutut dilenturkan, badan dibungkukkan rendah dan kaki direntangkan kira-kira selebar bahu.
  2. Satu tangan membawa bola ke belakang telinga. Tangan yang lain di sisi atau di depan bola. Jari-jari direntangkan di atas bola, kepala dan mata diangkat.
  3. Bola dibawa ke belakang telinga dengan satu tangan, dan tangan yang tidak memegang bola ada di depan atau samping bola untuk keseimbangan.
  4. Passing dilakukan dengan gerakan maju dari lengan dan pergelangan. Selama gerakan itu, berat badan dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan.
  5. Pergelangan harus digerakkan lurus sehingga ada putaran (spin) pada bola.
Sebagai informasi, selain baseball pass terdapat pula beberapa teknik pasing atau teknik operan lainnya yang perlu dikuasai oleh seorang pemain basket, teknik-teknik tersebut adalah Operan dada (chest pass), Operan pantul (bounce pass), Operan dari atas kepala (overhead pass), Baseball pass, Underhand pass dan Hook pass.





Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Jumlah dan Tugas Wasit atau Juri Dalam Perlombaan Lempar Cakram



Bagikan:


Gambar wasit lempar cakram, 

Dalam setiap pertandingan atau permainan dan perlombaan, pasti memiliki wasit atau juri yang bertugas untuk mengawal dan mengawasi pertandingan agar supaya pertandingan tersebut dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Begitu pula dalam olahraga atletik Lempar Cakram.


Pasti sebagian besar teman-teman tidak tahu dan tidak pernah memperhatikan tentang wasit yang bertugas pada perlombaan lempar cakram. Nah, pada postingan kali ini kita akan membahas tentang wasit dalam perlombaan  Lempar Cakram, mulai dari jumlah sampai dengan tugas-tugasnya.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Lempar Cakram dibawah ini:

Perlombaan lempar cakram perlu dipimpin oleh wasit atau juri yang tegas, jujur, adil, jeli, dan penuh wibawa. Penguasaan peraturan perlombaan, pertandingan, dan pengalaman memimpin harus terus ditingkatkan agar menunjang lancarnya perlombaan lempar cakram. Jumlah wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram adalah 5 orang, yaitu juri 1, juri 2, juri 3, juri 4, dan juri 5.

Setiap juri yang bertugas dalam perlombaan lempar cakram, yang berjumlah lima orang tersebut  memiliki tugas dan wewenang yang berbeda, antara lain sebagai berikut.

1. Juri 1

Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada saat pelempar berputar, seperti di belakang lingkaran lempar.

2. Juri 2

Mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran, seperti pada saat cakram sedang dilepaskan dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara (megaphone) untuk memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa suatu lemparan tersebut sah atau tidak.

3. Juri 3

Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat jatuhnya cakram.

4. Juri 4 dan Juri 5

Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya cakram pertama (terdekat). Bagi peserta yang kidal, tentu posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan keadaan.

Itulah penjelasan singkat mengenai jumlah dan tugas wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram, pada penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa dalam perlombaan lempar cakram setidaknya terdapat lima juri atau wasit dan kelima wasit tersebut mempunyai tugas masing-masing.

Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.



Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Peraturan Pada Awalan Dalam Pertandingan Bola Basket



Bagikan:


Gambar awalan pertandingan bola basket [image by referee.com], 

Dalam memulai suatu permainan atau pertandingan pada semua olahraga harus memenuhi beberapa aturan dan ketentuan yang telah di tentukan. Misalnya pada pertandingan sepak bola, seorang wasit tidak akan memulai suatu pertandingan jika semua pemain berada dilapangan, dan pertandingan diawali dari titik tengah lapangan.


Sementara itu pada permainan atau pertandingan bola basket terdapat beberapa peraturan atau ketentuan yang harus terpenuhi sehingga wasit atau referee memulai pertandingan. Untuk melakukan permainan bola basket, setiap pemain  harus mengetahui peraturan awalan permainan. Peraturan awalan permainan adalah sebagai berikut.

Informasi menarik lainnya tentang permainan Bola Basket, bisa teman-teman baca dibawah ini.
  1. Pertandingan tidak dapat dimulai jika salah satu regu belum di lapangan dengan 5 orang pemain yang siap untuk bermain.
  2. Pertandingan resmi dimulai saat referee (wasit pemandu) memegang bola dan melangkah ke lingkaran tengah untuk melaksanakan jump-ball (bola loncat).
  3. Pertandingan dimulai dengan bola loncat di tengah lingkaran tengah.

Adapun pelaksaan jump ball atau bola loncat yang merupakan awalan pertandingan atau permainan juga mempunyai aturan-aturan atau prosedur-prosedurnya tersendirinya. Prosedur pelaksanaan bola loncat atau jump ball adalah sebagai berikut.

