Cara melatih Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru



Bagikan:


ilustrasi Bugar dan Sehat [Image by gayahidup.inilah.com]

Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Daya tahan jantung dan paru-paru berkaitan dengan peredaran darah dan pernapasan. Daya tahan tersebut dapat diukur dari kemampuan melakukan tugas yang berat secara terus-menerus yang mengikutsertakan otot-otot besar dalam waktu lama.


Jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah berfungsi secara efisien dalam tempo yang cukup tinggi selama periode waktu tertentu. Sistem latihan yang dapat menjamin peningkatan daya tahan jantung dan paru-paru (endurance), yaitu:

1. Fartlek (Speedplay)

Fartlek atau speedplay yang diciptakan oleh Gosta Holmer dari Swedia, adalah sistem latihan endurance yang maksudnya adalah untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi tubuh seseorang. Fartlek adalah sistem latihan yang sangat baik untuk semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan.

Fartlek (bahasa Swedia) jika diterjemahkan menjadi speedplay atau bermain-main dengan kecepatan. Fartlek sebaiknya dilakukan di alam terbuka, di mana ada bukit-bukit, tanah pasir, semak belukar, selokan-selokan untuk dilompati, tanah rumput, tanah lembek, dan sebagainya.

2. Interval Training

Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun interval training, yaitu:

  • Lamanya latihan.
  • Ulangan (repetition) melakukan latihan.
  • Beban (intensitas) latihan.
  • Masa istirahat (recovery interval) setelah setiap ulangan dari latihan.
Contoh interval training (kerja pada tingkat aerobik):
  • Jarak lari (400 m);
  • Tempo lari (80 detik);
  • Ulangan lari (10 kali);
  • Istirahat (antara 3–5 menit).
3. Joging

Joging adalah berlari pelan (antara lari dan jalan) untuk kesehatan. Joging menurut Cooper kecepatan yang diperlukan untuk menempuh jarak 1,6 km lebih dari 9 menit. Joging yang baik dilakukan pada pagi hari. Udaranya masih sejuk, segar, dan belum banyak polusi.

Joging sangat baik untuk merangsang dan meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru. Joging dilakukan secara teratur selama 15–20 menit bermanfaat:

  • Menguatkan otot-otot pernapasan dan mengurangi hambatan aliran udara yang keluar masuk paru-paru.
  • Memperbaiki efisiensi memompa dan kekuatan otot jantung sehingga setiap denyut jumlah darah yang dialirkan dapat diperbesar.
  • Menjaga kesehatan otot-otot tubuh dan memperbaiki sirkulasi darah secara umum.
  • Meningkatkan jumlah total darah yang mengalir ke seluruh tubuh.
Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

0 Response to "Cara melatih Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru"

Posting Komentar