  1. Bola loncat terjadi jika wasit melakukan lemparan bola ke atas di antara kedua pemain yang berlawanan.
  2. Agar bola loncat itu sah, bola harus ditepis dengan tangan oleh pemain atau kedua pemain yang melakukan loncatan.
  3. Bola loncat harus dilaksanakan pada lingkaran tengah antara dua pemain yang mana saja dari setiap regu yang berlawanan dan ditunjuk oleh kapten regu.
  4. Peloncat hanya boleh menepis bola sebanyak dua kali dan setelah itu tidak boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh salah seorang dari 8 pemain lainnya atau telah jatuh ke lantai, atau menyentuh jaring atau papan pantul dalam hal ini ada 4 kali kemungkinan sentuhan oleh kedua peloncat pada saat bola loncat berlangsung.
  5. Kedelapan pemain lainnya tetap di luar lingkaran sampai bola ditepis.
  6. Jika bola tidak ditepis oleh salah seorang atau kedua peloncat atau jika bola menyentuh lantai tanpa ditepis oleh seorang atau kedua peloncat, maka bola loncat harus diulang.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai peraturan-peraturan dalam mengawali permainan atau pertandingan Bola Basket. Jadi untuk mengawali pertandingan bola basket harus memastikan semua pemain berada dalam lapangan dan referee melakukan jump ball ditengah lingkaran tengah.

Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Peraturan atau Prosedur Pelaksanaan Bola Loncat (Jump Ball) Dalam Pertandingan Bola Basket



Bagikan:


Gambar jump ball atau bola loncat [image by hooptactics.net], 

Bola basket merupakan permainan lima lawan lima dimana masing-masing tim atau regu berusaha untuk memasukkan bola ke keranjang lawan. Permainan ini menggunakan tangan untuk memainkannya dan harus menguasai teknik-teknik dasarnya, seperti teknik dribbel, teknik teknik menembak, dan lainnya.


Dalam pertandingan bola basket terdapat beberapa peraturan-peraturan yang harus dan wajib diikuti oleh setiap pemain dan perangkat pertandingan, hal tersebut agar pertandingan sesuai dengan alur permainan yang telah ditentukan. Salah satunya ialah peraturan dalam pelaksanaan bola loncat atau Jump Ball.

Informasi menarik lainnya tentang permainan Bola Basket, bisa teman-teman baca dibawah ini.

Jump Ball atau bola loncat adalah awal dari dimulainya pertandingan bola basket yang dilakukan oleh referee atau wasit pemandu dilingkaran tengah lapangan. Jadi, pertandingan dikatakan resmi jika referee (wasit pemandu) memegang bola dan melangkah ke lingkaran tengah untuk melaksanakan jump-ball (bola loncat).

Akan tetapi, untuk melakukan bola loncat atau jump ball ini tidak sembarangan. Harus mengikuti peraturan atau prosedur yang telah ditentukan oleh organisasi bola basket dunia. Nah, adapun prosedur pelaksanaan bola loncat adalah sebagai berikut.

  1. Bola loncat terjadi jika wasit melakukan lemparan bola ke atas di antara kedua pemain yang berlawanan.
  2. Agar bola loncat itu sah, bola harus ditepis dengan tangan oleh pemain atau kedua pemain yang melakukan loncatan.
  3. Bola loncat harus dilaksanakan pada lingkaran tengah antara dua pemain yang mana saja dari setiap regu yang berlawanan dan ditunjuk oleh kapten regu.
  4. Peloncat hanya boleh menepis bola sebanyak dua kali dan setelah itu tidak boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh salah seorang dari 8 pemain lainnya atau telah jatuh ke lantai, atau menyentuh jaring atau papan pantul dalam hal ini ada 4 kali kemungkinan sentuhan oleh kedua peloncat pada saat bola loncat berlangsung.
  5. Kedelapan pemain lainnya tetap di luar lingkaran sampai bola ditepis.
  6. Jika bola tidak ditepis oleh salah seorang atau kedua peloncat atau jika bola menyentuh lantai tanpa ditepis oleh seorang atau kedua peloncat, maka bola loncat harus diulang.

Itulah peraturan atau prosedur pelaksaan bola loncat atau jump ball dalam pertandingan bola basket, dimana jump ball ini dilakukan untuk menandakan awal dari suatu pertandingan bola basket dan pelaksanaan jump ball ini harus sesuai dengan peraturan atau prosedur yang telah ditentukan.

Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Kesalahan-Kesalahan dan Pelanggaran-Pelanggaran Dalam Pertandingan Bola Voli



Bagikan:


Permainan bola voli [image by gocolumbialions.com], 

Dalam setiap pertandingan olahraga selalu terjadi kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pemain, bergitu pula dalam pertandingan bola voli. Dalam pertandingan Bola Voli juga sering terjadi kesalahan atau pelanggaran, maka disitulah peran penting dari seorang wasit.


Kesalahan yang umum yang sering kita lihat dalam pertandingan Bola Voli ialah pemain menyentuh net saat akan membendung bola serangan dari lawan. Nah berikut ini kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran lainnya yang biasa terjadi dalam pertandingan Bola Voli.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:
1. Kesalahan saat Servis
  • Mengulur-ulur waktu ketika akan melakukan servis.
  • Bola tidak dilambungkan.
  • Bola tidak dipukul dengan tangan.
  • Bola hasil servis keluar lapangan, menyentuh net, melewati bawah net, atau melewati sisi pembatas net .
2. Kesalahan atau Pelanggaran Net
  • Pemain menyentuh net atau tiang net saat permainan berlangsung.
  • Pemain mengulurkan tangan melewati net dan menyentuh bola sebelum lawan menyelesaikan serangan.
  • Kaki pemain melewati garis tengah saat bola dalam permainan.
  • Mengganggu pemain lawan dengan menyentuh atau menarik baju lawan.
3. Pemain Keluar dari Posisi
  • Server menginjak atau keluar garis pembatas daerah servis sebelum bola dipukul.
  • Pemain tidak menempati posisi ketika server sedang memukul bola.
  • Pemain melakukan servis di luar gilirannya.
  • Pemain barisan belakang melancarkan serangan melewati garis serang.
  • Pemain belakang melakukan block dekat net.
  • Pemain pengganti kembali masuk permainan, tetapi tidak menempati posisi semula.
4. Pelangaran ketika Bermain
  • Bola dipukul dua kali secara bersamaan dan bola tidak boleh dihentikan sewaktu terjadi kontak.
  • Bola dipukul ke luar lapangan permainan.
  • Memukul bola dua kali berturut-turut (kecuali jika terjadi kontak dengan bola yang dipukul bersamaan dengan lawan atau dua kali kontak berturut-turut oleh pemblokir).
  • Melakukan dua kali sentuhan berturut-turut pada bola (kecuali jika bermaksud memainkan bola yang diterima sebagai smash lawan dan belum disentuh oleh pemain lain) jaring net di luar garis samping.
    • Pemain pengganti tidak melapor kepada petugas pencatat.
    • Pemain memasuki lapangan permainan lebih dari tiga kali.
    • Regu yang bertanding menggunakan lebih dari dua kali time out. Padahal, yang diperbolehkan dalam setiap set atau games adalah satu kali.
5. Pelanggaran Akibat Tingkah Laku
  • Pemain, pemain pengganti, pelatih, dan manajer mengeluarkan ucapan yang tidak sopan atau melakukan perbuatan yang menghina atau mencela.
  • Pemain pengganti, pelatih, manajer, dan supporter dari suatu regu memasuki lapangan sewaktu permainan sedang berlangsung.
  • Berusaha mengalihkan perhatian lawan yang sedang memainkan bola dengan cara menghentakkan kaki keraskeras atau berteriak keras di lapangan permainan.
Itulah beberapa kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran dalam pertandingan bola voli, ternyata selain kesalahan atau pelanggaran yang bersifat fisik terdapat pula kesalahan atau pelanggaran yang bersifat tingkah laku. Semua kesalahan dan pelanggaran tersebut akat mendapatkan peringatan atau hukuman dari wasit selaku pengadil dalam lapangan.

Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Tugas Wasit 1 dan Wasit 2 Dalam Pertandingan Bola Voli



Bagikan:


Gambar wasit 1 dan wasit 2 bola voli - pekanbaru.tribunnews.com

Keberadaan wasit dalam sebuah pertandingan apa pun olahraganya merupakan suatu hal yang sangat penting. Pada umumnya wasit bertugas agar pertandingan berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan permainan yang telah ditentukan, begitu pula pada pertandingan bola voli.


Pada umumnya pada saat pertandingan kita melihat beberapa orang yang bertugas di lapangan pertandingan, akan tetapi hanya ada dua wasit dalam pertandingan bola voli yaitu Referee atau wasit 1 dan Umpire atau wasit 2. Sedangkan selebihnya yaitu pencatat skor dan penjaga/pengawas garis.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:
Wasit 1 biasanya berposisi pada sisi lapangan yang berhadapan pada net dan berada di atas semacam kursi tinggi sehingga penglihatannya jelas jika ada pemain yang melakukan pelanggaran didepan net atau mengoreksi keputusan penjaga/pengawas jika keliru. Sedangkan wasit 2 biasanya berposisi di sisi satunya untuk mengawasi pemain jika melakukan kesalahan.

Jika teman-teman ingin menjadi seorang wasit pertandingan bola voli, perlu untuk menetahui apa-apa saja tugas dari wasit 1 dan wasit 2 dalam pertandingan bola voli. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut.

1. Wasit I
Wasit I memiliki tugas-tugas sebagai berikut.
  • Melakukan undian untuk menentukan tim yang melakukan servis pertama.
  • Memberikan isyarat memulai pertandingan.
  • Memutuskan atas kesalahan atau pelanggaran melalui isyarat-isyaratnya.
  • Menentukan bola keluar atau masuk.
  • Bertanggung jawab atas pelanggaran dalam pertandingan.
  • Harus meniup peluit kapan saja diperlukan untuk memutuskan suatu kesalahan untuk hukuman pindah servis atau tambahan nilai dari suatu regu yang bertanding.
  • Memiliki kekuasaan mutlak. Jadi, bila salah satu pembantunya berbuat kesalahan, keputusan secara tegas dapat diambilnya.
2. Wasit II
Wasit II memiliki tugas sebagai pembantu wasit I. Wasit II mempunyai tugas melihat kesalahan pemain, antara lain sebagai berikut.
  • Mengamati kesalahan posisi pemain.
  • Posisi atau letak kaki pada garis serang atau garis pembatas.
  • Tersentuhnya bagian badan ke net.
  • Bola keluar atau tidak melalui pembatas net.
  • Membantu wasit I.
  • Setiap ada time out wasit II harus menguasai bola dan memberikan laporan berapa kali time out masing-masing regu kepada wasit I dan coach masing-masing regu.
  • Jika wasit I dianggap tidak cakap (tidak mampu), wasit II harus sanggup mengambil alih tugas wasit I.
Itulah tugas wasit 1 dan wasit 2 dalam pertandingan bola voli, ternyata kedua wasit ini saling bahu-membahu dalam memimpin dan mengatur jalannya pertandingan agar sesuai dengan peraturan yang ada, walaupun demikian keputusan akhir ada pada wasit 1.


Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Taktik Pertahanan Dengan Membendung Bola (Blocking) Dalam Bola Voli



Bagikan:


Gambar teknik blocking bola voli [image by tutorialolahraga.com], 

Bola voli atau dalam bahasa Inggris disebut dengan volleyball adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim. Masing-masing tim memiliki enam orang pemain. Bola voli dimainkan pada sebuah lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran tertentu dan terdapat net ditengahnya untuk memisahkan kedua tim yang bertanding.


Dalam pertandingan bola voli sering kita melihat tim yang melakukan taktik bertahan saat diserang. Taktik pertahanan adalah suatu posisi pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan. Taktik bertahan harus mempunyai prinsip, supaya dapat menyerang kembali regu lawan. Pertahanan dan penyerangan harus dikembangkan secara selaras dalam latihan-latihan teknik. Salah satu upaya pertahanan dalam permainan bola voli adalah membendung bola.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bola Voli dibawah ini:

Pada umumnya taktik bertahan dalam permainan bola voli menggunakan teknik Blocking atau Membendung bola didepan net. Membendung bola (block) merupakan suatu sistem yang harus dilakukan secara bersama, supaya penyerangan yang dilakukan dapat mematikan pihak lawan. Berikut beberapa taktik membendung bola dalam permainan bola voli.

Blocking Satu Pemain

Block jenis ini dimainkan apabila pihak kedua memainkan penyerangan yang sangat cermat dan kuat, sehingga pemain pihak lawan tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu block. Pada block satu pemain, yang menduduki posisi 6 harus meng-cover sisi yang paling lemah yang terdapat pada bagian depan lapangan.

Blocking Dua Pemain

Block dua pemain dibentuk pada posisi 4 dan 2 pada permainan normal. Situasi blocking seperti ini memberi kemungkinan lebih banyak untuk meng-cover pertahanan.

Blocking Tiga Pemain

Block tiga pemain hanya dilakukan pada situasi-situasi tertentu. Biasanya ditempatkan pada posisi 3. Block seperti ini hanya digunakan pada waktu menghadapi penyerang lawan yang sangat tangguh.

Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Taktik dan Strategi dan Strategi Dalam Lompat Jauh



Bagikan:


Ilustrasi lompat jauh [image by perpustakaan.id], 
Lompat jauh adalah gerakan melompat ke depan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat dijangkau. Teknik dasar lompat jauh dipelajari melalui gerakan awalan, tumpuan, saat melayang di udara, dan mendarat. Tujuannya ialah untuk mencapai lompatan sejauh mungkin dengan benar dan selamat.

Ada beberapa teknik lompatan yang berhubungan dengan taktik yang harus diperhatikan saat melakukan perlombaan lompat jauh. Beberapa teknik dasar yang harus dikuasai saat melakukan lompat, yaitu sebagai berikut.
Informasi menarik lainnya tentang olahraga atletik nomor Lompat Jauh atau Long Jump, bisa teman-teman baca dibawah ini.
1. Awalan/ancang-ancang
Lakukan awalan lompat jauh dengan menggunakan langkah hitungan ganjil. Tambah kecepatan lari sampai menjelang papan tolakan.


2. Tolakan/tumpuan
Tolakkan salah satu kaki terkuat. Kemudian, ayunkan tungkai kaki-bebas dengan cepat ke posisi horizontal dan dipertahankan. Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan. Bertolaklah ke depan dan ke atas (sudut tolakan 45°) dengan menggunakan tumpuan satu kaki. Saat menolakkan kaki pada pangkal titik berat badan ke atas, kemudian diikuti kaki tolak menyusul kaki ayun.

3. Sikap badan di udara
Saat melayang kedua kaki sedikit ditekuk sehingga posisi badan berada dalam sikap jongkok.

4. Sikap mendarat
Saat akan mendarat kedua kaki diluruskan ke depan, bersamaan dengan kedua lengan diayunkan ke depan. Badan dicondongkan ke depan melewati titik berat badan, supaya badan tidak terjatuh ke belakang sehingga dapat merugikan pelompat.


Untuk bisa menghasilkan lompatan yang baik dan yang sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak cukup hanya mengandalkan penguasaan teknik dasar saja, akan tetapi atlit juga perlu mempunyai taktik dan strategi. Akan tetapi taktik dan strategi ini hanya bersifat teknis saja atau dilakukan sebelum perlombaan.

Berikut merupakan taktik dan strategi dalam lompat jauh.
  • Strategi dipersiapkan sebelum perlombaan lari dilaksanakan.
  • Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau mess, dan makanan agar disesuaikan dengan pertandingan yang akan dilakukan.
  • Memompa semangat atlet atau kontingen agar berprestasi dengan memperhatikan berbagai video keberhasilan mereka.
  • Latihan mengotomatiskan teknik start (awalan), teknik irama, dan akselerasi berlari, gerakan tolakan, teknik saat di udara, dan teknik mendarat.
  • Pelatih dan official biasanya lebih berperan daripada atlet dalam pembentukan dan penerapan strategi bertanding/ berlomba.
Sumber referensi: Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Taktik dan Strategi Dalam Perlombaan Lari Jarak Menengah



Bagikan:


Gambar perlombaan lari jarak menengah [image by GudangPelajaran.com], 
Lari jarak menengah merupakan salah satu nomor lari yang diperlombakan disetiap event-event olahraga nasional maupun internasional. Pada perlombaan lari jarak menengah terbagi menjadi beberapa nomor tergantung dari jaraknya, nomor perlombaan lari jarak menengah antara lain 800 meter, 1500 meter, dan 3000 meter.

Unuk bisa melakukan lari jarak menengah, setiap atlit perlu menguasai teknik-teknik dasarnya. Teknik lari jarak menengah terdiri dari start, sikap lari, dan masuk finis. Selain itu juga ada faktor yang penting harus dilakukan pelari yaitu style, stamina, speed, space judgement, dan leadership.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Perlombaan Lari Jarak Menengah dibawah ini:
Selain menguasai teknik dasar, setiap atlit lari jarak menengah juga perlu untuk mempunyai taktik dan strategi dalam berlari. Taktik yang baik dalam lari jarak menengah adalah upaya memaksimalkan teknik berlari dengan sempurna agar dapat memenangkan pertandingan secara sportif.

Terdapat beberapa taktik dan strategi dalam perlombaan lari jarak menengah yang perlu undilakukan saat perlombaan berlangsung, yaitu sebagai berikut.
  1. Berlari di lintasan bagian dalam.
  2. Tidak menyusul lawan di tikungan luar.
  3. Mengambil posisi di kelompok tengah untuk mengetahui kekuatan lawan.
  4. Tidak berlari terlalu kencang di awal perlomba.


Selain taktik dan strategi pada saat didalam perlombaan, terdapat pula taktik dan strategi diluar atau sebelum perlombaan lari jarak menengah. Taktik dan strategi diluar perlombaan ini hanya bersifat teknis saja, yaitu sebagai berikut.
  1. Strategi dipersiapkan sebelum perlombaan dilaksanakan.
  2. Situasi dan kondisi tempat, peralatan, asrama atau mess, dan makanan agar disesuaikan dengan keadaan pertandingan yang akan dihadapi.
  3. Perang syaraf dengan lawan yang akan dihadapi (media massa: elektronik atau cetak). Biasanya ditujukan untuk melemahkan mental bertanding lawan dan memompa semangat atlet atau kontingen agar berprestasi.
  4. Observasi kekuatan dan kelemahan lawan (melalui pertandingan langsung atau rekaman video) dan menyusun strategi untuk mengalahkan lawan.
  5. Latihan mengotomatiskan teknik start, irama langkah kaki (pace), lintasan lari, akselerasi lari menjelang garis finish, dan teknik menggapai garis finish.
  6. Pelatih dan official biasanya lebih berperan daripada atlet dalam pembentukan dan penerapan strategi perlombaan atau pertandingan.
Sumber referensi: Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sarana dan Prasarana Permainan Tenis Meja | EdukasiCenter



Bagikan:


Gambar perlengkapan tenis meja [image by konidepok.or.id], 

Tenis meja atau ping pong adalah suatu olahraga raket yang dimainkan secara perorangan (untuk tunggal) atau beregu (untuk ganda). Di Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah “bola ping pong” (Tionghoa: Pinyin: pîngpáng qiú).


Untuk memainkan permaina tenis meja, pastinya terlebih dahulu kita memerlukan sarana dan prasarananya. Sarana dan prasarana permainan tenis meja antara lain meja permainan, bola,  jaring atau net, dan pemukul atau bet.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Tenis Meja dibawah ini:

Meja Permainan Tenis Meja

Meja yang dipergunakan untuk permainan tenis meja berbentuk persegipanjang. Terbuat dari kayu yang keras supaya dapat memantulkan bola. Ukuran meja tersebut antara lain sebagai berikut.
  • panjang : 2,74 meter
  • lebar : 1,52 meter
  • tinggi meja dari lantai : 76 cm
  • tebal meja : 3 cm
  • lebar garis sisi : 1 cm.

Bola Tenis Meja

Bola dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan seluloid putih dengan berat 24,0-25,3 gram dan diameter 37,2-38,2 mm.

Jaring (Net) Tenis Meja

Net yang dipergunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan lain yang sejenis, biasanya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan kain atau pita yang berwarna putih. Net mempunyai ukuran sebagai berikut.
  • panjang : 1,83 meter
  • lebar pita : 15 mm
  • tinggi jaring : 15,25 cm

Pemukul (Bet) Tenis Meja

Alat pemukul dalam permainan tenis meja disebut bet. Bet harus terbuat dari kayu. Kedua permukaan daun pemukul dilapisi dengan karet. Bet terdiri dari empat bagian, antara lain:
  • Pegangan, Bagian memanjang yang digunakan pemain untuk menggenggam dan mengontrol bet.
  • Permukaan, Permukaan lapisan karet yang digunakan untuk memukul bola; bet memiliki permukaan merah dan hitam.
  • Lapisan penutup, Lembaran karet setipis 4 mm yang melapisi permukaan bilah.
  • Bilah, Alas keras mengandung lebih kurang 65% kayu alami.
Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Peraturan Permainan Futsal (Periode Permainan, Jumlah Pemain, dan Perlengkapan Pemain)



Bagikan:


Gambar pertandingan futsal [image by sumatra.bisnis.com],  

Futsal merupakan bentuk lain dari permainan sepak bola, permainan ini juga biasa disebut dengan sepak bola jalanan karna memang futsal pertama kalinya dimainkan di jalanan. Peraturan permainan futsal telah disepakati dalam asosiasi sepak bola internasional. Dengan kata lain, peraturan futsal mengikuti peraturan yang telah disepakati dalam FIFA.


Berikut ini beberapa peraturan-peraturan dalam permainan futsal yang perlu diketahui dan harus dipatuhi pada saat pertandingan futsal secara resmi, yang berhubungan dengan periode permainan, jumlah pemain, dan perlengkapan pemain.

Periode Permainan

Pertandingan futsal berakhir dalam dua babak. Durasi setiap babak adalah 20 menit. Durasi dari salah satu babak dapat diperpanjang untuk menentukan pemenang jika terjadi “seri”. Tim diperbolehkan meminta time-out selama 1 menit dalam sebuah babak pertandingan.

Kondisi-kondisi untuk mendapatkan time-out adalah sebagai berikut.
  1. Pelatih meminta untuk time-out selama 1 menit.
  2. Time-out akan diberikan pada tim yang sedang menguasai bola.
  3. Penjaga waktu mengizinkan untuk time-out ketika bola keluar dari permainan dengan menggunakan sebuah peluit atau tanda lain yang berbeda dengan tanda wasit pertama.
  4. Saat time-out pemain berada di lapangan. Jika menerima instruksi dari official maka dilakukan pada garis pembatas sejajar dengan lapangan. Hal tersebut dikarenakan official tidak boleh memasuki batas lapangan.
  5. Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama maka timnya akan tetap hanya mendapatkan satu kali time-out selama babak kedua.

Jumlah Pemain dan Pemain Cadangan

Permainan futsal dimainkan oleh dua tim. Jumlah pemain setiap tim maksimal lima orang, yang salah satunya adalah penjaga gawang. Jumlah pemain cadangan maksimal sebanyak 7 orang.

Perlengkapan Pemain

Untuk keselamatan pemain, seorang pemain dilarang menggunakan perlengkapan atau sesuatu yang berbahaya, baik untuk dirinya maupun orang lain. Perlengkapan yang harus dipakai oleh setiap pemain adalah sebagai berikut.

  1. Seragam atau pakaian. Dalam setiap pertandingan seragam futsal memiliki nomor di bagian depan dan belakang. Nomornya dimulai dari 1 sampai 15. warna dari nomor harus berbeda dengan warna seragam.
  2. Celana pendek harus yang dapat menyerap keringat dan warnanya sama dengan warna dasar seragam.
  3. Kaus kaki.
  4. Pengaman kaki (shinguard). Seluruh bagian shinguard tertutup kaus kaki, terbuat dari bahan karet atau plastic, dan harus memberikan perlindungan yang cukup.
  5. Sepatu yang digunakan harus jenis sepatu yang diizinkan, yaitu sepatu kanvas atau terbuat dari kulit halus.
  6. Seragam yang digunakan penjaga gawang, boleh menggunakan celana panjang. Warna seragam yang digunakan harus dapat dibedakan dari pemain yang lainnya. Jika penjaga gawang menjadi pemain lapangan penjaga tersebut harus menggunakan seragam dengan nomor punggung pemain yang digantikannya.

Nah itulah penjelasan singkat mengenai beberapa peraturan-peraturan dalam permainan futsal yang harus diketahui dan diikuti oleh setiap pemain futsal, peraturan tersebut berupa periode atau waktu permainan futsal dalam satu pertandingan, jumlah pemain yang bermain serta jumlah pemain cadangan dalam futsal, dan perlengkapan pemain yang berupa pakaian, kaus kaki, pengaman kaki, sepatu, dan seragam khusus penjaga gawang.

Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Ukuran Lapangan Futsal; Ukuran, Berat, dan Bahan Bola Futsal; Serta Ukuran Lebar dan Tinggi Mistar Gawang Futsal



Bagikan:


Gambar lapangan futsal [image by google], 

Futsal merupakan permainan yang secara teknik sama dengan sepak bola pada umumnya, akan tetapi yang membedakan antara kedua permainan ini ialah dalam hal peraturan permainan. Walaupun sama-sama di bawahi oleh FIFA, akan tetapi dalam hal peraturan keduanya berbeda.


Adapun peraturan-peraturan yang umumnya berbeda antara futsal dan sepak bola misalnya dalam hal ukuran lapangan; ukuran, berat dan bahan bola; serta ukuran lebar dan tinggi gawang. Sedangkan peraturan yang berhubungan dengan periode atau waktu bermain, jumlah pemain dan cadangan, perlengkapan pemain, dan wasit akan di jelaskan pada postingan selanjutnya.

Ukuran Lapangan Futsal

Lapangan futsal berbentuk persegipanjang. Permukaan lapangan harus rata dan tidak licin. Lantai lapangan futsal biasanya dilapisi dengan rumput sintetis atau bagan dari kayu, tetapi hindari lapisan lapangan dari beton atau bata. Berikut ukuran lapangan futsal.

  1. Panjang lapangan 25 – 42 meter, lebar lapangan 15 – 25 meter.
  2. Lapangan ditandai dengan garis-garis yang berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut garis pembatas lapangan, dan dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang.
  3. Lebar seluruh garis adalah 8 cm.
  4. Lapangan dibagi menjadi dua bagian pada bagian tengah lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan sebuah titik. Titik tengah lapangan berada pada lingkaran tengah lapangan dengan radius 3 meter.
  5. Daerah seperempat lingkaran di depan garis gawang memiliki radius 6 meter.
  6. Titik penalti berada 6 meter dari titik tengah garis gawang.
  7. Titik penalti kedua berada 10 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal.
  8. Titik tendangan pojok memiliki radius 25 cm, di setiap sudut lapangan.

Ukuran, Berat, dan Bahan Bola Futsal

Bola futsal berbentuk bulat sempurna. Bahan yang dipergunakan untuk membuat bola futsal adalah dari bahan kulit atau bahan lain yang layak untuk digunakan. Keliling bola futsal 62 – 64 cm, berat bola 400 – 440 gram, dan tekanan 0,4 – 0,6 atm.

Ukuran Lebar dan Tinggi Mistar Gawang Futsal

Ukuran gawang permainan futsal adalah sebagi berikut.
  1. Gawang terdiri atas dua buah tiang sejajar dalam posisi vertikal dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan tiang horizontal.
  2. Gawang harus diletakkan tepat pada tengah-tengah garis gawang.
  3. Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter.
  4. Tiang vertikal dan tiang horizontal memiliki diameter 8 cm.
  5. Jaring gawang terbuat dari tali rami, goni, atau nilon, yang dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan horizontal pada sisi belakang gawang.
  6. Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalam dari posisi gawang langsung ke arah sisi luar lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah.
Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Sejarah Perkembangan Olahraga Futsal



Bagikan:


Permainan futsal [image by Kesekolah.com], 

Hampir tidak ada perbedaan antara sepak bola dan futsal, teknik dasar yang digunakan dalam sepak bola sama dengan teknikyang digunakan pada futsal. Hanya saja ukuran lapangan serta peraturan-peraturan yang membedakan antara kedua permainan tersebut. Nah, bagaimana sebenarnya awal mula munculnya permainan futsal ini?


Permainan futsal diciptakan oleh Juan Carlos Ceriani di Montevideo, Uruguay, tahun 1930. Saat itu, bersamaan dengan Piala Dunia di Uruguay. Permainan baru tersebut diberi nama futebol de salao (bahasa Portugis) atau futbol sala (bahasa Spanyol) dengan makna yang sama, yaitu sepak bola ruangan. Dari kedua bahasa tersebut muncullah istilah baru, yaitu “Futsal”.

Permainan futsal, sekarang berada di bawah naungan Federation Internationale de Football Association (FIFA). Pertandingan futsal internasional untuk kali pertama diselenggarakan dalam Piala Amerika Selatan I, tahun 1965. Dalam pertandingan tersebut, Paraguay keluar sebagai juara.

Perebutan Piala Amerika tersebut berlangsung berturut-turut sampai tahun 1979, dan semua pialanya disapu bersih oleh Brasil. Kemudian, Brasil meneruskan dominasi juaranya dalam Piala Pan Amerika I, tahun 1980 dan 1984.

Tahun 2002, olahraga futsal mulai masuk ke Indonesia. Olahraga ini mendapat sambutan, terutama mereka pecinta sepak bola. Kompetisi resmi tingkat Nasional di Indonesia, mulai diadakan tahun 2008 oleh Badan Futsal Nasional (BFN). BFN merupakan badan yang dengan sengaja dibentuk oleh PSSI untuk mengelola futsal di Indonesia.

Kejuaraan futsal tersebut dinamakan Indonesia Futsal League (IFL). Kejuaraan ini berlangsung selama empat bulan yang dibagi dalam empat seri. Pemenang dalam kejuaraan IFL, akan mewakili Indonesia dalam AFC Futsal Champions League, yaitu kompetisi futsal tertinggi di Asia.

Sumber referensi: Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA/MA/SMK kelas XII/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Dasar Gerakan Dalam Renang Gaya Dada



Bagikan:


Gambar gerakan renang gaya dada [image by lifestyle.kompas.com], 
Renang adalah sikap badan mengapung di permukaan air dengan melakukan gerakan kaki ataupun tangan dapat bergerak maju dengan bernapas secara bebas. Pada umumnya gerakan berenang dapat dibedakan menjadi empat gaya, yakni gaya bebas, gaya kupu kupu, gaya punggung, dan gaya dada.

Renang gaya dada disebut juga dengan breast stroke. Renang gaya dada merupakan gaya renang yang paling lambat diantara empat gaya yang ada, namun dapat dikatakan paling unik. Apabila kita melihat sepintas gerakan renang gaya dada hampir mirip dengan gerakan katak. Oleh karena itu, renang gaya dada sering disebut juga renang gaya katak.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Renang Gaya Dada dibawah ini:
Untuk bisa melakukan gerakan renang gaya dada, terlebih dahulu teman-teman perlu mengetahui dan menguasai teknik-teknik dasar gerakan yang ada dalam renang gaya dada. Berikut ini teknik dasar gerakan dalam renang gaya dada.

1. Teknik dasar gerakan kaki
Cara melakukan:

  • 1) Gerakan kaki dilakukan dengan berpegangan pada pinggir kolam dan kedua tangan di samping pinggul.
  • 2) Masukkan kedua kaki ke dalam air dengan gerakan menekuk kedua lutut dan meluruskan kedua kaki yang diawali dengan gerakan memutar.

2. Teknik dasar gerakan tangan
Gerakan tangan dilakukan dengan kedua paha menjepit papan pelampung. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

  • 1) Berdiri di pinggir kolam dangkal, di pinggir kolam, kedua paha menjepit papan pelampung.
  • 2) Luruskan kedua lengan ke depan dan kedua kaki ke belakang hingga badan terapung di atas permukaan air.
  • 3) Lakukan gerakan tangan renang gaya dada.


3. Teknik dasar pernapasan
Teknik pernapasan dilakukan dengan cara menjepit papan pelampung dengan kedua paha, lengan lurus ke depan, kemudian lakukan pengambilan napas saat kedua tangan melakukan putaran penuh depan dada.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai teknik-teknik dasar gerakan dalam renang gaya dada, dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa setidaknya terdapat tiga teknik dasar gerakan dalam renang gaya dada yang perlu diketahui dan dikuasai, yakni teknik dasar gerakan kaki, teknik dasar gerakan tangan, dan teknik dasar pernapasan.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VIII/Aan Sunjata Wisahati, Teguh Santosa; editor, Is Maryanto; ilustrator, Falis.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Teknik Awalan dan Teknik Tolakan Dalam Olahraga Lompat Jauh



Bagikan:


Awalan lompat jauh [image by YouTube], 
Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik, sedangkan atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, lompat, dan jalan. Nah, adapun lompat jauh masuk dalam kelompok olahraga lompat.

Secara umum dalam melakukan lompat jauh dikenal beberapa gaya, yakni Gaya jongkok (tuck); Gaya lenting/menggantung (schnapper); dan Gaya berjalan di udara (walking in the air). Nah untuk teknik awalan dan tolakan dalam lompat jauh, ketiga gaya tersebut tidak ada perbedaannya.


Untuk melakukan lompat jauh, awalan dan tolakan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan lompatan, selain gaya lompatan pastinya. Dengan melakukan awalan yang baik dan tolakan yang juga terukur dan kuat maka akan membantu tubuh kita dalam melenting ke udara dan gerakan tersebut disempurnahkan oleh gaya yang digunakan.
Informasi menarik lainnya tentang olahraga atletik nomor Lompat Jauh atau Long Jump, bisa teman-teman baca dibawah ini.
Awalan berfungsi untuk mendapatkan kecepatan pada waktu melompat. Awalan dilakukan dengan lari cepat tanpa merubah langkah. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
  1. Sebelum melakukan awalan yang sebenarnya, lakukan gerakan dengan melangkah mundur ke belakang dan gunakan check mark. Check mark adalah suatu cara mendapatkan awalan yang tepat dengan berlari cepat pada lintasan lompat jauh.
  2. Untuk memperbaiki kesalahan awalan, dapat dilatih dengan cara sebagai berikut: mengontrol ancang-ancang dan berlari cepat secara intensif, meningkatkan stamina dan memperbaiki kecepatan.
Sedangkan teknik tolakan pada lompat jauh dilakukan dengan cara menggunakan salah satu kaki yang terkuat pada papan tumpuan. Pada teknik tolakan ini terjadi perubahan kecepatan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertikal. Pada saat melakukan tolakan, posisi badan lebih ditegakkan dan tolakan kaki dilakukan dengan kekuatan penuh.


Untuk mendapatkan teknik awalan dan teknik tolakan, seorang atlit lompat jauh mesti harus melakukan latihan-latihan secara rutin setiap hari dan didampingi oleh seorang pelatih, agar latihan yang kita lakukan dapat dinilai baik atau tidaknya oleh pelatih.

Sumber referensi: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs kelas VIII/Aan Sunjata Wisahati, Teguh Santosa; editor, Is Maryanto; ilustrator, Falis.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: